Pengetahuan Responden Tentang Polusi Udara Di Dalam Ruangan Pabrik Karet

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden Hasil penelitian secara umum didapatkan bahwa responden yang pada pabrik karet kebun limau mungkur yang berjumlah 20 orang yang terbanyak berumur antara 50 -59 tahun yaitu 13 orang 65, dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah SD sebanyak 16 orang 80, lama bekerja para responden antara 20-29 tahun yaitu 12 orang 60. Hal ini menunjukkan bahwa para responden telah bekerja sangat lama pada pabrik karet dan beresiko terhadap bahan-bahan kimia yang berada di lingkungan pabrik serta terhadap polusi udara yang dikeluarkan oleh proses pengolahan karet yang menggunakan bahan kimia. Adanya pihak perusahaan yang menjadi sumber informasi bagi para responden dapat menambah pengetahuan responden. Hal ini terlihat dari penelitian yaitu sebanyak 15 orang 75 pihak perusahaan menjadi sumber informasi tentang polusi udara di dalam ruangan pabrik dan dampaknya terhadap kesehatan karena penggunaan bahan kimia.

5.2 Pengetahuan Responden Tentang Polusi Udara Di Dalam Ruangan Pabrik Karet

Berdasarkan tingkat pengetahuan diperoleh hasil dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti hampir seluruh responden memiliki pengetahuan dengan kategori sedang yaitu sebanyak 16 orang 80. Tingkat pengetahuan yang masih berada pada katergori sedang karena pengetahuan para responden hanya sebatas pengetahuan umum saja, tidak mendalam. Para responden pada umumnya mengetahui dengan menjawab “ya” tetapi tidak mengetahui alasan yang benar dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Hal ini dapat terlihat dari para responden yang kebanyakan mendapat skor 1 pada pilihan-pilihan jawaban. Berdasrkan hasil kuesioner dapat dilihat 15 orang dari 20 orang responden menjawab polusi udara adalah Universitas Sumatera Utara udara yang sudah tercemar oleh asap pabrik maupun kendaraan bermotor, serta kebanyakan para responden hanya mengetahui polusi udara dapat menyebabkan penyakit batuk dan flu. Menurut Kumar 1987, pencemaran udara adalah adanya bahan polutan di atmosfer yang dalam konsentrasi tertentu akan menggaanggu keseimbangan dinamik di atmosfer dan mempunyai efek pada manusia dan lingkungannya. Pada umumnya juga para responden mengetahui polusi udara lebih berbahaya didalam ruangan dengan alasan karena udara didalam ruangan tidak bebas keluar. Udara didalam ruangan memang lebih berbahaya dikarenakan secara alamiah kadar gas radon lebih tinggi di dalam ruangan daripada di luar ruangan, serta banyak terdapat perabotan atau peralatan yang mengandung bahan-bahan kimia. Sebanyak 11 orang responden menjawab uap yang dikeluarkan oleh ammonia dan asam asetat dapat mencemari udara karena ammonia dan asam asetat merupakan bahan kimia. Ammoni dan asam asetat merupakan bahan kimia yang bersifat gas sehingga dapat dengan mudah menguap dan terbang ke udara bebas. Para responden juga tidak mengetahui penyakit- penyakit berbahaya yang dapat ditimbulkan oleh ammonia dan asam asetat. Para responden tidak mengetahui jenis masker yang baik digunakan dalam bekerja, para responden juga hanya memilih alat pelindung diri yang dalam keadaan baik yang digunakan dalam bekerja tanpa disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Kebanyakan dari responden tidak mengetahui jangka waktu bekerja tanpa alat pelindung diri dapat menyebabkan keluhan kesehatan. Menurut Notoadmodjo 2003 juga menyebutkan bahwa perilaku seseorang akan lebih baik dan dapat bertahan lebih lama apabila didasari oleh tingkat pengetahuan dan kesadaran yang baik. Seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan sesuatu hal diharapkan akan mempunyai sikap yang baik. Tingkat pengetahuan yang masih berada pada kategori sedang, Universitas Sumatera Utara mungkin juga dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat pendidikan para responden yang kebanyakan hanya sebatas Sekolah Dasar saja.

5.3. Sikap Responden Tentang Polusi Udara Di Dalam Ruangan Pabrik Karet