Teknik Analisis Jadwal Penelitian Contoh Perhitungan Pembiayaan Mudharabah

Dalam penelitian ini, karena data-data yang disajikan dalam bentuk deskriptif, yang menggambarkan apa yang ada di perusahaan, maka rencana analisa permasalahan lebih bersifat kualitatif. Dimana setelah data diperoleh dan diolah, data dianalisa apakah hal- hal yang mempengaruhi dan bagaimana perkembangan dan pertumbuhan pembiayaan mudharbah di Bank Muamalat Kota Pematangsiantar. Penelitian ini memerlukan penguasaan terhadap teori mengenai konsep bagaimana penggunaaan metode pembiayaan mudharabah. Teori tersebut akan digunakan sebagai pedoman dalam mendeskripsikan hasil analisis atas penelitian dalam Skripsi ini.

3.5 Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur Dalam hal ini penulis mencoba mendapat literatur dengan memperkaya bacaan pustaka baik dari buku-buku literatur, jurnal-jurnal penelitian, makalah-makalah, majalah dan surat kabar referensi atau rujukan dari penelitian sebelumnya mengenai peristilahan, kerangka pemikiran dan teori yang ada serta relevan dengan pokok bahasan yang diteliti. 2. Studi Lapangan Universitas Sumatera Utara Dalam studi lapangan, data dikumpulkan secara langsung dari lokasi penelitian. Metode pengumpulan data di lapangan yang digunakan meliputi : - Observasi Yaitu cara pengumpulan data dengan jalan melakukan pengamatan langsung terhadap lembaga, dalam hal ini Bank Muamalat Indonesia dasar analisa serta mengkonfirmasikan obyektifitas dan keakuratan tentang hal yang diperoleh dari studi literatur. - Interviewwawancara Merupakan suatu proses guna memperoleh informasi untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab dengan pihak-pihak yang berkaitan untuk mendapatkan data-data pendukung yang tidak tertulis. - Dokumentasi Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat dokumen-dokumen, laporan-laporan serta catatan-catatan yang terdapat di perusahaan. Universitas Sumatera Utara

3.6 Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahap Penelitian April 2013 Mei 2013 Juni 2013 Juli 2013 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Judul Penyetujuan Proposal Pengumpulan Data Analisis Data Bimbingan Skripsi Penyelesaian Skripsi Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Bank Muamalat Bank Muamalat merupakan bank syariah pertama di Indonesia berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta. Didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 1 tanggal 1 Nopember 1991 Masehi, atau 24 Rabiul Awal 1412 Hijriah, dibuat dihadapan Yudo Paripurna, SH, Notaris di Jakarta. Akta Pendirian Bank Muamalat tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2413.HT.01.01 TH.92 tanggal 21 Maret 1992 dan didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 30 Maret 1992 dengan nomor 9701992 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.34 tanggal 28 April 1992 Tambahan 1919A. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 20 tanggal 9 Juni 1997, dibuat oleh Yudo Paripurna, SH, Notaris di Jakarta. Akta ini juga telah mendapatkan persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2319.HT.01.04.TH.98 tanggal 25 Maret 1998 didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. TDP 0905182307 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 33 tanggal 24 April 1998. Tambahan No. 2207. Universitas Sumatera Utara Bank Muamalat ini adalah bank yang berdasarkan pada Syariah Islam dan tidak mengakui bunga riba yang dilarang keras dalam ajaran Islam. BMI menerapkan sistem bagi hasil dalam menyalurkan dana yang diperoleh. Pada tahun 1992, Bank Muamalat telah menjadi pelopor bisnis keuangan syariah lainnya, seperti : a. Asuransi syariah pertama Asuransi Takaful b. Memberikan bantuan teknis dan bantuan modal kepada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS c. Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil dan Menengah PINBUK yang kemudian mendirikan lebih dari 3.000 Baitul Maal wat Tamwil BMT d. Beraliansi dengan Perum Pegadaian dalam pendirian pegadaian syariah e. Mendirikan Muamalat Institute MI untuk pengembangan, peningkatan, dan penyebarluasan pengetahuan mengenai lembaga keuangan syariah f. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat DPLK Muamalat g. Baitulmaal Muamalat BMM sebagai kepanjangan tangan Bank Muamalat untuk pengumpulan dan penyaluran Zakat, Infak, Sedekah ZIS, serta dana tanggung jawab social perusahaan Bank Muamalat melalui program pengembangan usaha mikro. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 430KMK.0131992 tanggal 24 April 1992, Bank Muamalat telah memperoleh ijin untuk beroperasi sebagai bank umum. Pada tahun 1993, Bank Muamalat melakukan Penawaran Umum dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp. 2.489.090. Dalam rangka Penawaran Umum ini, Bank Muamalat telah mendaftarkan diri sebagai perusahaan publik pada BAPEPAM dengan nomor S-18601993 tanggal 28 Oktober 1993. Bank Muamalat resmi beroperasi sebagai Bank Devisa sejak tanggal 27 Oktober 1994 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 2776KEPDIR. Sedangkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.S-106MK.031995 bertanggal 7 Maret 1995, BMI memperoleh status Bank Persepsi yang mengijinkan BMI untuk menerima setoran-setoran pajak. Selanjutnya, Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 131KMK.0171995 tanggal 30 Maret 1995, BMI dinyatakan sebagai bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil. Pada tahun 1998, terjadinya krisis financial yang menghantam Indonesia telah menyebabkan kondisi ekonomi yang tidak kondusif, sehingga menyebabkan NPF Bank Muamalat mencapai lebih dari 60 , sehingga Bank Muamalat mengalami kerugian. Modal Bank Muamalat tergerus hingga menjadi sepertiga dari modal awal. Namun dalam kondisi tersebut, modal Bank Muamalat masih positif, tidak ada negative spread dan Bank Muamalat tetap dalam predikat bank dengan kategori A. Hal tersebut menyebabkan Bank Muamalat tidak ikut dalam program Universitas Sumatera Utara rekapitalisasi yang dilakukan pemerintah. Selanjutnya pada tahun 2000, Bank Muamalat berhasil mengembalikan keadaan recovery dari krisis 1998, dengan meraih keuntungan. Tahun 2003, Bank Muamalat berhasil melakukan Penawaran Umum Terbatas PUT II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu HMETD dengan hadirnya IDB dan pemegang saham lokal lainnya untuk berinvestasi. Selain itu, Bank Muamalat berhasil menerbitkan Sukuk Sub- Ordinasi Mudharabah I sejumlah Rp 200 miliar dan merupakan sukuk pertama yang diterbitkan oleh lembaga perbankan di Indonesia. Sehingga akhirnya di tahun 2012, Bank Muamalat memantapkan transformasi dengan melakukan rebranding atau perubahan logo. Seremoni peresmian logo baru sekaligus memperingati ulang tahun Bank Muamalat ke- 20. Bank Muamalat meraih predikat The Best Islamic Finance Bank in Indonesia dari Alpha South East Asia. Penghargaan ini merupakan yang keempat kalinya berturut-turut sejak tahun 2009,2010, 2011, dan 2012. Selain itu, Bank Muamalat menjadi pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:5. Saham seri A dan B yang sebelumnya bernilai Rp 1.000 seribu rupiah per lembar saham menjadi bernilai Rp 200,- dua ratus rupiah per lembar saham. Sedangkan saham seri C yang sebelumnya bernilai Rp 500,- lima ratus rupiah per lembar saham menjadi Rp 100,- seratus rupiah per lembar saham. Selain itu, juga dilakukan penyederhanaan saham seri A, sedangkan saham seri C menjadi seri B. Bank Muamalat juga menerbitkan Sukuk Subordinasi Mudharabah berkelanjutan tahap pertama Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Bank Muamalat menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional 2. Misi Bank Muamalat menjadi role model lembaga keuangan syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen, dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh pemangku kepentingan.

