Penuh Percaya Diri Takut terhadap Akibat Berbuat Jahat otappa

42 Kelas XI SMASMK banyak orang. Oleh karena itu, mereka penuh percaya diri, tidak ada rasa malu, canggung, ataupun rendah diri dalam bergaul di semua lapisankelompok masyarakat, baik itu kelompok atas seperti anggota kerajaan, pejabat tinggi, dan orang-orang kaya, menengah, ataupun bawah. Selain itu, orang yang bermoral baik, penuh percaya diri karena tidak ada perbuatannya yang dapat dicela oleh para bijaksana.

4. Meninggal dengan Tenang

Orang yang hidupnya dianugerahi oleh tiga berkah di atas, kemungkinan besar akan hidup tenang. Selain itu, orang yang tekun melaksanakan dan menjaga sīla-nya dengan baik, tingkah lakunya sopan, tutur katanya lembut, disenangi banyak orang, sedikit atau bahkan tidak punya musuh, dan juga akan dipuji oleh para bijaksana. Dengan demikian, bagaimana mungkin orang yang memiliki kualitas luhur seperti ini bisa hidup tidak tenang? Mereka pasti hidup dengan tentang. Karena kemurnian dari moralitasnya, bukan hanya semasa hidupnya mereka penuh dengan kedamaian dan ketenangan, tetapi kemungkinan besar saat meninggal pun mereka akan berada dalam keadaan damai dan tenang. Gambar 3.4 Hidup Senang mati Tenang Sumber: http:www.bukalapak.com 43 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Buddha bersabda dalam syair Dharmapada 165, “Sesungguhnyalah, oleh dirinya sendirilah kejahatan dilakukan dan oleh dirinya sendirilah dirinya tercemar; oleh dirinya sendirilah kejahatan tidak dilakukan dan oleh dirinya sendirilah dirinya termurnikan. Kemurnian dan ketidakmurnian sepenuhnya bergantung pada dirinya sendiri; tak ada seorang pun yang dapat memurnikan orang lain.” Selain itu, Buddha juga memberikan empat kepastian dalam Kesamutti Sutta atau Kalama Sutta Anguttara Nikaya 3. 65, “Para murid yang Mulia, Kaum Kalama, yang pikirannya bebas dari permusuhan, bebas dari niat jahatkedengkian, bersih dan murni, adalah dia yang memiliki 4 kepastian di sini dan saat ini.” Empat kepastian tersebut adalah seperti berikut. a. Seandainya ada kehidupan yang akan datang dan ada buah hasil dari perbuatan baik atau buruk, adalah hal yang mungkin ketika meninggal, akan terlahir di alam bahagia, alam dewa surga. b. Seandainya tidak ada kehidupan yang akan datang dan tidak ada buahhasil dari perbuatan baik atau buruk, tetapi di kehidupan ini, di sini dan saat ini, saya menjaga diri saya dalam ketenteraman, bebas dari permusuhan, bebas dari niat jahatkedengkian, dan masalah. c. Seandainya buahhasil dari perbuatan buruk menimpa pelakunya, saya tidak melakukan perbuatan buruk, bagaimana hasil perbuatan buruk akan menimpa saya yang tidak melakukannya.