Klasifikasi Bahan Pencemar Di Udara Sumber Bahan Pencemar Udara

kualitas udara turun sampai ketingkatan tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi sesuai peruntukkannya. Setiap substansi yang bukan merupakan bagian dari komposisi udara normal disebut sebagai polutan Chandra, 2007. Menurut chambers 1967 dan masters 1991 dalam Mukono 2000, yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substat fisik atau kimia kedalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia atau yang dapat dihitung dan diukur serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material. Menurut Parker 1980, dalam Mukono 2000, Selain itu pencemaran udara dapat pula dikatakan sebagai perubahan atmosfer oleh karena masuknya bahan kontaminan alami atau buatan kedalam atmosfer tersebut. Sedangkan Menurut Kumar 1987 dalam Mukono 2000, pencemaran udara adalah adanya polutan diatmosfer yang dalam konsentrasi tertentu akan mengganggu keseimbangan dinamik di atmosfer dan mempunyai efek pada manusia dan lingkungannya.

2.3.2. Klasifikasi Bahan Pencemar Di Udara

Menurut Mukono 2008, Bahan pencemar udara atau polutan dapat dibagi menjadi dua bagian: 1. Polutan Primer Polutan primer adalah polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu dan dapat berupa: a. Polutan Gas terdiri dari: − Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenisasi, dan karbon oksida CO atau CO 2 . Universitas Sumatera Utara − Senyawa sulfur, yaitu sulfur oksida − Senyawa nitrogen, yaitu nitrogen oksida dan ammonia. − Senyawa halogen, yaitu fluor, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon terklorinasi, dan bromine. b. Partikel Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat padat maupun suspensi aerosol cair di atmosfer. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses disperse maupun proses erosi bahan tertentu. Asap seringkali dipakai untuk menunjukkan campuran bahan partikulat, uap, gas, dan kabut. 2. Polutan Sekunder Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi fotokimia.

2.3.3. Sumber Bahan Pencemar Udara

Di daerah perkotaan dan industri, parameter bahan pencemar udara yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan penyakit saluran pernapasan adalah parameter gas SO 2 , gas CO, gas NO 2 , dan partikel debu, Holzworth Cormick, 1976 dalam Mukono, 1997. Sumber pencemar udara, menentukan jenis bahan pencemarannya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. : Sumber bahan pencemar yang menghasilkan bahan pencemar udara Sumber Pencemaran Bahan Pencemar HC CO2 CO SO2 NO NO2 Sumber stasioner + + + + + + Proses industry + + + + + + Sampah padat + + + + + Pembakaran sisa pertanian + + + - + + Trasnportasi + + + + + + Bahan bakar minyak + + + + + + Bahan bakar gas alam - + - - - - Bahan bakar kayu - + - - + + Incinerator + + + + + + Kebakaran hutan + + + - + + Keterangan: + = menghasilkan - = tidak menghasilkan Sumber: Urone, 1976; Nadakavukaren, 1986; Esmen,1989; Graedel Cratzen,1989; masters, 1991 dalam Mukono, 1997.

2.3.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pencemaran Udara