Faktor-Faktor Psikologis yang Menentukan Tingkat Keefektifan Iklan

28

2.1.5 Faktor-Faktor Psikologis yang Menentukan Tingkat Keefektifan Iklan

Bagaimana cara seorang produsen mengiklankan barang-barang atau jasanya akan menentukan tinggi rendahnya tingkat keefektifan iklan. Menurut Burt dalam As’ad 2004: 139 sumbangan psikologi dalam bidang periklanan terutama berkaitan erat dengan daya tarik yang digunakan untuk membujuk konsumen agar membeli atau menggunakan produk yang diklankan. Ada beberapa faktor psikologis yang menentukan tingkat keefektifan iklan. Pertama, daya penarik perhatian. Iklan harus bisa menarik perhatian konsumen, untuk itu banyak dijumpai bermacam-macam usaha untuk menarik perhatian mereka. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar perhatian calon konsumen muncul adalah dalam penempatan iklan, bentuk dan besar iklan, iklan bergambar, penggunaan warna dalam iklan, headlines surat kabar, serta penggunaan kata- kata. Kedua, interest dan sikap calon konsumen. Iklan harus dibuat supaya menarik calon pembeli dan bisa mengambil hatinya. Apabila seorang calon konsumen telah mempunyai minat dan sikap yang baik terhadap produk yang akan dibeli sebelum dia mengetahui lewat iklan, maka iklan akan menjadi lebih efektif. Ketiga, nilai sugesti dari iklan. Menurut Blum dalam As’ad 2004: 141 inti dari iklan adalah sugesti. Sugesti merupakan proses di mana individu menerima cara pandang atau pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. Sugesti dalam iklan dibedakan menjadi dua, sugesti langsung dan sugesti tidak langsung. Pada sugesti langsung, iklan memberikan dorongan langsung pada calon konsumen. Dan pada sugesti tidak langsung, iklan mengasosiasikan produk 29 dengan seorang tokoh yang mempergunakan produk yang diiklankan. Apabila iklan berhasil memberikan rangsangan-rangsangan emosional sehingga daya pikir kritis menjadi menurun, maka nilai sugestinya menjadi lebih tinggi. Keempat, motivasi calon konsumen. Iklan mempunyai keefektifan yang tinggi bila isi iklan tersebut disesuaikan dengan motivasi membeli dari calon konsumen.

2.1.6 Media Iklan