Perasaan vedana Anupadisesa-nibbana, yaitu nibbana yang tanpa sisa

174 Kelas XI SMASMK e. perasaan yang timbul karena kontak jasmani f. perasaan yang timbul karena kontak pikiran. Perasaan mungkin berupa kesenangan sukha, penderitaan dukkha , ataupun netral, seperti tidak menyenangkan atau menyakitkan adukkhama sukha = upekkha. Seperti yang telah didalilkan sebelumnya, objek-objek indra tidak pernah dapat diketahui melalui kepekaan khusus tanpa jenis kesadaran yang sesuai. Tetapi ketika ketiga faktor ini bergabung, timbullah kontak. Dengan timbulnya kontak, timbullah perasaan vedana secara bersamaan dan tidak pernah dapat dihentikan oleh kekuatan atau tenaga apa pun. Itulah sifat dari kontak dan perasaan. Dengan mengalami hasil karma yang diinginkan ataupun yang tidak diinginkan dari perbuatan baik dan jahat yang dilakukan di kelahiran yang sekarang ataupun kelahiran yang lampau, merupakan satu dari kondisi-kondisi sebelumnya yang terjadi yang dapat menimbulkan perasaan. Gambar 9.8 Simbol Vedana Sumber: http:www.vimokkha.com paticcasamuppada.html 175 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Dengan melihat suatu bentuk, mendengar suara, mencium aroma, mengecap rasa, menyentuh suatu benda nyata, menyadari objek pikiran ide manusia mengalami perasaan; tetapi tidak dapat dikatakan bahwa semua makhluk mengalami perasaan yang sama dengan objek yang sama. Sebuah objek, contohnya yang mungkin dirasakan menyenangkan oleh seseorang bisa jadi dirasakan tidak menyenangkan oleh orang lain, dan netral oleh orang lain yang tak terpengaruh. Perasaan mungkin juga berbeda menurut keadaan. Perasaan disimbolkan orang yang terkena anak panak di mata nya. Akibat kontak antara kesadaran, objek, dan indra, timbul pe rasaan. Perasaan dapat membutakan dan membuat celaka jika tidak ada pengendalian diri.

8. Nafsu Keinginan tanha

Vedana paccaya tanha , “bergantung pada perasaan timbullah nafsu keinginan“. Keinginan memiliki sumber, berasal dari perasaan. Seluruh bentuk nafsu tercakup dalam tanha. Keserakahan, kehausan, rangsangan, hawa nafsu, kegairahan, hasrat, kerinduan, dorongan cinta, cinta keluarga, adalah beberapa istilah yang menunjukkan tanha, yang dikatakan oleh Buddha merupakan penuntun dari suatu penjelmaan bhavanetti. Penjelmaan yang berwujud sebagai dukkha , sebagai penderitaan, kekecewaan, pencetus hal yang menyakitkan, adalah pengalaman kita sendiri. Musuh dari seluruh dunia adalah hawa nafsu atau keinginan yang rendah melaluinyalah kejahatan menjelma dalam diri manusia. 176 Kelas XI SMASMK Melalui pemahaman yang jernih mengenai nafsu keinginan, asal mula nafsu keinginan, lenyapnya nafsu keinginan, jalan menuju lenyapnya nafsu keinginan, seseorang menguraikan kekusutan ini. Gambar 9.10 Simbol Tanha Sumber: http:www.vimokkha.com paticcasamuppada.html Lalu, apakah nafsu keinginan itu? Nafsu keinginan inilah yang menyebabkan penjelmaan kembali, kelahiran kembali, yang disertai dengan kenikmatan hawa nafsu dan penemuan kesenangan baru pada masa sekarang dan selanjutnya, yaitu: keinginan akan kesenangan indra kama tanha , keinginan untuk terus berlangsung bhava tanha dan keinginan untuk tidak berlangsung vibhava tanha . Di manakah nafsu keinginan timbul dan berakar? Di mana ada kegembiraan dan kenikmatan, di sanalah nafsu keinginan timbul dan berakar. Bentuk, suara, bau, rasa, sentuhan jasmani dan ide merupakan kegembiraan dan kenikmatan, di sanalah nafsu keinginan timbul dan berakar.