4.1.3 Struktur Organisasi Lampiran 1

Sebuah badan usaha tidak dapat melakukan aktifitasnya dengan baik tanpa adanya struktur organisasi. Karena struktur organisasi adalah alat untuk menentukan dan menunjukkan jabatan, fungsi, tugas, serta wewenang masing-masing bagian. Selain itu struktur organisasi akan mempermudah koordinasi dan pengawasan.

4.1.4 Job Description Bank Muamalat Cab. Pematangsiantar

1. Branch Manager Memimpin cabang sesuai dengan misi dan pedoman serta pengarahan yang digariskan direksi perseroan, dan atau manajemen kantor pusat perseroan. 2. Operation Manager Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan operasional kantor, dan melakukan otorisasi terhadap segala transaksi yang ada di cabang. Universitas Sumatera Utara 3. Relationship Manager Melakukan kegiatan pembiayaan atau pencarian dana pihak ketiga yang meliputi : solisitasi, proses evaluasi dan persetujuan pembiayaan, memberikan informasi pembiayaan dan dana pihak ketiga, monitoring kuantitas dan kualitas pembiayaan, maupun monitoring posisi Dana pihak ketiga, guna memastikan tercapainya target pembiayaan dan pendanaan yang telah ditetapkan, sesuai dengan target market yang selaras dengan rencana dan strategi perusahaan. 4. Assistant Relationship Manager Membantu Relatonship Manager dalam hal pencarian DPK dan dalam pembiayaan, baik dari adminstrasi maupun kegiatan lain yang membantu tercapainya target. 5. Customer Service Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pembukaan penutupan rekening, klaim nasabah, dan informasi produk, untuk memberikan pelayanan yaang maksimal kepada Nasabah Bank Muamalat, sesuai dengan target dan strategi yang telah ditetapkan Perusahaan. 6. Teller Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan transaksi tunai dan non tunai dari nasabah, untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah dan aman bagi bank muamalat, sesuai dengan target dan strategi yang telah ditetapkan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 7. Unit Support Pembiayaan Melakukan pengikatan pembiayaan dan pengikatan jaminan, serta melakukan semua jenis perikatan yang diperlukan oleh cabang dan berfungsi sebagai Komite pembiayaan Cabang, serta melakukan BI Checking terhdapa calon nasabah. 8. Back Office Melaksanakan seluruh aktifitas di Bagian Umum dan Layanan Operasional yang meliputi pembukuan transaksi operasional harian, Droping, pembukuan angsuran nasabah, Testkey, Rekonsiliasi RAK, Kliring RTGS, Administrasi Inventaris kantor Rumah dinas, pemeliharaan gedung kantor untuk memastikan semua aktifitas tersebut telah dilaksanakan tepat waktu, akurat dan sesuai dengan ketentuan dan kebijaksanaan Perusahaan. Dan Bertanggung jawab atas kelancaran tugas Operasional pada Kantor Cabang.

