Gambar 1. Goggles pelindung mata Gambar 2. Sarung tangan vinil dan
neoprene
Gambar 3. Sepatu nitrile Gambar 4. Sepatu vinyl
2.6. Konsep Perilaku 2.6.1. Batasan Perilaku
Menurut Notoadmodjo 2003 dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme makhluk hidup yang bersangkutan. Dngan kata lain perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung seperti berbicara, berjalan, tertawa, dan sebagainya, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
seperti berfikir, berfantasi, dan sebagainya. Skinner dalam Notoadmodjo 2003 merumuskan bahwa perilaku merupakan respon
atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar.
2.6.2. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang organism terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan
minuman, serta lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Seorang ahli bernama Becker dalam Notoadmodjo 2003 membuat klasifikasi perilaku kesehatan menjadi tiga yaitu : perilaku hidup sehat. Perilaku sakit, dan perilaku peran sakit.
1. Perilaku Hidup Sehat
Perilaku hidup sehat adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya, antara lain :
a. Makan dengan menu seimbang
b. Olahraga teratur
c. Tidak merokok
d. Tidak minum minuman keras dan narkoba
e. Istirahat cukup
f. Mengendalikan stress
g. Perilaku atau gaya hidup yang positif bagi kesehatan
2. Perilaku Sakit
Perilaku sakit mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit, dan
sebagainnya Notoadmoadjo, 2003.
3. Perilaku Peran Sakit
Dari segi sosiologis, orang sakit pasien mempunyai peran, yang mencakup hak-hak orang sakit right dan kewajiban sebagai orang sakit obligation. Hak dan kewajiban ini
harus diketahui oleh orang sakit sendiri maupun orang lain terutama keluarganya, yang selanjutnya disebut perilaku peran orang sakit the sick role. Perilaku ini meliputi :
a. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan
Universitas Sumatera Utara
b. Mengenal mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan penyembuhan penyakit yang layak
c. Mengetahui hak hak memperoleh perawatan, memperoleh pelayanan kesehatan, dan
sebagainya serta kewajiban orang sakit memberitahukan penyakitnya kepada orang lain terutama kepada dokter. Petugas kesehatan, tidak menularkan penyakitnya kepada orang
lain, dan sebagainya.
2.6.3. Domain Perilaku
Menurut Notoadmodjo 2003 meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme orang, namun dalam memberikan
respons sangat tergantung pada karakteristik atau factor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti bahwa meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun
respon tiap-tiap orang berbeda. Faktor-faktor yang membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku.
Di dalam Notoadmodjo 2003 dijelaskan bahwa Benyamin Bloom seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia ke dalam 3 tiga domain yaitu : kognitif,
afektif, dan psikomotor. Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yaitu : pengetahuan knowledge, sikap attitude,
tindakan practice. 1. Pengetahuan knowledge
Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Pengetahuan atau koknitif merupakan dominan yang sangat penting untuk
terbentuknya perilakau manusia.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat 6 tingkat pengetahuan yang tercakup didalam koknitif yaitu: a.
Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk juga
mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi application
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari dari suatu atau kondisi sebenarnya riil.
d. Analisis analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan suatu materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis syntesis
Sintesis adalah menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi evalution
Evaluasi adalah berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatau materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria
yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. 2. Sikap attitude
Universitas Sumatera Utara
Menurut Zimbardo dan Ebbesen dalam Ahmadi 2007, sikap adalah suatu predisposisi keadaan mudah terpengaruh terhadap seseorang, ide atau objek yang berisi komponen-
komponen cognitive, affective, dan behavior. Menurut D. Krech and Crutchfield dalam Ahmadi 2007 sikap adalah organisasi yang tetap dari proses motivasi, emosi, persepsi, atau
pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan individu. Secara umum dalam Ahmadi 2007 dapat disimpulkan bahwa sikap adalah kesiapan
merespons yang sifatnya positif atau negatif terhadap objek atau situasi secara konsisten. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap dalam Ahmadi 2007 ada dua hal,
yaitu: a.
Faktor intern Yaitu faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri. Faktor ini berupa selectivity
atau daya pilih seseorang untuk menerima dan mengolah pengaruh-pengaruh yang dating dari luar. Pilihan terhadap pengaruh dari luar itu biasanya disesuaikan dengan motif dan
sikap di dalam diri manusia, terutama yang menjadi minat perhatiannya. Misalnya : orang yang sangat haus akan memperhatikan perangsang yang dapat menghilangkan hausnya
itu dari perangsang-perangsang yang lain. b.
Faktor ekstern Yaitu faktor yang terdapat di luar pribadi manusia. Faktor ini berupa interaksi sosial di
luar kelompok. Pembentukan dan perubahan sikap tidak terjadi dengan sendirinya. Sikap terbentuk
dalam hubungannya dengan suatu objek, orang, kelompok, lembaga, nilai, melalui hubungan antara individu, hubungan di dalam kelompok, komunikasi surat kabar, buku, poster, radio,
televisi dan sebagainya, terdapat banyak kemungkinan yang mempengaruhi timbulnya sikap.
Universitas Sumatera Utara
Lingkungan yang terdekat dengan kehidupan sehari-hari banyak memiliki peranan. Keluarga yang terdiri dari orang tua, dan saudara-saudara di rumah, memiliki peranan yang penting.
Ahmadi, 2007 Fungsi Sikap
Fungsi sikap dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu: a.
Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri b.
Sikap berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku c.
Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman d.
Sikap berfungsi sebagai alat pernyataan kepribadian Menurut Notoadmojo 2003, sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas namun merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek
dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Ada beberapa tingkat dalam sikap yaitu:
a. Menerima receiving Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan objek b. Merespon responding
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengajarkan dan menyelesaikan tugas diberikan adalah suatu indikasi dari sikap, karena denagn suatu usaha untuk menjawab pertanyaan
atau mengajarkan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, berarti orang menerima ide tersebut.
c. Menghargai valuing
Universitas Sumatera Utara
Prilaku Karyawan tentang polusi udara di dalam ruangan pabrik :
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah. d. Bertanggung jawab responsible
Bertanggung jawab atas segala yang telah dipilihnya denagn segala resiko. 3. Tindakan practice
Suatu sikap belum tentu terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang
memungkinkan.
Tindakan mempunyai 4 tingkatan: a. Persepsi perception
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan tindakan tingkat pertama.
b. Respon Terpimpin guided response Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah
merupakan indikator praktek tingkat kedua. c. Mekanisme mecanisme
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatau sudah merupakan kebiasaan, maka sudah mencapai tingkat ketiga.
d. Adaptasi adoption Adaptasi adalah suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan
tersebut sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut Notoatmodjo,2003.
2.7. Kerangka Konsep