Manfaat Karet Proses Pengolahan Karet Sheet

Karet reklim adalah karet yang didaue ulang dari karet bekas. 2. Karet sintetis Jika karet alam dibuat dari getah pohon karet, karet sintetis atau karet buatan dibuat dari bahan baku minyak bumi.

2.2.2. Manfaat Karet

Menurut Setiawan Andoko 2008, karet alam bermanfaat sebagai ban kendaraan, sering pula dipasang di pintu, kaca pintu, kaca mobil, dan diperlatan lainnya yang membuat kuat dan kedap air. Selain itu, juga karet dibuat menjadi karet gelang, penghapus, sepatu, kabel, atau kasur busa. Karet alam juga ternyata dimanfaatkan di peternakan-peternakan yaitu untuk lantai kandang agar kuku dari ternak tidak tergores atau terluka serta mudah di bersihkan. Dalam perkembangannya karet juga merupakan bahan yang banyak dimanfaatkan untuk penbuatan bagian-bagian mesin perang, seperti pesawat tempur, panser berlapis baja, tank, dan jip. Karet sintetis banyak digunakan untuk pembutan pipa karet untuk minyak dan bensin, membrane, seal, gasket, serta barang-barang lain yang banyak dipakai untuk peralatan kendaraan bermotor atau industri gas. Karet sintetis memiliki kelebihan tahan minyak, tahan api.

2.2.3. Proses Pengolahan Karet Sheet

Menurut pendapat Tim Penulis PS 2004, prakoagulasi adalah pembekuan pendahuluan yang menghasilkan lumps atau gumpalan-gumpalan sebelum lateks sampai di pabrik atau tempat pengolahan. Jika hal ini terjadi akan menimbulkan kerugian yang besar karena hasil sadapan yang mengalami prakoagulasi hanya bias diolah menjadi karet bukan jenis baku dan kualitasnya rendah. Sebenarnya bias dipertahankan sampai 24 jam atau lebih karena bagian- Universitas Sumatera Utara bagian karet yang dikelilingi oleh lapisan sejenis protein tipis yang memiliki kestabilan tersendiri. Jika kestabilan berkurang terjadilah prakoagulasi. Pencegahan agar tidak terjadi prakoagulasi dapata dilakukan dengan menggunakan beberapa zat antikoagulan. Zat antikoagulan yang akan dipakai harus disesuaikan dengan kadar bahaya, harga, dan efektifitasnya. Salah satu zat antikoagula yang sering digunakan adalah ammonia. Ammonia adalah zat antikoagulan yang paling luas penggunaannya di perkebunan karet karena dengan dosis tepat akan member hasil memuaskan. Dosis tepat yang digunakan adalah 5-10 ml larutan ammonia 2,5 untuk setiap liter lateks. Jika tetap terjadi prakoagulasi, dosisnya bisa dinaikkan dua kali atau dosis sama tetapi menggunakan ammonia 5. Lateks encer yang akan dibuat smoked sheet dibekukan dalam bejana-bejana atau tangki- tangki koagulasi. Hasil pembekuan akan semakin keras bila kadar karet kering bahan lateks yang digunakan semakin tinggi. Tingkat kekerasan koagulum yang terjadi tergantung juga pada lamanya pembuatan serta jumlah asam yang ditambahkan. Semakin lama pembekuan terjadi semakin keras koagulumnya. Begitu juga semakin besar jumlah asamnya, koagulum pun akan bertambah keras.hasil pembekuan yang baik adalah tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembek. Jika terlalu keras maka akan susah pada saat di mesin penggilingan. Begitu juga jika terlalu lembek akan mudah robek dan molor pada saat di keringkan. Asam asetatcuka adalah bahan yang digunakan untuk pembekuan lateks. Pada lateks kebun yang telah ditambah dengan zat antikoagulan diperlukan jumlah asam yang lebih banyak. Penambahan asam hendaknya merata, asam ditambahkan di bawah permukaan lateks, lalu diaduk sebanyak 12 kali. Jumlah adukan sama dengan 6 kali adukan bolak-balik. Universitas Sumatera Utara Lateks kemudian dimasukkan kedalam tangki dan diberi pelat-pelat sebagai tempat pembekuan, dibutuhkan waktu 2 jam untuk pembekuan. Jika lateks sudah membeku, pada tangki koagulasi ditambahkan air untuk memudahkan kontraksi. Koagulum diubah menjadi smoked melalui proses penggilingan. Setelah itu lembaran sheet direndam lalu dicuci hingga bersih. Setelah itu digantung diruang pengasapan untuk dikeringkan. Pengasapan bertujuan agar bahan-bahan pengawet yang terdapat pada asap terserap oleh lembaran-lembaran karet. Selama pengasapan, suhu, ventilasi, dan jumlah asap harus diatur dan dijaga, pengasapan dapat menggunakan kayu rambung kayu dari pohon karet yang dibakar di dalam ruangan pengasapan . Pengasapan biasa berlangsung selama 4 hari lebih hingga selesai. Setelah itu dilakukan sortasi yaitu pemeriksaan mutu sheet dan pemisahan menurut mutu. Lalu terakhir dari proses ini adalah pembuatan bandela dan pengepakan.

2.2.4. Bahan Pencemaran Udara Yang Dikeluarkan Oleh Limbah Karet