4.1.5 Produk dan Jasa yang ditawarkan

I. PENDANAAN A. Giro Muamalat 1. Giro Perorangan Giro syariah dalam mata uang rupiah dan US Dollar yang memudahkan semua jenis kebutuhan transaksi bisnis maupun transaksi keuangan personal. Giro ini diperuntukkan perorangan dengan usia 18 tahun ke atas. 2. Giro Institusi Universitas Sumatera Utara Giro syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang memudahkan dan membantu semua jenis kebutuhan transaksi bisnis perusahaan. Giro ini diperuntukkan bagi institusi yang memiliki legalitas badan. B. Tabungan 1. Tabungan Muamalat Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang akan meringankan transaksi keuangan nasabah, memberikan akses yang mudah serta manfaat yang luas. 2. Tabungan Muamalat Dollar Tabungan syariah dalam denominasi valuta asing US Dollar USD dan Singapore Dollar SGD yang ditujukan untuk melayani kebutuhan transaksi dan investasi yang lebih beragam, khususnya yang melibatkan mata uang USD atau SGD. 3. Tabungan Haji Arafah Tabungan haji dalam mata uang rupiah yang dikhususkan bagi masyarakat Indonesia yang berencana menunaikan ibadah Haji. 4. Tabungan Haji Arafah Plus Tabungan haji dalam mata uang rupiah yang dikhususkan bagi masyarakat Indonesia yang berencana menunaikan ibadah haji secara regular maupun plus. 5. Tabungan Muamalat Umroh Universitas Sumatera Utara Tabungan berencana dalam mata uang rupiah yang akan membantu mewujudkan impian untuk beribadah umroh. 6. Tabunganku Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang sangat terjangkau dan semua kalangan masyarakat serta bebas biaya administasi. 7. Tabungan iB Muamalat Wisata Tabungan ini merupakan sebuah tabungan rencana yang didesain untuk memenuhi keinginan nasabah yang memiliki rencana untuk berwisata sehingga nasabah dapat merencanakan keinginannya tersebut sesuai dengan kemampuannya. 8. Tabungan iB Muamalat Prima Tabungan Prioritas yang didesain bagi nasabah yang ingin mendapatkan bagi hasil yang tinggi bahkan setara dengan deposito. C. Deposito 1. Deposito Mudharabah Deposito syariah dalam mata uang rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal. Deposito Mudharabah diperuntukkan perorangan usia 18 tahun ke atas dan institusi yang memiliki legalitas badan. 2. Deposito fulinves Jenis investasi yang dikhususkan bagi nasabah perorangan dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan. Deposito ini dapat diperpanjang Universitas Sumatera Utara secara otomatis automatic roll over dan dapat dipergunakan sebagai jaminan pembiayaan di Bank Muamalat. 3. Dana Pensiun Muamalat Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK Muamalat dapat diikuti oleh mereka yang berusia minimal 18 tahun, atau sudah menikah, dan pilihan usia pensiun 45-65 tahun dengan iuran sangat terjangkau yaitu minimal Rp 20.000 per bulan dan pembayarannya dapat didebet secara otomatis dari rekening Bank Muamalat atau dapat ditransfer dari bank lain. II. PEMBIAYAAN A. Konsumen 1. KPR Muamalat iB KPR Muamalat iB adalah produk pembiayaan yang akan membantu nasabah untuk memiliki rumah ready stockbekas , apartemen, ruko, rukam, kios maupun pengalihan take-over KPR dari bank lain. Pembiayaan rumah Indent, pembangunan dan renovasi. 2. Pembiayaan Bagi Hasil Mudharabah Qiradh Pembiayaan alMudharabah didasarkan atas prinsip-prinsip mudharabah dimana perseroan bertindak sebagai sahibul maal pemilik modal dan nasabah sebagai mudharib wirausaha. Dalam pembiayaan ini perseroan menyediakan 100 modal sementara nasabah menjalankan manajemen usaha tersebut. Universitas Sumatera Utara Keuntungan yang didapat dari usaha akan didistribusikan oleh perseroan sementara nasabah menjalankan manajemen usaha tersebut. 3. AutoMuamalat AutoMuamalat adalah produk pembiayaan yang akan membantu nasabah memiliki kendaraan bermotor. Yang bekerja sama dengan ALIF Al-Ijarah Indonesia Finance dengan jangka waktu 5 tahun. 4. Dana Talangan Porsi Haji Dana Talangan Porsi Haji adalah pinjaman dengan skema al- qardhul hasan yang ditujukan untuk mendapatkan porsi keberangkatan haji sebelum mencapai syarat pendaftaran porsi. 5. Pembiayaan Muamalat Umroh Pembiayaan Muamalat Umroh adalah produk pembiayaan yang akan mewujudkan impian nasabah untuk beribadah Umroh dalam waktu yang segera. 6. Pembiayaan Anggota Koperasi Pembiayaan konsumtif yang diperuntukkan bagi beragam jenis pembelian konsumtif kepada karyawanguru PNS selaku end user melalui koperasi. B. Modal Kerja 1. Pembiayaan Modal Kerja Pembiayaan modal kerja Murabahah Universitas Sumatera Utara Pembiayaan al Murabahah didasarkan atas prinsip murabahah, dimana perseroan bertindak sebagai sahibul maal penjual dan nasabah sebagai ba’i pembeli. Perseroan akan membeli komoditas dan menjual kepada nasabah pada harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Perseroan dalam hal ini memperoleh laba atas harga jual. Pada jenis pembiayaan ini mengharuskan nasabah untuk melakukan pembayaran atas pokok pinjaman serta pendapatan margin atas pembiayaan pada saat jatuh tempo. 2. Pembiayaan LKM Syariah Pembiayaan Modal Kerja Lembaga Keuangan Mikro LKM syariah adalah produk pembiayaan yang ditujukan untuk LKM Syariah BPRSBMTKoperasi yang hendak meningkatkan pendapatan dengan memperbesar portofolio pembiayaannya kepada nasabah atau anggotanya end-user. 3. Pembiayaan Rekening Koran Syariah Pembiayaan rekening Koran syariah adalah produk pembiayaan khusus modal kerja yang meringankan usaha dalam mencairkan dan melunasi pembiayaan sesuai kebutuhan dan kemampuan. C. Investasi 1. Pembiayaan Investasi Pembiayaan investasi adalah pembiayaan yang akan membantu kebutuhan investasi jangka menengah panjang, guna membiayai Universitas Sumatera Utara pembelian barang-barang modal dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, perluasan ataupun pendirian proyek baru sehingga mendukung rencana nasabah. Diperuntukkan bagi perorangan WNI pemilik usaha dan badan usaha yang memiliki legalitas di Indonesia. 3. KPR Muamalat IB Bisnis KPR Muamalat IB Bisnis adalah produk pembiayaan yang akan membantu usaha dalam pembelian, pembangunan ataupun perenovasian property maupun penaglihan take-over pembiayaan property dari bank lain untuk kebutuhan bisnis. III.LAYANAN A. International Banking 1.Remittance a Remittance BMI-MayBank b Remittance BMI-BMMB c Remittance BMI-NCB d Tabungan Nusantara 2. Trade Finance a Bank Garansi Bank Garansi BG merupakan fasilitas non dana Non Funded Facility yang diberikan bank berdasarkan akad Kafalah bil Ujrah. b Ekspor Universitas Sumatera Utara c Impor d Ekspor Impor non LC Financing 3. Investment Service Muamalat Investment Service meliputi layanan Financial Advisory bagi klien untuk menghimpun dana dari pasar modal syariah. B. Transfer 1. Transfer ke rekening Bank Muamalat 2. Transfer ke rekening 72 Bank yang tergabung di ATM BERSAMA dan 37 Bank yang tergabung di ATM BCA PRIMA C. Layanan 24 Jam 1. SMS Banking 2. SalamMuamalat 3. MuamalatMobile 4. Internet Banking 5. Cash Management System 6. PC Banking 7. Jasa-Jasa Lain

