Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah media grafis berupa gambar dan foto. Gambar yang
digunakan adalah gambar rumah sederhana dan tingkat. Foto yang digunakan adalah koperasi sekolah, halaman sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah,
ruang kelas, SDN Tambakaji 04 Ngaliyan.
2.1.9 Teori Belajar yang Mendasari Penerapan Model
TTW
Berbantuan Media Grafis
Perencanaan proses pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru, sebe- lumnya guru perlu mengetahui teori belajar yang mendukung penggunaan model
dan media tertentu. Pengetahuan mengenai teori belajar akan menjadi dasar pelak- sanaan pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru, sehingga dalam pelaksanaan
pembelajaran akan sesuai dengan tahap perkembangan dan kebutuhan siswa. Teo- ri belajar yang menjadi dasar penerapan model
TTW
berbantuan media grafis anta- ra lain yaitu teori belajar konstruktivitisme dan teori belajar kognitif piaget. Beri-
kut ini penjelasan mengenai teori belajar yang mendasar penerapan model
TTW
berbantuan media grafis. 2.1.9.1
Teori Belajar Konstruktivisme Menurut aliran konstruktivisme dalam Rifa’I dan Anni , 2011: 199 be-
lajar adalah proses aktif peserta didik dalam mengkonstruksi arti, wacana, dialog, pengalaman fisik dalam proses belajar tersebut terjadi proses asimilasi dan meng-
hubungkan pengalaman atau informasi yang sudah dipelajari. Prinsip yang nam- pak dalam pembelajaran konstruktivisme ialah: a pentingnya pertanyaan dan ja-
waban siswa dalam pembelajaran; b berlandasan dengan sumber informasi yang
sudah diketahui oleh siswa; c pendidik lebih bersikap interaktif dan berperan se- bagai fasilitator dan mediator bagi siswa dalam proses mengajar; d siswa dilibat-
kan dalam perencanaan proses pembelajaran kontrak belajar; dan e strategi pembelajaran,
student centered learning
, dilakukan dengan belajar aktif, belajar mandiri, kooperatif dan kolaboratif.
Teori konstruktivisme mendasari penerapan model
TTW
karena dengan menerapkan model
TTW
akan membantu siswa dalam membangun pengetahuan- nya sendiri mengenai menulis karangan deskripsi yang ditunjang dengan kegiatan
yang ada dalam model
TTW
yaitu melatih siswa untuk berpikir secara individual maupun secara kolaboratif dalam diskusi selama proses pembelajaran yang meli-
puti kegiatan berpikir, berbicara, dan menulis. 2.1.9.2
Teori Belajar Piaget Winataputra 2007: 3.3 menyatakan bahwa teori belajar kognitif sangat
erat hubungannya dengan toeri psikologi kognitif. Prinsip teori psikologi kognitif adalah bahwa setiap orang dalam bertingkah laku dan mengerjakan segala sesuatu
senantiasa dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan pemahaman atas dirinya sendiri. Aspek kognitif mempersoalkan masalah bagaimana orang memperoleh
pemahaman mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya, dan bagaimana mereka berhubungan dengan lingkungan mereka dengan menggunakan kesadarannya.
Aspek psikologis menekankan pada hubungan antara orang dengan lingkungan psikologinya secara bersamaan dan saling berhubungan secara timbal balik.
Piaget, menyatakan bahwa sejak lahir siswa mengalami tahap-tahap per- kembangan kognitif. Setiap tahapan perkembangan kognitif tersebut memiliki ka-
rakteristik yang berbeda. Piaget dalam Rifa’I dan Anni, 2010: 26 mengemuka-
kan tahap-tahap perkembangan kognitif, yaitu sebagai berikut. 1
Tahap Operasional Konkret 7-11 tahun Pada tahap ini, anak mampu mengoperasionalkan berbagai logika. Na-
mun masih dalam bentuk benda konkret. Penalaran logika menggantikan penala- ran intuitif, tetapi hanya pada situasi konkret dan kemampuan untuk menggolong-
golongkan, belum bisa memecahkan masalah abstrak. 2
Tahap Operasional Formal 11-15 tahun Pada tahap ini, anak sudah mampu berpikir abstrak, idealis, dan logis. Pe-
mikiran operasional formal tampak lebih jelas dalam pemecahan
problem verbal
, seperti anak memecahkan
problem
walau disajikan secara
verbal
. Teori belajar kognitif beranggapan bahwa belajar merupakan proses
mengolah informasi yang ada di dalam ota. Berdasarkan tahap perkembangan kognitif piaget, siswa SD berada pada tahap operasional konkret, yaitu anak masih
berpikir konkret. Pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan media yang konkret untuk membantu siswa dalam memahami materi yang dipelajari.
Aplikasi dari teori kognitif dalam penelitian ini adalah seorang guru memberikan rangasangan belajar berupa media gambar sebagai media siswa untuk
memperoleh pemahaman berupa ide, gagasan, dan pemikiran yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa SD yang masuk dalam tahap operasional konkret, se-
hingga siswa akan mudah dalam memperoleh pengetahuan ketika siswa dapat melihat secara langsung topik yang dipelajari.
2.1.10 Penerapan Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi melalui Model