BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Analisis
Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa
tersebut secara mendalam. Sedangkan pengertian analisa untuk sebuah skripsi, berarti mengkaji suatu objek yang akan dibahas dalam suatu
penelitian skripsi.
2.1.2 Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan
Perkembangan merupakan perubahan individu kearah yang lebih sempurna yang terjadi dari proses terbentuknya individu sampai akhir hayat
dan berlangsung secara terus menerus. Dalam hal ilmiah, perkembangan merupakan proses sesuatu untuk menjadi lebih baik.
Pertumbuhan merupakan perubahan individu berupa fisik yang bersifat kuantitatif tentunya yang dapat diukur. Dalam hal ini pertumbuhan
dinyatakan dengan sebuah proses perubahan sistem pembiayaan dalam perbankan syariah dengan menganalisis persentase keuntungan Bank.
Perkembangan dan pertumbuhan sangatlah berbeda, bahwa perkembangan itu sendiri merupakan perubahan yang bersifat kualitatif
dapat diukur sedangkan pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif dapat diukur sampai normal tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Pengertian Sistem Pembiayaan
Sistem adalah suatu kesatuan tatanan yang mempunyai beberapa unsur yang saling berkaitan yang tak terpisahkan satu sama lain.
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Maka dapat disimpulkan bahwa sistem pembiayaan adalah suatu ketentuan pembiayaan yang digunakan dalam perbankan syariah yang
sudah ditentukan prosedur masing-masing.
2.1.4 Pengertian Mudharabah
Mudharabah , berasal dari kata dharb, artinya memukul atau
berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha. Secara
teknis mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama shahibul mal menyediakan seluruh 100 modal,
sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah
dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu
bukan akibat kelalaian pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian pengelola, maka pengelola harus
Universitas Sumatera Utara
bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Secara lebih spesifik, pengertian mudharabah
dapat diperinci sebagai berikut : 1.
Mudharabah adalah akad kerja sama antara pemilik dana shahibul
mal , yang menyediakan seluruh kebutuhan modal, dan pihak
pengelola usaha mudharib untuk melakukan suatu kegiatan usaha bersama. Keuntungan yang diperoleh dibagi menurut perbandingan
nisbah yang disepakati. 2.
Dalam hal terjadi kerugian, maka ditanggung oleh pemilik modal selama bukan diakibatkan kelalaian pengelola usaha. Sedangkan,
kerugian yang timbul karena kelalaian pengelola akan menjadi tanggung jawab pengelola usaha itu sendiri.
3. Pemilik modal tidak turut campur dalam pengelolaan usaha, tetapi
mempunyai hak untuk melakukan pengawasan. Mudharabah
merupakan salah satu jenis pembiayaan bagi hasil dalam Bank Syariah. Dalam konsep pembiayaan Bank Islam terdiri atas
tiga, jenis yaitu : 1
Sistem Pembiayaan Bagi hasil Profit and Loss Sharing Sistem ini ketika muncul, maka propagandanya dikatakan
sebagai bank bagi hasil. Hal ini dilakukan untuk membedakan Islamic Banking
dengan bank konvensional yang beroperasional dengan sistem bunga. Hal ini benar, tetapi tidak
sepenuhnya benar, karena sesungguhnya bagi hasil itu hanya merupakan bagian saja dari sistem operasi Islamic Banking.
Universitas Sumatera Utara
Mekanisme bagi hasil di Islamic Banking dijalankan berdasarkan prinsip : mudharabah dan atau musyarakah.
2 Bagi hasil adalah bentuk return dari kontrak investasi, yakni
termasuk ke dalam natural uncertainty contracts. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sistem bagi hasil sudah pasti
merupakan salah satu praktik Islamic Banking. Namun sebaliknya, praktik Islamic Banking belum tentu sepenuhnya
menggunakan sistem bagi hasil. Sebab, selain sistem bagi hasil, masih ada sistem jual beli, sewa-menyewa, dan
peminjaman. Dengan demikian, Islamic Banking memiliki ruang gerak produk yang lebih luas dibandingkan dengan bank
konvesional. 3
Sistem pembiayaan Jual Beli Sale and Purchashes dan Sewa Konsep jual beli yang diaplikasikan dalam produk pembiayaan
Islami, meliputi : 1 Bai’u Murabahah
2 Bai’u Salam 3 Bai’u Istishna’
4 Ijarah wa Iqtina 4
Sistem pembiayaan lainnya Other Financing a.
Berbeda dengan kelompok pembiayaan dengan pola bagi hasil maupun jual beli, dalam “pembiayaan lain” tidak ada
Universitas Sumatera Utara
unsur barang sebagai objek pembiayaan, dan karenanya lebih merupakan objek transaksi.
b. Kalaupun ada unsur barang yang terkait di dalam
transaksi, maka bukan merupakan objek transaksi, melainkan berfungsi sebagai jaminan
c. Ada dua produk perbankan Islam yang termasuk dalam
kategori ini, masing-masing adalah
:
- Hawalah
- Rahn
Selain itu, ada satu bentuk pembiayaan lagi yang disebut dengan qardh.
Hanya sistem ini tidak bersifat komersial.
Gambar 1.1 Transaksi Pembiayaan
Mudharabah
Perjanjian bagi Hasil
keahlian Modal 100
Nisbah x Nisbah y
Pengembalian Modal Pokok Nasabah
mudharib Bank
shahibul mal Proyek
Pembagian keuntungan
Modal
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Landasan Hukum Mudharabah