4.2 Sistem Pembiayaan Mudharabah

pada Bank Muamalat Cab. Pematangsiantar Pembiayaan Mudharabah adalah sebagai sebuah perjanjian di antara paling sedikit dua pihak di mana satu pihak, pemilik modal shahib al-mal atau rabb al-mal , memercayakan sejumlah dana kepada pihak lain, pengusaha Universitas Sumatera Utara mudharib, untuk menjalankan suatu aktivitas atau usaha. Mudharib menjadi pengawas amin untuk modal yang dipercayakan kepadanya dengan cara mudharabah. Mudharib harus menggunakan dana dengan cara yang telah disepakati dan kemudian mengembalikan kepada rabb al-mal modal dan bagian keuntungan yang telah disepakati sebelumnya. Mudharib menerima untuk dirinya sendiri sisa dari keuntungan tersebut. Segi-segi penting dari mudharabah adalah sebagai berikut : 1. Pembagian keuntungan di antara dua pihak tentu saja harus secara proporsional dan tidak dapat memberikan keuntungan sekaligus atau yang pasti kepada rabb al-mal pemilik modal. 2. Rabb al-mal tidak bertanggungjawab atas kerugian-kerugian di luar modal yang telah diberikannya. 3. Mudharib mitra kerja tidak turut menanggung kerugian kecuali kerugian waktu dan tenaganya. Dalam pemberian pembiayaan mudharabah ini, pihak Bank Muamalat memberikan kerjasama pembiayaan mudhrabah Muthlaqah dimana, Pemilik dana shahibul mal memberikan keleluasan penuh kepada pengelola mudharib dalam menentukan jenis usaha maupun pola pengelolaan yang dianggapnya baik dan menguntungkan sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan syariah. Mudharabah ini disebut juga investasi tidak terikat. Pihak Bank Muamalat memberikan dana pembiayaan, khususnya kepada Koperasi. Koperasi- koperasi yang diberikan pembiayaan, adalah koperasi unit usaha simpan pinjam. Universitas Sumatera Utara Skim Pembiayaan Mudharabah : a. Murabahah guna memenuhi kebutuhan barang anggota b. Ijarah guna memenuhi kebutuhan jasa anggota, antara lain untuk kebutuhan dana pendidikan dan umrah

4.2.1 Prosedur dan Mekanisme Pembiayaan Mudharabah pada Bank

Muamalat cab. Pematangsiantar Pembiayaan Mudharabah, dibagi dua bagian, yaitu Pembiayaan yang bersifat produktif dan bersifat konsumtif. Pembiayaan produktif yang digunakan untuk menambah modal atau membiayai sebuah proyek usaha. Sedangkan pembiayaan konsumtif di berikan untuk memenuhi kebutuhan yang akan langsung habis setelah kebutuhan terpenuhi. Dalam kaitannya dengan pembiayaan mudharabah ini, maka pembiayaan yang akan diberikan lebih bersifat produktif karena dalam pembiayaan ini nasabah debitur akan menggunakannya untuk kepentingan pengembangan usaha, seperti perdagangan,industri, atau usaha-usaha yang bersifat kerajinan.

4.2.2 Persyaratan Pengajuan Pembiayaan Mudharabah pada Bank

Muamalat cab. Pematangsiantar A. Pembiayaan Produktif Pembiayaan Produktif pada Bank Muamalat ditentukan dalam bentuk pembiayaan Koperasi. Adapun persyaratan Pengajuan Pembiayaan Koperasi kepada Bank Muamalat adalah sebagai berikut : I. Persyaratan Koperasi Universitas Sumatera Utara 1 Legalitas koperasi, meliputi : a. Fotokopi akte pendirian dan pengesahan koperasi b. Akte perubahan jika ada c. SIUP d. TDPTDUP e. NPWP f. Surat Keterangan Domisili g. Surat Penunjukan pengurus dan pengawas koperasi RAT Terakhir 2 Neraca dan Laba Rugi Koperasi 3 tahun terakhir 3 Laporan Rapat Anggota Tahunan 2 tahun terakhir 4 Fotokopi rekening Koran tabungan koperasi tiga bulan terakhir 5 Identitas seluruh pengurus koperasi yang masih berlaku KTP SIM 6 Notulen Rapat Anggota Koperasi yang membicarakan pengesahan persetujuan permohonan pembiayaan ke Bank Muamalat 7 Surat permohonan pembiayaan dari koperasi yang didalamnya tercantum : - Tujuan Penggunaan pembiayaan - Jumlah dana yang dibutuhkan - Jangka waktu pembiayaan Universitas Sumatera Utara 8 Tabel daftar nominatif anggota yang akan mengajukan permohonana pembiayaan, yang berisi : - Nama Karyawan - NIP - Status Pegawai - Golongan Jabatan - Jumlah gaji penghasilan bersih angsuran tidak melebihi 40 dari gaji penghasilan bersih - Jumlah pembiayaan yang diajukan II. Persyaratan Anggota 1 Terdaftar dalam buku daftar anggota Koperasi 2 Minimal masa kerja 2 tahun sebagai karyawan tetap 3 Memperoleh surat rekomendasi dari pimpinan perusahaan 4 Mengisi form pengajuan pinjaman ke Koperasi format standar yang ada dikoperasi, minimal berisi nominal pinjaman yang diajukan, jangka waktu pengembalian, dan tujuan penggunaannya 5 Melampirkan Fotokopi KTP, SK Pengangkatan Pegawai Tetap, kartu Keluarga, Surat Nikah jika sudah menikah, surat permohonan yang ditandatangani suami dan istri, Pas photo terakhir ukuran 4 x 6 satu lembar, slip gaji terakhir Universitas Sumatera Utara 6 Menyetorkan biaya administrasi sesuai tiering platfond, biaya asuransi jiwa, biaya pembukuan tabungan co- Branding, biaya notaris tergantung besaran platfond 2. Pembiayaan Konsumtif Adapun syarat pengajuan Pengajuan Pembiayaan konsumtif, yaitu : 1 Surat Permohonan Pembiayaan Jumlah, Tujuan, Jadwal Pengembalian 2 Legalitas pemohon Fotokopi KTP Suami, Isteri, Kartu Keluarga, Akte nikah cerai 3 Surat kuasa potong gaji 4 Surat pernyataan bendahara gaji 5 Surat rekomendasi kepala dinas manajer 6 Data Keuangan Slip gaji, Fotokopi Rek. Bank 7 Data jaminan SK 1, SK Terakhir, Taspen, Karpeg 8 Jaminan berupa BPKB, SHM 9 PBB tahun terakhir 10 Fotokopi Rekening Bank Min 3 bulan terakhir 11 RAB Rencana Anggaran Belanja 12 Wajib menyerahkan kwitansi pembelian barang maksimum 1 bulan setelah pencairan dana Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Skema Kerja Sama Pembiayaan Mudharabah yang Bersifat Produktif

