PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7
SMP
Bab 9 Bencana Alam
73
BAB IX BENCANA ALAM
A. Pengertian dan Jenis Bencana Alam
Bencana alam adalah peristiwa alam yang menimbulkan resiko dan bahaya terhadap kehidupan manusia. Bencana alam itu terjadi dimana-
mana, dan terjadi pada masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Kejadian bencana alam seperti tsunami, gempa bumi,
letusan gunungapi, longsor lahan, amblesan tanah, badai taipon, banjir, kebakaran hutan, dan badai salju adalah bencana yang banyak melanda
berbagai negara dan bangsa, dan menimbulkan banyak kerugian baik berupa harta, benda, bahkan nyawa manusia Sutikno, 1985.
Apabila diperhatikan ternyata bencana alam terjadi pada lingkungan yang sangat bervariasi. Lingkungan terjadinya bisa terjadi di
dataran, pegunungan, daerah pantai, ataupun daerah yang subur. Jenis bencana alam yang pernah melanda Indonesia antara lain:
1. Tsunami
Tsunami bahasa Jepang, secara harafiah berarti ombak besar di pelabuhan adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa
Standar Kompetensi: Memahami bencana alam dan penyebab terjadinya bencana alam.
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.
Indikator: Siswa dapat mengidentifikasi bencana alam yang sering terjadi di
Indonesia.
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7
SMP
Bab 9 Bencana Alam
74
bumi, gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut. Tenaga setiap tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan
kelajuannya. Dengan itu, apabila gelombang menghampiri pantai, ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya menurun. Gelombang
tersebut bergerak pada kecepatan tinggi, hampir tidak dapat dirasakan efeknya oleh kapal laut misalnya saat melintasi di laut dalam, tetapi
meningkat ketinggian hingga mencapai 30 meter atau lebih di daerah pantai. Tsunami bisa menyebabkan kerusakan, erosi dan korban jiwa
pada kawasan pesisir pantai dan kepulauan. Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja
yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan
pertanian, tanah, dan air bersih. Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti
letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90 tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam
rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau, tahun 1883.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseim-
bangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang
besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi,
dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50
kmjam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa centimeter hingga
beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat
mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7
SMP
Bab 9 Bencana Alam
75
pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi tubrukan lempeng
tektonik, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan
tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan
air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau
longsor ini cukup besar, dapat terjadi mega-tsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Sumber: Maulana, http:maul4n4.multiply.comjournalitem Diakses 14 Oktober 2009 jam 09.00.
Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh dan disusul dengan Tsunami
yang menyerang pesisir barat pulau Sumatera. Provinsi Nangroe Aceh Darusallam dan Kepulauan Nias, Sumatera Utara adalah wilayah terparah
yang diporak poranda diterjang air bah. Kerugian material yang diakibat- kan bencana ini ditaksir hampir ratusan trilyun rupiah. Banyak sarana-
sarana transportasi, komunikasi, dan infrastruktur lainnya hancur ditelan gelombang air pasang ini. Kota yang dulunya dipadati oleh rumah-rumah
penduduk dan bangunan batu, kini hampir rata dengan tanah. Ratusan ribu nyawa melayang. Dalam waktu sekejap mayat-mayat bergelimpangan
disepanjang jalan dan dibiarkan membusuk tanpa ada yang merawatnya. Bencana ini kini tidak saja dirasakan oleh mereka yang terkena langsung,
tetapi dirasakan oleh segenap masyarakat dunia. Tsunami di Aceh itu terjadi karena gempa bumi pada jam 7:58:53
WIB. Pusat gempa terletak pada 3.316° LU dan 95.854° BT , kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer.
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7
SMP
Bab 9 Bencana Alam
76
sumber:http:id.wikipedia.orgwikiGempa_bumi_Samudra_Hindia_2004, diakses 14
Oktober 2009.
Gempa di lepas pantai Aceh itu berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan merupakan gempa bumi terdahsyat dalam kurun
waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India,
Srilangka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Gempa yang mengakibatkan tsunami itu menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di
8 negara. Ombak tsunami setinggi 30 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Langka, India, dan
Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
Gambar 9.1 Masjid Terkena Gelombang Laut Tsunami
Gambar 9.2 Hantaman Gelombang Laut ke Daratan karena Tsunami
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7
SMP
Bab 9 Bencana Alam
77
Gambar 9.3 Lumpur Sisa-sisa Tsunami yang Terbawa ke Daratan
2. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di per- mukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi
lempeng bumi. Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun
padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Sumber: wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, http: id.wikipedia.org wikiGempa_bumi. Diakses 14 Oktober 2009.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempeng tektonik seperti layaknya gelang karet
ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari
tektonik plate lempeng tektonik menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar daerah dari lapisan kerak itu
akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama
lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik. Gempa bumi tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti
pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam
ilmu kebumian geologi, kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7
SMP
Bab 9 Bencana Alam
78
postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan
lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 pagi hari, pukul 05.54
WIB.
Penyebab terjadinya gempa bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempeng tektonik yang
bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi
oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan
tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam
kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi
gejala akan terjadinya letusan gunung berapi dikenal sebagai gempa volkanik. Beberapa gempa bumi juga terjadi karena menumpuknya
massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia gempa seperti ini jarang terjadi, Afrika. Sebagian lagi jarang juga juga
dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan darike dalam bumi contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di
Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga
seismisitas terinduksi.
