2. Adanya kecemasan tentang ‘mitos keperawanan’
Alasan lain yang membuat Sari bertahan ialah karena Sari merasa kecemasan setiap kali ia memikirkan ancaman
dari pasangan bahwa tidak akan ada pria lain yang menerimanya karena Sari telah memiliki hubungan yang
‘jauh’ dengan Doni. Ada keyakinan terkait stereotip gender yang dianut Sari tentang perilaku seksual. Sari menganggap
bahwa seorang perempuan yang belum menikah namun sudah tidak perawan, tidak berharga lagi di mata laki-laki
karena dianggap tidak dapat menjaga kekudusan tubuhnya. Sedangkan, menurut Sari, laki-laki akan lebih mudah
mendapatkan pasangan lagi meskipun ia sudah tidak perjaka karena tidak ada jejak yang membekas pada tubuh laki-laki
tersebut. Oleh sebab itu, Sari merasa bahwa Doni ialah satu- satunya laki-laki yang harus menjadi suaminya karena ia
telah memberikan keperawanannya kepada Doni.
“Soalnya gini lah mbak, saya kan sudah jauh pacarannya gitu kan, saya juga ditekan sama dia.. misalnya, kamu tuh
sama saya sudah sejauh ini.. siapa yang mau sama kamu kalo misalnya saya tinggal? Gitu.. Kalo yang namanya cewe
kan istilahnya kan sekali seumur hidup kan ya mbak ya.. Kalo misalnya cowok kan ya nggak masalah mau berkali-
kali kek dia mah nggak ada bekasnya gitu kan.. Tapi kalo kita kan belum tentu. Nah itu yang saya pikirkan juga, saya
sudah sejauh itu jadi saya kalo mau lepas dari dia saya
merasa saya rugi juga mbak”.
Kecemasan ini muncul karena intimidasi dari Doni yang terus-menerus meyakini dirinya bahwa Sari tidak akan
mendapatkan laki-laki lain yang mau menerimanya jika ia melepaskan Doni. Sari merasa dirinya sudah tidak berharga
lagi sebagai perempuan karena ia merasa gagal menjaga kekudusan tubuhnya. Melalui pernyataan Sari, dapat dilihat
bahwa ada indikasi rasa tidak aman yang dialami Sari jika ia mengakhiri hubungannya dengan Doni terkait dengan isu
penerimaan oleh pasangan berikutnya terhadap dirinya yang sudah tidak perawan. Konsep diri Sari juga menjadi negatif
karena intimidasi yang terus dilakukan Doni. Hal ini membuat Sari tidak pernah yakin untuk meninggalkan
lingkaran kekerasan yang terus berulang dalam relasinya dengan Doni.
3. Adanya rasa nyaman dalam menjalani relasi