Gambar 4.1 Skema Kerja Sama Pembiayaaan Mudharabah 1. Kesepakatan dan Akad 2.a Dana 2.b Skill dan Manajemen 5.a Bagi hasil Pokok keuntungan X 4. Angsuran anggota 3. Pembiayaan Anggota Pokok keuntungan X+Y a.Jual Beli untuk memenuhi kebutuhan Barang anggota b.Sewa untuk memenuhi kebutuhan Keterangan Gambar : 1. Setelah terjadi kesepakatan, maka pihak Bank Muamalat dan pengurus Koperasi melakukan akad pembiayaan Mudharabah di depan notaris 2. a. Bank Muamalat menyediakan modal kerja simpan pinjam sebesar 100 dari kebutuhan anggota dan akan dicairkan ke rekening koperasi di Bank Muamalat b. Koperasi menyiapkan skill dan manajemen untuk tertib administrasi pengelolaan pembiayaan dari Bank Muamalat 3. Koperasi karyawan menyalurkan kembali dana tersebut dengan menggunakan skema yang sesuai dengan peruntukan pembiayaan oleh anggota, yaitu : BANK MUAMALAT KOPERASI KARYAWAN UNIT USAHA SIMPAN PINJAM ANGGOTA KOPERASI Universitas Sumatera Utara a. Jual Beli murabahah guna memenuhi kebutuhan barang anggota b. Sewa Ijarah guna memenuhi kebutuhan jasa anggota, antara lain untuk kebutuhan dana pendidikan dan umrah Selanjutnya Bank Muamalat akan melakukan pemindahbukuan dari rekening koperasi ke rekening masing – masing anggota realisasi pencairan pembiayaan ke anggota koperasi 4. Anggota membayar angsuran ke koperasi yang berasal dari pemotongan gaji bulanan 5. Koperasi menyetorkanmentransfer seluruh hasil pemotongan anggota ke Bank Muamalat, untuk selanjutnya pihak Bank Muamalat akan membagi-hasilkan dengan kondisi sebagai berikut : a. Porsi pokok seluruhnya menjadi hak Bank Muamalat karena pembiayaan 100 didanai dari Bank Muamlat b. Porsi keuntungan dibagi sesuai nisbah persentase pembagian keuntungan yang telah disepakati dalam akad perjanjian. Keuntungan porsi koperasi akan dimasukkan kedalam rekening koperasi yang ada di Bank Muamalat. Universitas Sumatera Utara

4.3 Proses Realisasi dan Pembayaran Angsuran Kewajiban Pembiayaan Mudharabah

Gambar 4.2 Proses Realisasi dan Pembayaran Angsuran Kewajiban Pembiayaan Mudharbah Keterangan : : alur realisasi dan pembayaran angsuran secara garis besar : alur realisasi dan pembayaran angsuran secara teknis 1. Realisasi dari Bank Muamalat ke Koperasi Karyawan adalah melalui Rekening Giro Escrow Koperasi karyawan Rekening Giro Escrow adalah rekening giro penampungan untuk realisasi penyaluran pembiayaan dan penampungan untuk sumber pengembalian pembiayaan. Rekening giro ini tidak dilengkapi dengan Cek dan Bilyet Giro sehingga pendebetan rekening hanya dapat dilakukan oleh Bank Muamalat. 2. Berdasarkan Daftar Nominatif Anggota dari Koperasi Karyawan yang telah ditanda-tangani oleh Pengurus dan diverifikasi oleh Bank Muamalat dengan BANK MUAMALAT Rek. Giro Aktif Kopkar Koperasi Karyawan Rek. Giro Escrow Kopkar Anggota Kopkar Badan Usaha yang Menaungi Kopkar Rek. GiroTabungan Aktif Anggota Universitas Sumatera Utara dibubuhi stempel verifikasi maka Bank Muamalat melakukan pemindahbukuan dari rekening giro Escrow koperasi karyawan ke rekening masing-masing anggota. 3. Pembayaran kewajiban angsuran dari anggota langsung disetorkan ditransfer ke Rekening Giro Escrow koperasi karyawan oleh Bagian Personalia Bendahara Perusahaan yang berwenang melakukan pemotongan kewajiban angsuran dari masing –masing Anggota Koperasi sebesar kewajiban Koperasi kepada Bank Muamalat. 4. Bank Muamalat mendebet Rekening Giro Escrow sebesar kewajiban dari koperasi karyawan 5. Koperasi karyawan juga wajib mengaktifkan mutasi keuangan usahanya melalui Bank Muamalat dengan menggunakan Rekening Aktif Koperasi Karyawan

4.3.1 Tata Cara Pembukuan Pembiayaan Mudharabah

a. Dropping Pembiayaan - Pembiayaan Mudharabah xxx Rekening Nasabah xxx - Rekening Nasabah xxx Pendapatan Adm. Mudharabah xxx - Beban Penyisihan Piutang Aktifa Produktif xxx Cadangan Penyisihan Piutang Aktifa Produktif xxx b. Pembayaran Angsuran Bagi Hasil Rekening Nasabah xxx Universitas Sumatera Utara Pendapatan Bagihasil xxx c. Pembayaran Angsuran Pokok Rekening Nasabah xxx Pembayaran Mudharabah xxx d. Tunggakan Mudharabah - Pembiayaan Mudharabah Jatuh Tempo xxx Pembiayaan Mudharabah xxx - Beban Penyisihan Piutang Aktiva Pembiayaan xxx Cadangan Penyisihan Piutang Aktiva Pembiayaan xxx e. Pembayaran Tunggakan Rekening Nasabah xxx Pembiayaan Mudharabah Jatuh Tempo xxx f. Pembayaran Tunggakan Pokok Sebagian Rekening Nasabah xxx Pembiayaan Mudharabah Jatuh Tempo xxx g. Pelunasan Sebagian Rekening Nasabah xxx Pembiayaan Mudharabah xxx h. Pembayaran Bagi hasil Sebagian Pembiayaan Mudharabah xxx Pendapatan Bagihasil xxx i. Pembentukan Akrual Bagihasil Piutang Bagihasil Mudharabah xxx Universitas Sumatera Utara Pendapatan Bagihasil Akrual xxx j. Pembayaran Sisa Bagihasil - Rekening Nasabah xxx Pendapatan Bagihasil xxx -Pendapatan Bagihasil Akrual xxx Piutang Bagihasil Mudharabah xxx

4.3.2 Plafond Pembiayaan

a. Penentuan besarnya alokasi pembiayaan untuk Nasabah disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan kepada anggotanya berdasarkan potensi gaji anggota Nasabah dan mengacu pada analisa pembiayaan yang berlaku di Bank serta skala usaha perusahaan b. Limit penyaluran Pembiayaan Nasabah kepada anggotanya maksimal sebesar Rp 100 juta per anggota dan tidak dipersyaratkan adanya jaminan tambahan dari anggota. Untuk pembiayaan diatas Rp 100 juta, anggota Nasabah wajib menyerahkan jaminan tambahan yang dititipkan di Bank atas nama nasabah.

