TENSION BUILDING- RENDI 2. BATTERING - RENDI CONTRITION STAGE - RENDI

Breaking items melempar hand phone, memukul atau membanting pintu, melempar botol Kekerasan Emosional Diselingkuhi berulang kali, dibohongi. Kekerasan Seksual Meninggalkan Dinda dalam keadaan hamil, permintaan untuk menggugurkan kandungan. Tabel 4.6 Identifikasi Kekerasan Relasi Dinda-Rendi b Jerat Lingkaran Kekerasan dalam Relasi Pacaran Dinda- Rendi Selama lima tahun Dinda berada dalam lingkaran kekerasan yang terus berputar seperti siklus yang rutin, namun Dinda tidak menyadarinya. Menurut Dinda, konflik seperti yang dialami Dinda akan terjadi pada semua pasangan. Meskipun demikian, pertimbangan untuk meneruskan atau mengakhiri hubungan tersebut juga tidak jarang terlintas dalam pikiran Dinda. Dinda berpikir untuk mengakhiri hubungannya dengan Rendi setiap kali Rendi berselingkuh dari dirinya. Perselingkuhan berulang sebenarnya bukanlah hal yang dapat ditolerir oleh Dinda, namun rasa cinta Dinda kepada Rendi lebih besar sehingga Dinda memutuskan untuk terus memaafkan Rendi. Sekitar 4 atau 5 kali Dinda memutuskan Rendi karena tidak kuat tersakiti oleh ketidaksetiaan Rendi, namun Rendi terus kembali padanya dengan berbagai alasan. Mengacu pada lingkaran kekerasan Walker 1979, kekerasan yang dialami Dinda dalam relasinya dengan Rendi dapat digambarkan sebagai berikut: POWER CONTROL DENIAL

1. TENSION BUILDING- RENDI 2. BATTERING - RENDI

Memaki, merusak barang, pergi dari Dinda, minum alkohol dengan teman, tidur dengan perempuan lain

3. CONTRITION STAGE - RENDI

Mencari Dinda, meminta maaf, mengajak nongkrong, Minum alkohol, mencari-cari kesalahan Dinda, tidur dengan perempuan lain Membawakan makanan atau snack, membelikan barang, ‘melayani’ kebutuhan biologis Dinda RESPONS DINDA : Menangis, mengejar Rendi, mencoba mengajak bicara baik-baik RESPONS DINDA : Marah, menyalahkan diri sendiri, mengalah, mengadu argumen Gambar 4.2 Lingkaran Kekerasan Relasi Dinda-Rendi Pada kasus Dinda dan Rendi, lingkaran kekerasan terus berlanjut karena keduanya telah merasa nyaman dengan keberadaan satu sama lain. Relasi Dinda dan Rendi bukanlah relasi yang tertutup. Mereka memiliki lingkungan pergaulan yang luas dan seringkali mereka terlibat dalam kegiatan-kegiatan lingkungan. Namun, ada beberapa hal yang membuat kekerasan terus berulang. Pertama, baik Dinda maupun Rendi tidak menyadari bahwa mereka berada dalam jerat lingkaran kekerasan. Dinda meyakini bahwa setiap relasi percintaan memiliki pengorbanannya masing-masing. Rendi pun merasa bahwa yang dilakukan terhadap Dinda merupakan hal yang biasa terjadi dalam setiap relasi berpasangan. Perselingkuhan yang dilakukan Rendi juga dianggap ganjaran atas kesalahan yang dilakukan Dinda. Hal tersebut dilakukan Rendi untuk membuat Dinda jera dan tidak mengulangi kesalahannya lagi. Rendi sangat mengetahui bahwa Dinda sangat pencemburu dan akan jera jika melihat Rendi meninggalkannya bersama perempuan lain. Menurut Rendi, setiap pasangan juga tentu pernah memberi ganjaran kepada pasangannya, dan inilah cara yang diambil Rendi. Kedua, relasi Dinda dan Rendi bersifat transaksional, dalam artian keduanya saling melengkapi kebutuhan masing- masing. Dinda yang sejak kecil merasakan kesepian dan kekosongan mendalam tentang figur yang dapat memperhatikannya menjadi terisi dengan kehadiran Rendi yang sangat perhatian pada dirinya dan membuatnya begitu nyaman. RESPONS DINDA : Membuat kesepakatan baru, menyambut ajakan sexual intercourse Kehadiran Rendi menjadi dasar pemuasan kebutuhan Dinda baik dari sisi emosional dan fisik yang membuat Dinda sangat bergantung dengan sosok Rendi. Di sisi lain, sosok Dinda juga melengkapi sisi kekanak-kanakan yang dimiliki oleh Rendi. Usia Dinda yang 3 tahun lebih tua dari Rendi dan keterpisahan Rendi dari sang ibu sosok lekatnya membuat Rendi merasa diasuh oleh Dinda. c Kebertahanan Dinda dalam Lingkaran Kekerasan Kekerasan yang dialami Dinda dalam relasinya dengan Rendi selama 5 tahun lamanya tidak melunturkan keinginan Dinda untuk tetap mempertahankan relasi pacarannya dengan Rendi. Ada beberapa hal yang ditelaah penulis terkait kehendak Dinda untuk tetap bertahan dalam relasi yang menyakitkan baginya, yakni:

1. Adanya rasa mencintai

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebertahanan Perempuan Korban Kekerasan dalam Pacaran di Kota Salatiga: kajian psikoanalisa T2 832013002 BAB I

0 1 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebertahanan Perempuan Korban Kekerasan dalam Pacaran di Kota Salatiga: kajian psikoanalisa T2 832013002 BAB II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebertahanan Perempuan Korban Kekerasan dalam Pacaran di Kota Salatiga: kajian psikoanalisa T2 832013002 BAB IV

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebertahanan Perempuan Korban Kekerasan dalam Pacaran di Kota Salatiga: kajian psikoanalisa T2 832013002 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebertahanan Perempuan Korban Kekerasan dalam Pacaran di Kota Salatiga: kajian psikoanalisa

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Paradoks Cinta: antara pengorbanan dan perpisahan (kebertahanan perempuan korban kekerasan dalam perspektif kelekatan bowlby) T2 832013016 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Paradoks Cinta: antara pengorbanan dan perpisahan (kebertahanan perempuan korban kekerasan dalam perspektif kelekatan bowlby) T2 832013016 BAB II

0 3 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Paradoks Cinta: antara pengorbanan dan perpisahan (kebertahanan perempuan korban kekerasan dalam perspektif kelekatan bowlby) T2 832013016 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Paradoks Cinta: antara pengorbanan dan perpisahan (kebertahanan perempuan korban kekerasan dalam perspektif kelekatan bowlby)

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Paradoks Cinta: antara pengorbanan dan perpisahan (kebertahanan perempuan korban kekerasan dalam perspektif kelekatan bowlby)

0 0 84