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7
SMP
Bab 9 Bencana Alam
79
Gambar 9.4 Gedung Beton Luluh Lantak Terkena Gempa Tektonik
Gambar 9.5 Bangunan Bertingkat Lebih Rawan Hancur Terkena Gempa Kalau Konstruksinya Tidak Kuat
3. Letusan Gunung Api
Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah “erupsi”. Hampir semua kegiatan gunung api
berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng tektonik. Pada batas lempeng tektonik inilah terjadi
perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar magma.
Magma akan mengintrusimenerobos batuan atau lapisan bahan lain di sekitarnya melalui rekahan-rekahan mendekati permukaan bumi.
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7
SMP
Bab 9 Bencana Alam
80
Setiap gunung api memiliki karakteristik tersendiri jika ditinjau dari jenis muntahan atau produk yang dihasilkannya. Akan tetapi apapun jenis
produk tersebut kegiatan letusan gunung api tetap membawa bencana bagi kehidupan. Bahaya letusan gunung api memiliki resiko merusak dan
mematikan. Bahaya letusan gunung api dibagi menjadi dua berdasarkan waktu
kejadiannya, yaitu: a Bahaya Utama Primer
1 Awan panas neuu ardante, merupakan campuran material letusan antara gas dan bebatuan segala ukuran terdorong ke bawah lereng
akibat densitas yang tinggi dan merupakan adonan yang jenuh menggulung secara turbulensi bagaikan gunung awan yang menyusuri
lereng. Selain suhunya sangat tinggi, antara 300 – 700º Celcius, kecepatan lumpurnyapun sangat tinggi, 70 kmjam tergantung
kemiringan lereng. 2 Lontaran material berupa bom, lapili, debu pijar, terjadi ketika letusan
berlangsung. Jauh lontarannya sangat tergantung dari besarnya energi letusan, bisa mencapai ratusan meter jauhnya. Selain suhunya tinggi
200ºC, ukuran materialnya pun besar dengan diameter 10 cm sehingga mampu membakar sekaligus melukai, bahkan mematikan
mahluk hidup. Lazim juga disebut sebagai “bom vulkanik” 3 Hujan abu lebat, terjadi ketika letusan gunung api sedang
berlangsung. Material yang berukuran halus abu dan pasir halus yang diterbangkan angin dan jatuh sebagai hujan abu dan arahnya
tergantung dari arah angin. Karena ukurannya yang halus, material ini akan sangat berbahaya bagi pernafasan, mata, mencemari air tanah,
merusak tumbuh-tumbuhan dan mengandung unsur-unsur kimia yang bersifat asam sehingga mampu mengakibatkan korosi terhadap seng
dan mesin pesawat. 4 Lava, merupakan magma yang mencapai permukaan, sifatnya
cairliquid cairan kental dan bersuhu tinggi, antara 700 – 1200ºC. Karena cair, maka lava umumnya mengalir mengikuti lereng dan
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7
SMP
Bab 9 Bencana Alam
81
membakar apa saja yang dilaluinya. Bila lava sudah dingin, maka wujudnya menjadi batu batuan beku dan daerah yang dilaluinya akan
menjadi ladang batuan beku. 5 Gas racun, muncul tidak selalu didahului oleh letusan gunung api
sebab gas ini dapat keluar melalui rongga-rongga ataupun rekahan- rekahan yang terdapat di daerah gunung api. Gas utama yang biasa-
nya muncul adalah CO
2
, H
2
S, HCl, SO
2
, dan CO. Yang sering menyebabkan kematian adalah gas CO
2
. Beberapa gunung api yang memiliki karakteristik letusan gas beracun adalah Gunung Api
Tangkuban Perahu, Gunung Api Dieng, Gunung Ciremai, dan Gunung Api Papandayan.
6 Tsunami, umumnya dapat terjadi pada gunung api pulau, dimana saat letusan terjadi material-material akan memberikan energi yang besar
untuk mendorong air laut ke arah pantai sehingga terjadi gelombang tsunami. Makin besar volume material letusan makin besar gelombang
yang terangkat ke darat. Sebagai contoh kasus adalah letusan Gunung Krakatau tahun 1883.
b Bahaya Ikutan Sekunder Bahaya ikutan letusan gunung api adalah bahaya yang terjadi
setelah proses peletusan berlangsung. Bila suatu gunung api meletus akan terjadi penumpukan material dalam berbagai ukuran di puncak dan
lereng bagian atas. Pada saat musim hujan tiba, sebagian material tersebut akan terbawa oleh air hujan dan tercipta adonan lumpur turun ke
lembah sebagai banjir bebatuan, banjir tersebut disebut lahar.
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7
SMP
Bab 9 Bencana Alam
82
Gambar 9.6 Aliran Lava Pijar dari Gunungapi
Gambar 9.7 Erupsi Gunungapi di Laut
Gambar 9.8 Awan Pijar Neuu Ardante yang Menuruni Lereng Gunungapi
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP KELAS 7
SMP
Bab 9 Bencana Alam
83
B. Mitigasi Upaya Penanganan Bencana Alam