58 persentase sebesar 2,50, distraktor karena kesalahan konsep sebesar 22,5,
distraktor karena kesalahan prinsip sebesar 47,5 dan distraktor karena kesalahan keterampilan sebesar 27,5. Sedangkan pada Ulangan Akhir
Semester Gasal Tahun Ajaran 20112012 distraktor karena kesalahan fakta memiliki persentase sebesar 5,55, distraktor karena kesalahan konsep
sebesar 38,89, distraktor karena kesalahan prinsip yaitu sebesar 38,89 dan distraktor karena kesalahan keterampilan sebesar 16,67.
C. Kerangka Berpikir
TIMSS merupakan salah satu assesmen pendidikan secara internasional yang dapat digunakan sebagai tolak ukur kualitas pendidikan. Matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi fokus penilaian TIMSS. Dalam matematika, siswa tidak hanya dituntut memiliki kemampuan
berhitung saja, namun siswa juga harus memiliki kemampuan bernalar yang logis dan kritis dalam menyelesaikan masalah. Penilaian TIMSS mengacu
pada domain kognitif dan konten, kemampuan kognitif dibagi dalam tiga ranah yaitu pengetahuan, penerapan, dan penalaran. Salah satu tujuan
pembelajaran matematika disekolah adalah menggunakan penalaran matematis.
Berdasarkan hasil TIMSS, kemampuan penalaran matematis siswa di Indonesia masih rendah. Pada TIMSS 2011 Indonesia juga berada dibawah
rata-rata dengan perolehan nilai 386 dari nilai scale centerpoint median 500. Akan tetapi dalam beberapa kegiatan matematika berskala Internasional
seperti olimpiade, siswa Indonesia mendapatkan hasil yang bagus dan
59 membanggakan. Beberapa siswa Indonesia berhasil memenangi ajang
bergengsi adu keterampilan di olimpiade matematika baik dari jenjeng sekolah dasar ataupun sekolah menengah. Hal ini terlihat dari benyaknya penghargaan
yang diperoleh siswa Indonesia dalam olimpiade matematika di dunia Internasional seperti IMO International Mathematics Olympiad. Salah satu
bukti yang terdekat adalah pada tahun 2013 di Colombia, tim olimpiade matematika Indonesia meraih 1 medali emas, 4 medali perak, dan 1 medali
perunggu, dan pada IMO 2013 ini juga Indonesia menempati peringkat 19 dari 97 negara. Untuk IMO 2014 tim olimpiade matematika Indonesia menempati
peringkat 29 dari 101 negara dengan perolehan 2 medali perak, 3 medali perunggu, dan 1 medali penghargaan honorable mention, Jika dicermati,
banyaknya negara yangmengikuti tes TIMSS hanya sedikit, sedangkan kegiatan bergengsi seperti olimpiade banyaknya negara peserta jauh lebih
banyak. Oleh karena itu muncul pertanyaan apa yang menjadi kesulitan siswa Indonesia dalam mengerjakan soal TIMSS.
60 Berikut adalah bagan alur kerangka berpikir dari penelitian ini
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir Assesmen Pendidikan
Ujian Nasional
Uji Kompetensi Minimal
Prestasi UN rendah TIMSS
Uji kemampuan matematika
Prestasi siswa indonesia rendah
Indonesia banyak menjuarai ajang olimpiade matematika
Apa saja kesalahan yang dilakukan siswa Indonesia dalam mengerjakan soal TIMSS
Mengidentifikasi kesalahan siswa dalam mengerjakan soal TIMSS pada pilihan ganda berdasarkan distraktornya dan pada uraian berdasarkan tipe
kesalahan Newman
61
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif. Pemilihan penelitian deskriptif adalah karena kelebihannya yang dapat memotret suatu
kejadian alami maupun buatan tangan manusia. Penelitian deskriptif eksploratif ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai kesulitan
siswa pada soal mirip TIMSS berbentuk pilihan ganda berdasarkan distraktor yang ada dan kesulitan siswa pada soal uraiannya menurut teori Newman
berupa Pemahaman Comprehension, Transformasi Transformation, Keterampilan Proses Process Skill, dan pengkodean Encoding.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah 32 siswa kelas VIII dari SMP N 1 Paliyan, yaitu 32 siswa dari kelas VIII B dan Objek penelitian ini adalah 32 hasil tes
siswa kelas VIII SMP N 1 Paliyan yang telah dilakukan oleh Nidya Ferry Wulandari dan Jailani dalam penelitian payung Jailani Retnowati, 2015.
SMP N 1 Paliyan merupakan sekolah dengan strata sekolah sedang berdasarkan rata-rata nilai UN matematika tahun 2014-2015 yaitu 58,26.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP N 1 Paliyan yang beralamat Jl. Raya Paliyan No.77, Karangduwet, Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta, dari 31 Maret 2015 sampai dengan 27 Mei 2015. Proses dokumentasi data dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2017 di Universitas
Negeri Yogyakarta.