48 Kelas XI SMASMK
Dalam Dānūpapatti Sutta Anguttara Nikaya 8. 35 Buddha berkata bahwa harapan dari penderma akan tercapai berkat
kemurnian moralitasnya. Buddha dalam satu kesempatan menyatakan kepada para
upāsaka yang sedang menjalani hari uposatha. Beliau berkata, “Para upāsaka, sikap kalian baik, jika kalian mengisi hari uposatha
dengan melakukan dana, menjaga sīla, meredam kemarahan, berbaik hati, dan melaksanakan tugas kalian. Para pria bijaksana
di masa lalu memperoleh kemasyhuran bahkan hanya dari menjalankan separuh hari uposatha”.
7. Menyembuhkan Penyakit
Gambar 3.7
Ilustrasi Sikap Percaya Diri
Salah satu kisah dalam Visuddhimagga yang menceritakan ten- tang kasus penyembuhan berkat kekuatan kemurnian pelaksanaan
sīla adalah kisah Bhante Sāriputta VM I,116. Cerita singkat tentang kesembuhan Bhante Sāriputta adalah sebagai berikut.
Suatu hari ketika Bhante Sāriputta berdiam di sebuah hutan bersama Bhante Mahā Moggallāna, dia terserang sakit perut yang
parah. Mengetahui hal itu, Bhante Mahā Moggallāna bertanya,
49 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
“Apa yang biasanya kamu gunakan untuk mengatasi hal ini sebelumnya?”
Bhante Sāriputta memberitahunya bahwa biasanya ibunya memberikan dia campuran bubur beras dengan susu murni, ghee,
madu, dan gula. “Baiklah teman, bila kita mempunyai karma baik, besok kita akan mendapatkannya,” kata Bhante Mahā
Moggallāna Saat itu, dewa yang berdiam di pohon dekat mereka tinggal mendengar percakapan mereka dan berpikir bahwa dia akan
membantu mencarikannya. Kemudian, dewa itu pergi ke rumah salah satu penyokong
kedua bhikkhu dan membuat anak laki-laki tertuanya kesurupan. Dia berkata, “Bila besok kalian dapat menyediakan bubur susu
untuk Thera, aku akan membebaskannya.” Mereka berkata, “Bahkan tanpa diminta olehmu, kami secara teratur menyediakan
kebutuhan para sesepuh.”
Gambar 3.8
Bhikkhu Pindapata Sumber: http:www.lickr.com
50 Kelas XI SMASMK
Keesokan harinya, mereka pun menyiapkan bubur susu dan memberikannya kepada Bhante Mahā Moggallāna yang sedang
mengumpulkan dana makanan piṇdapāta. Setelah kembali, Bhante Mahā Moggallāna berkata kepada Bhante Sāriputta, “Ini,
temanku Sāriputta, makanlah.” Tetapi sebelum memakannya, Bhante Sāriputta dengan kekuatan pengetahuan super normalnya
dia mengetahui bagaimana bubur susu tersebut didapat, yaitu atas desakan dari dewa. Maka, Bhante Sāriputta memberitahu Bhante
Mahā Moggallāna bahwa makanan tersebut tidak dapat digunakan.
Tanpa berpikir, “Dia tidak memakan makanan yang aku bawa,” Bhante Mahā Moggallāna langsung menuang bubur susu tersebut
ke tanah. Begitu bubur susu tersebut menyentuh tanah, sakit perut Bhante Sāriputta pun hilang dan tidak pernah kambuh kembali.
Bhante Sāriputta memberikan contoh bahwa kemurnian sīla haruslah dijunjung tinggi, sekalipun hidup sebagai taruhannya.
Hal ini tidak hanya berlaku bagi para bhikkhu, tetapi juga berlaku untuk semua orang. Kisah sembuhnya sakit perut Bhante Sāriputta
menunjukkan bahwa buah karma baik dari hasil pelaksanaan sīla yang baik sangatlah luar biasa. Jadi, sudah selayaknyalah setiap orang
untuk berusaha menjaga kemurnian sīla-nya semaksimal mungkin.
8. Landasan bagi Tercapainya Pencerahan
Sebelumnya telah dibahas beberapa manfaat dari melaksanakan sīla, namun semuanya adalah manfaat duniawi. Bagian ini dapat
dikatakan sebagai manfaat tertinggi dari melaksanakan sīla karena di sini sīla berperan sebagai landasan bagi tercapainya sesuatu yang
bersifat adiduniawi, yaitu pencerahan.
51 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
Gambar 3.9
Buddha Gotama Mencapai Pencerahan Sumber: http:jatakakatha.iles.wordpress.com
Pencerahan dicapai bukan hanya tindakan jasmani dan ucapannya saja yang murni, tetapi pikirannya juga terbebas dari kekotoran
mental. Ini dicapai karena selalu menjaga perhatian murninya sati - indriya saṃvara sīla sehingga pikirannya bagaikan emas yang
telah dimurnikan, yang siap dan berada dalam keadaan yang sangat tepat untuk mencapai tingkat kesucian Arahat. Hal penting yang
perlu diingat di sini adalah sīla berperan sebagai landasan, tetapi yang membawa tercapainya pencerahan adalah latihan meditasi
vipassanā.
B. Cara Mempraktikkan Sīla
Pada pelajaran sebelumnya telah disebutkan bahwa praktik sīla dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menghindari hal-hal tang tidak baik
varitta sīla dan melaksanakan hal-hal yang baik caritta sīla. Salah satu contoh varitta sīla adalah pancasīla, sedangkan salah satu contoh
caritta sīla adalah panca dharma. Uraian berikut berisi tentang pancasīla dan panca-dharma secara terinci.