Metode Analisis Data Persamaan Garis Regresi Berganda

43

3.5 Metode Analisis Data

1. Metode Analisis Deskriptif Persentase

Metode ini digunakan untuk mengkaji deskripsi motivasi kerja guru akuntansi, lingkungan kerja, dan kinerja guru akuntansi. Variabel tersebut terdiri dari beberapa indikator yang sangat mendukung dan kemudian indikator tersebut dikembangkan menjadi instrumen angket. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis data sebagai berikut : a. Membuat tabel distribusi angket b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan, dengan ketentuan mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif dengan cara : 1 Jawaban A diberi skor 5 2 Jawaban B diberi skor 4 3 Jawaban C diberi skor 3 4 Jawaban D diberi skor 2 5 Jawaban E diberi skor 1 c. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden. d. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut : 100 X N n = Ali, 1993 : 186 Keterangan : n = Jumlah nilai yang diperoleh N = Jumlah nilai ideal 44 Untuk nenentukan kategori persentase skor yang diperoleh pada masing- masing variabel, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan angka persentase tertinggi 100 x maksimal Skor maksimal Skor 100 100 5 5 = x b. Menentukan angka persentase terendah 100 min x imal Skor maksimal Skor 20 100 5 1 = x c. Rentang persentase: 100 - 20 = 80 d. Interval kelas persentase: 80 : 5 = 16 Selanjutnya skor yang diperoleh dalam persen dengan analisis deskriptif persentase dikonsultasikan dengan kriteria sebagai berikut: Motivasi Kerja: Persentase Kriteria 84 - ≤ 100 A sangat tinggi 68 - ≤ 84 B tinggi 52 - ≤ 68 C sedang 36 - ≤ 52 D rendah 20 - ≤ 36 E sangat rendah Lingkungan kerja dan Kinerja guru: Persentase Kriteria 84 - ≤ 100 A sangat baik 68 - ≤ 84 B baik 52 - ≤ 68 C cukup baik 36 - ≤ 52 D kurang baik 20 - ≤ 36 E tidak baik 45

2. Metode Analisis Statistik

a. Persamaan Garis Regresi Berganda

Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel bebas yaitu motivasi kerja guru akuntansi dan lingkungan kerja sebagai variabel bebas terhadap kinerja guru akuntansi sebagai variabel terikat. Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru akuntansi diperkuat oleh Robbins dalam sobirin2007, menyatakan kinerja merupakan hasil interaksi antara motivasi dengan kemampuan seseorang yang tinggi kemampuannya tetapi motivasinya rendah maka akan menghasilkan kinerja yang rendah. Sedangkan sesorang yang mempunyai kemampuan tinggi dan motivasi tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Sehingga nilai koefisien b1 harus tidak sama dengan nol yang berarti ada pengaruh X1 terhadap Y dengan nilai b1 bertanda positif yang berarti pengaruh X1 terhadap Y berbanding lurus atau kenaikan nilai X1 akan diikuti kenaikan nilai Y. Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru akuntansi diperkuat oleh Richard M Steets dalam Mujiati 2007 yang menyatakan iklim organisasi adalah sifat-sifat atau ciri yang terdapat dalam lingkungan kerja yang timbul karena kegiatan organisasi yang dilakukan secara sadar atau tidak yang dianggap mempengaruhi perilaku atau kinerja. Sehingga nilai koefisien b2 harus 46 tidak sama dengan nol yang berarti ada pengaruh X2 terhadap Y dengan nilai b2 bertanda positif yang berarti pengaruh X2 terhadap Y berbanding lurus atau kenaikan nilai X2 akan diikuti kenaikan nilai Y. Persamaan garis regresi digunakan rumus: Ŷ = αo + α1X1 + α2X2 Dimana : Ŷ = Kinerja guru akuntansi αo = Konstanta yang merupakan intersep garis antara X dengan Y α1 = Koefisien perubah bebas antara X1 terhadap Y α2 = Koefisien perubah bebas antara X2 terhadap Y X1 = Motivasi kerja X2 = Lingkungan kerja Sudjana, 2002: 348

b. Uji Asumsi Klasik