Perbandingan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal uraian

84 Gambar 7. Persentase kesulitan siswa secara keseluruhan pada soal uraian Dari Gambar 7 dapat diketahui bahwa kesulitan siswa terbesar adalah apada bagian memahami masalah, yaitu 86 siswa masih belum dapat memahami masalah dengan baik. sedangkan untuk aspek mentransformasikan soal dan ketrampilan menghitung, tingkat kesulitan siswa berada pada angka yang sama yaitu sebesar 74. Dan yang terakhir yaitu pada aspek menuliskan jawaban, 69 siswa masih kesulitan dalam menuliskan jawabannya.

f. Perbandingan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal uraian

Untuk mengetahui materi yang paling sulit dikerjakan siswa, maka peneliti membuat perbandingan kesulitan aspek kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal dari no 1 sampai dengan no 4 pada tabel berikut: 86 74 74 69 20 40 60 80 100 Comprehension Transformation Process Skill Encoding Persentase Kesulitan Siswa sesuai teori Newman 85 Tabel 24. Perbandingan kesulitan siswa tiap soal Aspek Kesulitan soal 1a soal 1b soal 2 soal 3 soal 4 Comprehension 97 72 75 91 94 Transformation 97 38 69 72 94 Process Skill 75 81 94 97 25 Encoding 94 41 44 72 97 Dari tabel 24, dapat dibuat sebuah diagram batang sebagai berikut: Gambar 8. Perbandingan kesulitan siswa secara keseluruhan pada soal uraian Dari Gambar 8 diatas diketahui bahwa kesulitan dalam memahami masalah tertinggi dialami siswa pada soal nomor 1a, dan terendah pada no 1b. Aspek mentrasformasikan soal yang paling sulit adalah pada no 1a dan yang paling rendah adalah pada no 1b. Sedangkan untuk kemampuan menghitung, kesulitan siswa paling besar dialami ketika mengerjakan soal no 3 dan kesulitan paling kecil adalah ketika mengerjakan soal no 4. Untuk aspek penulisan jawaban, kesulitan tertinggi siswa adalah ketika mengerjakan no 5, dan terendah terletak pada no 1b. 97 97 75 94 72 38 81 41 75 69 94 44 91 72 97 72 94 94 25 97 20 40 60 80 100 120 Comprehension Transformation Process Skill Encoding soal 1a soal 1b soal 2 soal 3 soal 4 86

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data terhadap dokumentasi hasil tes kompetensi siswa yang dilaksanakan oleh Nidya Ferry Wulandari dan Jailani dalam penelitiannya pada tahun 2015, diketahui bahwa tipe kesalahan yang sering terjadi pada soal pilihan ganda adalah kesalahan yang disebabkan karena terkecoh oleh distraktor yang lebih mengarah kepada kesalahan konsep yang dialami oleh siswa. Terdapat 20,44 jawaban salah karena terkecoh distraktor salah konsep. Dilihat dari domain konten, siswa melakukan kesalahan konsep tertinggi adalah pada konten geometri sedangkan pada konten kognitif untuk aspek pengetahuan siswa mengalami kesalahan konsep terbesar pada indikator mengenali. Pada aspek penerapan, indikator menerapkan merupakan indikator yang membuat siswa melakukan kesalahan konsep yang paling banyak. Sedangkan untuk aspek penalaran, siswa paling banyak melakukan kesalahan konsep pada indikator menggeneralisasikan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memahami konsep perlu ditingkatkan lagi terutama pada domain konten geometri, domain kognitif aspek pengetahuan dengan indikator mengenali, aspek penerapan dengan indikator menerapkan, dan aspek penalaran dengan indikator menggeneralisasikan. Pada domain konten, diketahui bahwa siswa paling banyak melakukan kesalahan pada konten aljabar dibandingkan dengan konten lainnya yang berupa geometri, bilangan, serta data dan peluang. Kesalahan siswa dalam konten aljabar terjadi karena sebagian besar siswa salah dalam konsep, dilanjutkan dengan banyaknya siswa yang tidak memberikan jawaban, dan