Tabel 4.8 Kolgomorov- Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 55
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 1.34190063
Most Extreme Differences
Absolute .104
Positive .081
Negative -.104
Kolmogorov-Smirnov Z .768
Asymp. Sig. 2-tailed .597
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2011
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. 2- tailed adalah 0.597, ini berarti diatas nilai signifikansi 5. Oleh karena itu,
sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non- parametrik Kolgomorov-Smirnov juga menyatakan bahwa variabel residual
berdistribusi normal.
4.4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana keadaan variabel dependen atau variabel terikat Y, bila variabel- variabel
independen ataupun variabel bebas X berubah nilainya. Penelitian ini dengan memperhitungkan variabel positioning X
1
ataupun variabel perceived quality X
2
dari produk pembalut Laurier berapa besar pengaruh positif atau negatif dari kedua variabel tersebut terhadap terciptanya keputusan pembelian konsumen pada
Universitas Sumatera Utara
produk pembalut Laurier. Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Analisis regresi berganda dalam penelitian ini adalah menggunakan bantuan software SPSS 16,00 for Windows, dapat dilhat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.211 1.862
1.187 .241
positioning .160
.110 .212
1.461 .150
perceivedqualit y
.387 .107
.525 3.612
.001
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2011
Berdasarkan hasil pengolahan data dilihat pada Tabel 4.9 kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi berganda
sebagai berikut: Y = 2.211+ 0,160X
1
+ 0,387X
2
Berdasarkan persamaan tersebut ditunjukkan sebagai berikut: a.
Konstanta a = 2.221. Ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel positioning X
1
dan perceived quality X
2
= 0, maka terciptanya keputusan pembelian konsumen pada produk pembalut Laurier Y =
2.221. b.
Koefisien X
1
b
1
= 0,160. Ini menunjukkan bahwa variabel positioning X
1
berpengaruh positif terhadap terciptanya keputusan pembelian
Universitas Sumatera Utara
konsumen pada pembalut Laurier. Dengan kata lain jika positioning X
1
meningkat sebesar satu satuan maka terciptanya keputusan pembelian konsumen pada pasta gigi Pepsodent bertambah sebesar 0,160.
c. Koefisien X
2
= 0,387. Ini menunjukkan bahwa variabel perceived quality X
2
berpengaruh positif terhadap terciptanya keputusan pembelian konsumen pada pasta gigi Pepsodent. Dengan kata lain, jika variabel
perceived quality X
2
meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen pada pasta gigi Pepsodent bertambah sebesar 0,387.
4.5. Pengujian Hipotesis