4.3.3 Jangka Waktu Pembiayaan Mudharabah

a. Jangka waktu pembiayaan kepada Nasabah disesuaikan dengan jangka waktu pembiayaan Nasabah kepada anggotanya b. Periode pembiayaan : 1 1 – 3 tahun khusus untuk koperasi karyawan perusahaan swasta dengan asset Rp 50.000.000.000 , 00 Universitas Sumatera Utara 2 1 – 5 tahun khusus koperasi karyawan dari instansi Pegawai Negeri Sipil PNS, BUMN, TNIPOLRI, dan perusahaan swasta dengan aset ≥ Rp 50.000.000.000,00 c. Pembayaran pokok pembiayaan berikut bagi hasil dilakukan secara bulanan sesui jangka waktu dan jadwal yang disepakati dan tidak diberikan masa tenggang grace period

4.3.4 Jaminan Pembiayaan Mudharabah

a. Jaminan berupa Piutang Nasabah kepada anggotanya b. Nasabah bertanggungjawab atas kelancaran pembayaran kewajiban di Bank termasuk bila terjadi wanprestasi dari anggota Nasabah. c. Nasabah bekerjasama dengan Bendahara Gaji dalam hal pendebetan atau pemotongan gaji karyawan dalam rangka pembayaran angsuran setiap bulannya. d. Bila terdapat anggota yang menunggak angsurannya, diputus hubungan kerjanya, keluarmengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja, meninggal dunia atau hal-hal lain yang menyebabkan kewajibannya tidak terpenuhi maka “Nasabah bertanggung jawab penuh dan wajib melunasi sisa pembiayaannya di Bank.” Untuk itu agar dituangkan dalam Surat Persetujuan Prinsip Pembiayaan SP3 dengan memuat persyaratan bahwa perhitungan nisbah bagi hasil berdasarkan ekspektasi pendapatan yang diperoleh dari total angsuran anggotanya tiap bulan Rp xxx bulan Objek pembagian nisbah bagi hasil dapat dibagi atas : Universitas Sumatera Utara 1. Sales Profit Pendapatan Kotor Penjualan Contoh perhitungan : Misalkan Penjualan Rp 110,00 HPP 100 Maka Pendapatan Kotor Gross Profit Rp 10,00 Diharapkan pembagian keuntungan Expected Profit Rate adalah 50:50, maka Perhitungan Nisbah berdasarkan Penjualan yaitu : 50 X 100 = 45,45 110 Nisbah Bank = 45,45 Nisbah Nasabah = 100 - 45,45 = 54,55 2. Gross Profit selisih Penjualan dengan HPP Dengan penggunaan metode ini prosedur pembiayaan kepada koperasi lebih terkontrol tetapi hanya untuk perusahaan tertentu dimana perusahaan koperasi tersebut hanya menjual satu jenis produk Misalkan Expected Profit Rate EPR 5 :5 5 X 100 = 50 10 Nisbah Bank = 50 Nisbsh Nasabah = 100 - 50 = 50 3. Loss Profit 5 X 100 = 62,5 8 Nisbah Bank = 62,5 Universitas Sumatera Utara Nisbah Nasabah = 100 - 62,5 = 37,5 e. Apabila perolehan pendapatan lebih kecil dari ekspektasi pendapatan yang disebabkan karena kelalaian Nasabah didalam memotong gaji anggotanya untuk membayar angsuran maka Nasabah bertanggungjawab untuk menambahmenutupi kekurangan pendapatan tersebut f. Dokumen jaminan berupa kesanggupan bayar dari pihak-pihak terkait, sebagai berikut : 1 Dokumen pemotongan gaji, tunjangan-tunjangan ataupun hak-hak yang timbul dalam bentuk apapun juga, sebagai berikut : a Surat kuasa pemotongan gaji, tunjangan-tunjangan ataupun hak- hak yang timbul dalam bentuk apapun juga dari anggota nasabah kepada bendahara gaji Perusahaan tempat anggota nasabah bekerja. b Surat pernyataan dari bendahara gaji tempat anggota nasabah bekerja untuk menjamin kelancaran pemotongan gaji, tunjangan-tunjangan ataupun hak-hak yang timbul dalam bentuk apapun juga dalam rangka pembayaran angsuran hutang pokok, margin, denda dan biaya-biaya lain yang menjadi kewajiban anggota nasabah, serta untuk pelunasan kewajiban anggota nasabah apabila status anggota sebagai karyawan terputus hubungan kerjanya oleh sebab apapun juga. Universitas Sumatera Utara 2 Dokumen jaminan atas kelancaran pembayaran serta pelunasan kewajiban anggota nasabah kepada bank. g. Dokuemen penutupan asuransi minimal berupa polis asuransi jiwa dengan perluasan PHK dari perusahaan asuransi yang ditetapkan bank, dengan ruang lingkup penutupan manfaat asuransi minimal mencakup: 1 Risiko meninggal dunia, dengan minimal coverage 100 dari jumlah kerugian 2 Risiko Pemutusan hubungan kerja PHK dengan minimal coverage 7 5 dari jumlah kerugian.

4.4 Kriteria Diterimanya Pembiayaan berdasarkan Grading Kopkar

Tabel 4.1 Kriteria Diterimanya Pembiayaan Mudharabah No Kriteria Diterimanya Pembiayaan Grading Koperasi Karyawan Grade A Grade B Grade C 1 Maksimum Eksposur per Koperasi Karyawan Potensi pembiayaan = end users x estimasi end user limit facility 80 dari potensi Pembiayaan atau 10 dari eksposur pembiayaan kopkar 70 dari potensi Pembiayaan atau 10 dari eksposur Pembiayaan Kopkar 60 dari potensi Pembiayaan atau 10 dari eksposur pembiayaan Kopkar 2 Kolateral Piutang 100 OS 100 OS 100 OS 3 Maksimum platfond per anggota Rp 100 juta Rp 100 juta Rp 50 juta 4 Anggota di cover Asuransi Jiwa Wajib Wajib Wajib 5 Pricing ALCO – 1 ALCO ALCO +1 Universitas Sumatera Utara

