Pembelajaran Bahaasa Indonesia di Sekolah Dasar

sus bahasa Indonesia digunakan sesuai dengan kepentingan bangsa Indonesia. Menurut Chaer 2007: 2 fungsi khususnya adalah: 1 alat untuk menjalankan administrasi negara. Fungsi ini terlihat dalam surat-surat resmi, surat keputusan, peraturan dan perundang-undangan, pidato dan pertemuan resmi; 2 alat pemer- satu berbagai suku yang memiliki latar belakang budaya dan bahasa yang ber- beda-beda; dan 3 wadah penampung kebudayaan. Semua ilmu pengetahuan dan kebudayaan harus diajarkan dan diperdalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai medianya. Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan bahwa bahasa befungsi untuk alat komunikasi antaranggota diberbagai lingkungan yang meliputi lingkungan pendidikan, pemerintahan, masyarakat, dan cendikiawanilmuan, sehingga ke- mampuan penguasaan dalam keterampilan berbahasa secara baik dan benar men- jadi tuntutan dalam kehidupan manusia.

2.1.5 Pembelajaran Bahaasa Indonesia di Sekolah Dasar

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional siswa, dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari se- mua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan mene- mukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya BSNP, 2006: 113. Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang memberikan kemam- puan siswa dalam berkomunikasi secara baik dan benar. Bentuk komunikasi yang dilakukan adalah secara lisan maupun tulis. Standar kompetensi pada mata pelaja- ran bahasa Indonesia yang merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa berupa pengetahuan, keterampilan berbahsa, sikap positif bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi yang telah dirumuskan merupakan dasar bagi sis- wa untuk memahami dan merespon keadaan lokal, regional, nasional, dan global. Dengan demikian, pelajaran bahasa Indonesia perlu diajarkan pada siswa SD. Menurut BSNP 2006: 119 standar kompetensi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, diharapkan: 1 siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebu- tuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri; 2 guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa siswa dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar; 3 guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswa; 4 orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan pro- gram kebahasaan dan kesastraan di sekolah; 5 sekolah dapat menyusun program pendidikan kebahsaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan siswa dan sumber belajar yang tersedia; 6 daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan ke- pentingan sosial. Pembelajaran bahasa Indonesia di SD bertujuan agar siswa memiliki kemampuan diantaranya: 1berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku baik secara lisan maupun tulis, 2 menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, 3 memahami bahasa Indonesia dan menggunakan dengan te- pat dan kreatif untuk berbagai tujuan, 4 menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta ke- matangan emosional dan sosial, 5 menikmati dan memanfaatkan kar- ya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, ser- ta meningkatkan pengetahuan kemampuan berbahasa, serta 6 meng- hargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia KTSP, 2006: 113-114 Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia berperan sebagai pe- nunjang peran dan tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia. Adapun ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia di SD mencakup komponen kemampuan berba- hasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1 mendengarkan; 2 berbicara; 3 membaca; 4 menulis KTSP, 2006: 113-114.

2.1.6 Keterampilan Berbahasa

Dokumen yang terkait

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARANG

4 18 212

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PAKINTELAN 03

1 13 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PETUNJUK BERBAHASA JAWA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 SEMARANG

0 8 225

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV A SDN TAMBAKAJI 04 NGALIYAN

1 19 235

KEEFEKTIFAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SD KELAS IV

1 4 62