Malu untuk Berbuat Jahat hiri

10 Kelas XI SMASMK terhadap tindakan tidak terpuji yang akan dilakukannya. Jika hiri-nya kuat, kemungkinan besar seseorang dapat menghindari perbuatan tidak terpuji yang akan dilakukannya.

b. Takut terhadap Akibat Berbuat Jahat otappa

Otappa membuat seseorang merasa takut untuk melakukan tindakan tidak terpuji, karena takut akan akibat dari perbuatan tidak terpuji yang akan dilakukannya. Seseorang yang memiliki otappa akan mempertimbangkan kehormatan orang lain yang dekat dengannya seperti orang tua, sanak-saudara, guru, teman-temannya, dan lain-lain dan akan berusaha untuk tidak menyebabkan nama mereka ikut tercemar oleh perbuatan jahatnya. Konteks Menjadi Manusia yang Bermoral Gambar 1.5 Ilustrasi Menjadi Manusia Bermoral Sumber: http:sains.kompas.comread201304091756303 11 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Sīla merupakan latihan atau praktik moral. Oleh karena itu, sīla seha- rusnya bukan hanya dipandang sebagai teori, tetapi merupakan latihan dan pembiasaan untuk berperilaku baik. Sīla tidak dapat dipisahkan de- ngan aktivitas sehari-hari seseorang, mulai dari bangun tidur pada pagi hari hingga beranjak tidur lagi pada malam harinya. Manusia bermoral berarti manusia yang mempraktikkan nilai-nilai moralitas, bukan sekadar manusia yang mengerti tentang nilai-nilai moralitas. Ucapan apa pun yang keluar dari mulut seseorang dan perbuatan apa pun yang dilakukan melalui jasmaninya merupakan cerminan dari moralitasnya. Oleh karena itu, untuk menjadi manusia bermoral, orang harus setiap saat mengendalikan ucapan dan perbuatannya. Pada umumnya, seseorang cenderung mengendalikan ucapan dan perbuatannya ketika berhadapan dengan banyak orang atau berhadapan dengan orang yang disegani. Tetapi di luar itu, terkadang ucapan dan perbuatannya tidak terkontrol. Contohnya, seorang anak yang hanya bersikap sopan di hadapan para guru di sekolah, tetapi sikap itu jarang dia tunjukkan ketika berada di lingkungan keluarga atau pergaulannya. Moralitas yang seperti ini disebut moralitas semu. Ucapan dan tingkah laku seseorang pada umumnya meniru dari yang sering didengar, dilihat, bahkan dialaminya. Apa yang kita ucapkan dan lakukan merupakan cerminan dari apa yang sering kita dengar dan lihat. Apa yang kita ucapkan dan lakukan juga akan tercermin pada ucapan dan perbuatan orang-orang di sekitar kita seperti anak, adik, saudara, dan teman-teman yang sering berinteraksi dengan kita.