Validitas Instrumen Validitas Eksperimen

55

3.6 Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Validitas Instrumen

Menurut Azwar 2001: 5 validitas merupakan derajat ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi pengukurannya. Suatu instrumen dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi pengukurannya atau memberikan hasil pengukuran yang sesuai dengan maksud sebuah penelitian. Untuk mengetahui suatu item valid atau tidak harus dilakukan uji coba item tersebut terlebih dahulu pada sekelompok sampel. Skor yang diperoleh melalui uji coba item tersebut selanjutnya dianalisis. Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik point biserial. Berikut ini rumus dari point biserial: ………..….1 Keterangan Mi = Mean skor variabel bagi subjek yang mendapat skor 1 pada variabel dikotomi Mt = Mean skor variabel interval bagi seluruh subjek st = Deviasi standar variabel interval bagi seluruh subjek p = Banyaknya skor 1 pada variabel dikotomi dibagi n q = 1-p

3.6.2 Validitas Eksperimen

Validitas dalam suatu eksperimen terdiri dari dua macam, yaitu validitas yang berhubungan dengan efek yang ditimbulkan atau biasa disebut dengan 56 validitas internal dan validitas yang berhubungan dengan penerapan hasil eksperiman atau biasa disebut dengan validitas eksternal. Validitas internal merupakan validitas penelitian yang berhubungan dengan pertanyaan sejauh mana perubahan yang diamati variabel terkait dalam suatu eksperimen benar-benar hanya terjadi karena perlakuan yang diberikan dan bukan karena pengaruh faktor lain. Jika efek yang terjadi pada variabel terkait benar- benar karena faktor perlakuan dan tidak ada faktor luar yang turut berpengaruh maka eksperimennya memiliki validitas internal Latipun, 2006: 76. Pada penelitian ini, validitas internal diketahui dengan cara membandingkan mean skor antara pengukuran pertama dengan pengukuran kedua. Jadi subjek akan dikenai dua kali eksperimen dan dua kali pengukuran yang kemudian akan dibandingkan mean skornya untuk mengetahui validitas internalnya. Keajegan antara pengukuran pertama dengan pengukuran kedua menunjukkan adanya validitas internal dalam eksperimen. Mean skor pengukuran pertama dengan pengukuran kedua akan dibandingkan menggunakan rumus korelasi dari Pearson. Koefisien yang diperoleh akan menunjukkan tingkat pengaruh iklan sebagai satu- satunya perlakuan yang mempengaruhi subjek. Sedangkan validitas eksternal merupakan validitas penelitian yang menyangkut pertanyaan sejauh mana hasil pada penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi. Dengan kata lain, apakah penelitian yang dilakukan ini representatif untuk diterapkan pada kelompok subyek yang berbeda dan situasi yang berbeda, dan dapat menggambarkan kejadian yang sesungguhnya dalam masyarakat Latipun, 2006: 87 57 Pada penelitian ini, untuk bisa memenuhi validitas eksternal eksperimennya peneliti berusaha mengendalikan beberapa hal yang bisa mengurangi validitas eksternalnya. Peneliti melakukan random untuk memilih sampel penelitian, dan membuat suasana penelitian senyaman mungkin. Penelitian dilakukan di dalam kelas dan anak-anak diberikan reward agar anak-anak tetap konsentrasi pada penelitian yang dilakukan.

3.6.3 Reliabilitas Instrumen