Data Kuantitatif Data Kualitatif

3.6.3.2.4 Catatan Lapangan Arikunto 2013: 78 mengungkapkan bahwa catatan lapangan adalah ca- tatan berisi hal-hal yang tidak dapat terekam melalui lembar observasi. Berfungsi untuk memperkuat data yang diperoleh selama pembelajaran. Catatan lapangan digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan dalam melakukan refleksi pada pembelajaran menulis karangan deskrip- si melalui model pembelajaran TTW berbantuan media grafis.

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuan- titatif dan kualitatif.

3.7.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif dianalisis dengan menggu- nakan teknik analisis statistik deskriptif dengan menentukan mean, median, mo- dus, nilai terendah, nilai tertinggi, dan ketuntasan belajar secara individual mau- pun klasikal ditampilkan dalam bentuk persentase. Rumusnya sebagai berikut. 1 Data nilai rata-rata kelas dianaisis dengan menggunakan rumus Keterangan: x = nilai rata-rata ∑x = jumlah semua nilai siswa ∑N = jumlah siswa Aqib, Zainal dkk, 2009: 40 2 Median Data penelitian ganjil maka median merupakan nilai data yang terletak di tengah-tengah data setelah data diurutkan. Herrhyanto, 2008:4.20. 3 Modus Modus ditentukan dengan melihat frekuensi tertinggi pada sekumpulan data. Herrhyanto dan Hamid, 2009: 4.18 4 Persentase ketuntasan belajar secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus: P = x 100 Aqib, Zainal 2009: 41 Hasil perhitungan yang diperoleh tersebut dikonsultasikan dengan krite- ria minimal KKM SDN Tambakaji 04 Ngaliyan dengan KKM klasikan dan indi- vidual yang dikelompokkan dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria yang disajikan pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal Klasikal Kriteria Ketuntasan Kualifikasi ≥ 75 ≥ 70 Tuntas 75 70 Tidak Tuntas Sumber: SK KKM SDN Tambakaji 04 Ngaliyan Tahun Pelajaran 20132014

3.7.2 Data Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil pengamatan proses pembelajaran, cata- tan lapangan, dan wawancara dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan ma- teri menulis karangan deskripsi melalui model TTW berbantuan media grafis. Data kualitatif dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif dengan cara mengorganisa- sikan, mengklasifikasikan aspek-aspek yang menjadi fokus analisis menurut krite- ria untuk memperoleh kesimpulan. Adapun analisis data pada keterampilan guru dalam menulis karangan des- kripsi didasarkan pada kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang sesuai de- ngan skor yang telah ditetapkan. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu: 1 menghitung skor terendah dan skor tertinggi 2 mecari median Median = Poerwanti, 2008: 6.9 3 menentukan jarak interval Jarak interval i = 4 membagi rentang skor menjadi empat kategori sangat baik, baik, cukup, ku- rang Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Keberhasilan Keterampilan Guru Jumlah skor Presentase Kriteria Tingkat keberhasilan 36 s.d 48 75,00 s.d 100,0 Sangat Baik SB Berhasil 24 s.d 35 50,00 s.d 72,92 Baik B Berhasil 12 s.d 23 25,00 s.d 47,92 Cukup C Tidak Berhasil 0 s.d 11 00,00 s.d 22,92 Kurang K Tidak Berhasil Widoyoko, 2012: 110 Adapun analisis data pada aktivitas siswa pada pembelajaran menulis ka- rangan deskripsi didasarkan pada kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang sesuai dengan skor yang telah ditetapkan. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu: 1 menghitung skor terendah dan skor tertinggi 2 mecari median Median = Poerwanti, 2008: 6.9 3 membagi rentang skor menjadi empat kategori sangat baik, baik, cukup, ku- rang 4 menentukan jarak interval Jarak interval i = Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Aktivitas Siswa Jumlah Skor Persentase Kriteria Aktivitas Siswa Tingkat Keberhasilam 30 s.d 40 75,00 s.d 100 Sangat Baik SB Berhasil 20 s.d 29 50,00 s.d 72,5 Baik B Berhasil 10 s.d 19 25,00 s.d 47,50 Cukup C Tidak Berhasil 0 s.d 9 00,00 s.d 22,50 Kurang K Tidak Berhasil Widiyoko, 2012: 110

3.8 INDIKATOR KEBERHASILAN

Dokumen yang terkait

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PAKINTELAN 03

1 13 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PETUNJUK BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 8 225

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN

1 19 235

KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SD KELAS IV

1 4 62