PenghidupanMatapencaharian Benar Daya Upaya Benar

121 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

7. Perhatian Benar

Perhatian benar secara garis besar berisi empat landasan perhatian yang harus dibangun dengan merenungkan empat hal, yaitu: a. Merenungkan badan jasmani kayanupassana b. Merenungkan perasaan vedananupassana c. Merenungkan pikiran cittanupassana d. Merenungkan objek-objek batin dharmanupassana.

8. KonsentrasiPemusatan Benar

Pemusatan yang merupakan pengarahan dan pemusatan pikiran pada satu objek Konteks Diskusikanlah bersama teman-temanmu tentang permasalahan- permasalahan berikut ini. a. Mungkinkah ada orang yang tidak pernah mempunyai masalah dalam hidupnya? Mengapa? b. Ambillah salah satu masalah yang sedang kalian alami. Langkah-langkah apa saja yang akan kalian lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut? Jelaskan c. Menurut kalian, selain faktor keturunan, hal apa yang menjadi penyebab seseorang mengalami gangguan jiwa? Jelaskan 122 Kelas XI SMASMK Renungan Kisah Sariputta Thera Upatissa dan Kolita adalah dua orang pemuda dari Dusun Upatissa dan Dusun Kolita, dua dusun di dekat Rajagaha. Ketika melihat suatu pertunjukan, mereka menyadari ketanpa-intian dari segala sesuatu. Lama mereka berdua mendiskusikan hal itu, tetapi hasilnya tidak memuaskan. Akhirnya, mereka bersama-sama memutuskan untuk mencari jalan keluarnya. Pertama-tama, mereka berguru kepada Sanjaya, petapa pengembara di Rajagaha. Akan tetapi, mereka merasa tidak puas dengan apa yang ia ajarkan. Oleh karena itu, mereka pergi mengembara ke seluruh daerah Jambudipa untuk mencari guru lain yang dapat memuaskan mereka. Lelah melakukan pencarian, akhirnya mereka kembali ke daerah asal mereka karena tidak menemukan Dharma yang sebenarnya. Pada saat itu mereka berdua saling berjanji akan terus mencari. Jika di antara mereka ada yang lebih dahulu menemui kebenaran Dharma, harus memberi tahu yang lainnya. Suatu hari, Upatissa bertemu dengan Assaji Thera, dan belajar darinya tentang hakikat Dharma. Sang Thera mengucapkan syair awal, “Ye Dharma hetuppabhava, yang berarti “Segala sesuatu yang terjadi berasal dari suatu sebab.” Mendengar syair tersebut, mata batin Upatissa terbuka. Ia langsung mencapai tingkat kesucian sotapatti magga dan phala. Sesuai janji bersamanya, ia pergi menemui temannya Kolita, menjelaskan padanya