4.4.1 Prinsip Penilaian Kelayakan Mitigasi Risiko

Dalam rangka mendapatkan kualitas pembiayaan yang lebih baik, khususnya untuk penyaluran pembiayaan kepada nasabah untuk disalurkan kembali kepada anggotanya, agar diperhatikan hal- hal sebagai berikut : 1. Proses sosialisasi yang dilakukan unit bisnis minimal memperoleh hasil kriteria nasabah seperti tercantum pada persyaratan umum 2. Proses analisis harus dilakukan secara komprehensif dengan penajaman pada aspek kinerja nasabah, karakter dan pengalaman para pengurusnya, serta kinerja dan prospek usaha dari perusahaan dimana para anggota nasabah bekerja industry overview. Hal ini perlu dilakukan karena menyangkut kelancaran sumber pembayaran angsuran nasabah dari potongan gaji anggota 3. Wewenang pemutusan kerjasama pembiayaan PKK sesuai dengan keputusan direksi terakhir mengenai wewenang pemutusan pembiayaan. 4. Melakukan verifikasi terhadap kemampuan anggota melalui slip gaji terakhir atas pembiayaan yang disalurkan dari nasabah, dengan batasan Cash Ratio CR bagi : 4.1 Pegawai Negeri Sipil PNS : maksimal 35 dari Take Home Pay THP 4.2 Pegawai Swasta BUMN a. maksimal 35 dari THP sampai dengan Rp 10 juta Universitas Sumatera Utara b. maksimal 40 dari THP sebesar Rp 10 juta sampai dengan Rp 20 juta c. maksimal 50 dari THP sama atau lebih dari Rp 20 juta. 5. Penyaluran Pembiayaan dari nasabah kepada anggotanya hanya diberikan kepada anggota yang berstatus karyawan tetap minimal 2 tahun yang masih aktif dan jangka waktu pembiayaan tidak melebihi usia pensiun.

4.4.2 Syarat Penandatanganan

1. Hasil BI Checking atas nama Nasabah danatau perusahaan tempat para anggota bekerja menunjukkan hasil yang positif, apabila kolektibilitas dua atau lebih maka persetujuan batal. 2. Nasabah telah mengembalikan Surat Persetujuan Prinsip Pembiayaan SP-3 yang telah ditandatangani oleh pengurus yang berwenang sesuai ADART Nasabah terakhir atau perubahannya, di atas materai. 3. Nasabah telah melengkapimenyerahkan persyaratan kriteria usaha sesuai dengan ketentuan.

4.4.3 Syarat Pencairan Fasilitas Pembiayaan

1. Akad pembiayaan telah ditandatangani secara notariil oleh para pengurus Nasabah yang tercantum dan sesuai dengan RAT terakhir. 2. Pengurus Nasabah telah menyerahkan Surat Pernyataan Pinjaman dan Kuasa serta perintah pendebetan rekening standing instruction, guna pembayaran angsuran pokok, nisbah, biaya administrasi, biaya notaries, biaya asuransi serta kewajiban lainnya yang akan timbul. Universitas Sumatera Utara 3. Syarat yang harus dipenuhi oleh para anggota Nasabah yang akan dibiayai : a. Status anggota minimal 2 tahun sebagai karyawan tetap b. CR maksimal 35 bagi PNS dan 50 bagi Pegawai Swasta BUMN dari THP setelah dikurangi potongan-potongan yang menjadi kewajiban anggota Nasabah yang bersangkutan c. Anggota yang bersangkutan telah mendapatkan rekomendasi tertulis dari pemimpin kantor atasannya d. Yang bersangkutan telah menyerahkan surat pernyataan dan kuasa yang telah ditandatangani di atas materai Rp 6.000,- e. Anggota yang akan mendapatkan pembiayaan wajib menyampaikan data lengkap seperti : Nama, NIP, Status Pegawai, Golongan Jabatan, Rincian pendapatan, tujuan permohonan pembiayaan dan besarnya nominal pembiayaan. 4. Pencairan fasilitas didasarkan atas permohonan pengurus Nasabah dengan melampirkan bukti pengajuan dari para anggotanya.

4.4.4 Ketentuan Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah

1. Atas pencairan pembiayaan yang telah dilakukan, pengurus Nasabah wajib menyampaikan laporan nominatif daftar pencairan dan tujuan penggunaannya kepada Bank 2. Selama pembiayaan belum lunas,Nasabah berkewajiban untuk menyalurkan seluruh aktivitas keuangan melalui cabang Bank dan secara periodik petugas Bank berhak untuk menyalurkan seluruh Universitas Sumatera Utara aktivitas keuangan melalui cabang Bank dan secara periodik petugas Bank berhak untuk melakukan pemeriksaan, baik terhadap transaksi keuangan dimaksud maupun atas kegiatan usaha Nasabah secara keseluruhan. 3. Apabila terjadi perubahan pengurus maka hal tersebut harus segera dilaporkan ke Bank paling lambat 10 hari setelah terbentuknya pengurus baru 4. Semua biaya yang timbul akibat pembiayaan ini menjadi beban Nasabah dan dibayar dimuka 5. Anggota yang memperoleh pembiayaan diminta untuk membuka rekening di Bank Tabungan Muamalat, TabunganKu atau Giro Muamalat untuuk menampung penyaluran pembiayaan dari Nasabah 6. Bila kondisi diatas tidak dapat diaplikasikan maka instruksi pemindahbukuan transfer harus dilakukan melalui Bank ke rekening anggota di Bank guna memastikan penyaluran pembiayaan ditujukan kepada anggota Nasabah 7. Apabila terdapat anggota Nasabah yang melunasi pembiayaan sebelum masa jatuh tempo maka pelunasan tersebut harus langsung disetorkan ke Bank sebagai pelunasan sebagian dari total fasilitas pembiayaan yang diterima Nasabah. 8. Ruang Lingkup dari Produk Pembiayaan Koperasi Karyawan : Universitas Sumatera Utara a. Pengajuan pembiayaan oleh karyawan tetap dari Koperasi Karyawan bukan karyawan dari perusahaan induk dimungkinkan melalui mekanisme pengajuan penyimpangan kepada Komite Pembiayaan b. Koperasi Karyawan yang mengajukan pembiayaan untuk pembiayaan investasi modal kerja dalam rangka mengerjakan proyek yang diperoleh dari perusahaan induknya, tidak termasuk dalam ruang lingkup pembiayaan consumer melainkan pembiayaan Small Medium Enterprise SME c. Pembiayaan kepada Koperasi Mandiri yang tidak memiliki perusahaan yang menaungi dan Koperasi Sekunder yang anggotanya adalah Koperasi PrimerBMT tidak termasuk dalam ruang lingkup Pembiayaan Koperasi Karyawan.

