55 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
d. Terlahirkan sebagai banciwaria atau wanita
e. Mempunyai kelainan jiwa
f. Diperkosa orang lain
g. Sering mendapat aibmalu
h. Tidur maupun bangun dalam keadaan gelisah
i. Tidak begitu disenangi oleh laki-laki maupun perempuan
j. Gagal dalam bercinta
k. Sukar mendapat jodoh
l. Tidak memperoleh kebahagiaan dalam hidup berumah-tangga
m. Terpisahkan dari orang yang dicintai
4. Menghindari Berkata Tidak Benar
Gambar 3.13
Jangan Berdusta Sumber: http:1.bp.blogspot.com
Ada empat faktor untuk dapat disebut berdusta a.
Ada sesuatu hal yang tidak benar b.
Mempunyai pikiran untuk berdusta c.
Berusaha berdusta d.
Pihak lain mempercayainya
56 Kelas XI SMASMK
Akibat yang dapat timbul karena melanggar sīla keempat a.
Bicaranya tidak jelas b.
Giginya jelek dan tidak ratarapi c.
Mulutnya berbau busuk d.
Perawakannya tidak normal, terlalu gemuk atau kurus, terlalu tinggi atau pendek
e. Sorot matanya tidak wajar
f. Perkataannya tidak dipercayai walaupun oleh orang-orang
terdekat atau bawahannya
5. Menghindari Minum Minuman Keras yang Menyebabkan
Lemahnya Kesadaran.
Gambar 3.14
Jangan Mabuk-mabukkan Sumber: http:statis.dakwatuna.com
Ada empat faktor untuk dapat disebut mabuk-mabukan a.
Ada sesuatu yang merupakan Sura, Meraya, atau Majja, yaitu sesuatu yang membuat nekat, mabuk, tak sadarkan diri, yang
menjadi dasar dari kelengahan dan kecerobohan
57 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
b. Mempunyai keinginan untuk menggunakannya
c. Menggunakannya
d. Timbul gejala mabuk atau sudah menggunakannya
meminumnya hingga masuk melalui tenggorokan
Akibat yang dapat timbul karena melanggar sīla kelima a.
Dalam Avguttara Nikaya, Sutta Pitaka, Sang Buddha Gotama menekankan betapa besar akibat negatif yang ditimbulkan dari
pemabukan: ”Duhai para bhikkhu, peminum minuman keras secara berlebihan dan terus-menerus niscaya dapat menyeret
seseorang dalam alam neraka, alam binatang, alam iblis. Akibat paling ringan yang ditanggung oleh mereka yang karena
kebajikan lain, terlahirkan sebagai manusia ialah menjadi orang gilasinting”.
b. Dalam bagian lain, Beliau juga mengatakan: ”Ada tiga macam
hal, duhai para bhikkhu, yang apabila dilakukan tidak pernah dapat membuat kenyang. Apakah tiga macam hal itu? Tiga
macam hal itu ialah bertiduran, bermabuk-mabukan, dan bersetubuhan”.
c. Terlahirkan kembali sebagai orang gila; tingkat kesadaran
kewaspadaannya rendah; tidak memiliki kecerdasan; tidak mempunyai banyak pengetahuan; bersifat ceroboh; pikun;
pemalas; sulit mencari pekerjaan; sukar memperoleh kepercayaan orang lain.