4.4.5 Hal- Hal yang harus diperhatikan dalam Pembinaan dan Monitoring Pembiayaan

Mudharabah 1. Dalam penyaluran Pembiayaan Koperasi Karyawan ini, unit bisnis ditekankan untuk melakukan tindakan antisipasi dan berkewajiban melakukan monitoring terhadap Nasabah secara ,intensif, antara lain dengan memverifikasi setiap anggota yang mengajukan pembiayaan ke berbagai sumber yang tepat, agar tidak terjadi pembiayaan fiktif, serta selalu memonitor kinerja nasabah dan perusahaan tempat para anggota bekerja. 2. Nasabah wajib menyerahkan data lengkap anggota Nasabah sebagai peminjam pengguna PKK kepada Bank, yang meliputi : nama anggota, Universitas Sumatera Utara NIP, status pegawai, golongan jabatan, rincian pendapatan, tujuan permohonan pembiayaan dan besarnya nominal pembiayaan. 3. Untuk menjamin Service Level Agreement SLA dalam rangka menyediakan respon kepada nasabah secara konsisten dan cepat maka diupayakan selurh ketentuan yang tertuang dalam Prosedur Pelaksanaan ini dapat dipenuhi oleh setiap pengajuan pembiayaan. 4. Risk Assesment a. Sebelum masuk level komite, proposal pembiayaan dengan limit tertentu sesuai ketentuan Risk Management Division wajib dilakukan independent financing risk assessment oleh Financing Risk, baik oleh financing Risk Officer ataupun oleh Financing Risk Staff , sesuai dengan limitigasi kewewenangan pemutusan pembiayaan yang berlaku b. Financing Risk Officer ataupun Financing Risk Staff melakukan proses lebih lanjut sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku c. Dalam hal Nasabah berkeberatan atas persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Muamalat maka Nasabah wajib menyampaikan secara tertulis keberatan atau usulan perubahan persyaratan pembiayaan yang diinginkan. Pengajuan keberatan atau perubahan syarat tersebut harus dilakukan Nasabah dalam masa berlakunya Offering Letter yaitu 14 hari kerja dari tanggal Offering Letter. Setiap perubahan, baik struktur fasilitas pembiayaan, jaminan, maupun persyaratan Universitas Sumatera Utara yang diminta nasabah, yang dapat menimbulkan risiko cukup signifikan harus melalui Financing Risk Management serta mendapat persetujuan dari komite pembiayaan. 5. Pencatatan kode sektor ekonomi Nasabah mengacu pada kode sub sektor ekonomi Jasa Dunia Usaha Lainnya.

4.5 Contoh Perhitungan Pembiayaan Mudharabah

1. Perhitungan bagi hasil untuk pembiayaan Konsumtif individu dengan nisbah normal. Pada distribusi hasil usaha bulan april 2013 Tuan Abdul memiliki saldo rata-rata dalam rekeningnya sebesar Rp 10.000.000,00 dan nisbah yang disepakati diawal akad adalah 45 untuk Tuan Abdul dan 55 untuk Bank Muamalat. Dari data tesebut, bagi hasil yang diberikan kepada Tuan Abdul adalah sebagai berikut : Perhitungan dengan rumus umum dan return dari kelompok dana adalah bagi hasil = SRIR x HBH x RHPD 365 x100 = 10.000.000 x 30 x4.10265 365 x 100 = 33.750 Maka bagi hasil yang menjadi hak Tuan Abdul adalah Rp 33.750,00 Keterangan : SRIR : Saldo rata – rata dari individu rekening tabungan Mudharabah Universitas Sumatera Utara HBH : Jumlah pembagian Hasil Usaha sama dengan jumlah hri yang dipergunakan dalam perhitungan saldo rata-rata atau perhirungan distribusi usaha RHPD : Return Hasil Usaha Pemilik Dana yang dihasilkan dari perhitungan distribusi hasil usaha bulan yang bersangkutan 2. Perhitungan bagi hasil untuk pembiayaan Produktif Koperasi dengan nisbah 40,82 : 59,18 Diketahui : Dropping pembiayaan awal Mudharabah Rp 5.000.000,00 Harga Jual Koperasi 6.374.400,00 Nisbah Bagi Hasil Koperasi 40,82 Nisbah BMI 59,18 Jangka Waktu 24 Bulan Yield Koperasi 10,00 Yield BMI 14,50 Maka : - Harga Jual Koperasi dihitung dengan perkalian angsuran anggota dengan jangka waktu pembiayaan, yaitu : Rp 265.600 x 24 = 6.374.400 - Angsuran Anggota Untuk mengetahui nilai angsuran maka dihitung dengan : Plafond x Margin BMI x Jangka Waktu + Plafond Jangka waktu Universitas Sumatera Utara - Keuntungan Koperasi, yaitu : Harga Jual Koperasi – Dropping Pembiayaan modal Mudharabah Rp 6.374.400 – Rp 5.000.000,00 = Rp 1.374.400,00 Maka Pembagian keuntungan sebesar Rp 1.374.400,00 dibagi sesuai dengan Nisbah yang telah disepakati yaitu : Untuk Koperasi 40,82 40,82 x Rp 1.374.400,00 = Rp 561.030,08 Untuk Bank Muamalat 59,18 59,18 x Rp 1.374.400,00 = Rp 813.369,92 Untuk Proyeksi Angsuran dan Bagi Hasil dari Koperasi ke Bank Muamalat dapat dilihat dalam tabel. Lampiran 4 Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Prosedur Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Syariah (Studi Kasus Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Tanjung Balai)

3 52 95

Evaluasi Efektifitas Sistem Pembiayaan Mudharabah pada Bank BNI Syariah

0 17 130

Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah Kepada Koperasi Studi Pada Bank Muamalat Cabang Medan

0 43 128

Analisis proses pembiayaan akad mudharabah pada bank BTN syariah

0 16 108

Strategi manajemen risiko terhadap pembiayaan mudharabah untuk mencegah pembiayaan bermasalh: studi kompirasi pada bank syariah Bukopin dan bank Muamalat Indonesia

9 81 76

Analisis pemberian Pinjaman Dan Ketentuan Bagi Hasil Melalui Sistem pembiayaan Mudharabah Pada Bank Syariah Muamalat Cabang Purwakarta

0 3 1

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 3 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 2 15

KEBIJAKAN PENANGANAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERMASALAH PADA BANK SYARIAH Kebijakan Penanganan Pembiayaan Mudharabah Bermasalah Pada Bank Syariah (Studi di Bank Danamon Syariah Surakarta).

0 2 14

Keywords: mudaraba, musharaka, murabaha, profitability ABSTRAK - PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH, DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK SYARIAH MANIDIRI DAN BANK MUAMALAT INDONESIA (Studi pada Bank Umum Syariah Y

0 0 16