109
Persepsi yang kurang baik ini cederung mempengaruhi kecemasan siswa yang berdasarkan tabulasi tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Jika persepsi siswa
baik, maka kecemasan menghadapi ujian nasional pun cenderung rendah. Siswa yang memiliki persepsi cukup baik, kategori kecemasannya cukup tinggi pula.
Tidak ada siswa yang mempersepsikan peran konselor sekolah dengan kategori tidak baik, namun kecemasan mereka termasuk dalam kategori sangat tinggi.
4.1.2 Hasil Analisis Statistik
4.1.2.1 Uji Normalitas
Perhitungan data dilakukan secara manual dengan bantuan komputer menggunakan program Excel. Dari hasil perhitungan dapat diketahui hasil uji
normalitas yang dilakukan menggunakan rumus chi-kuadrat. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi persepsi siswa tentang peran konselor
sekolah dan tingkat penurunan kecemasan dalam mnghadapi ujian nasional. Pada skala persepsi siswa tentang peran konselor sekolah, setelah dilakukan
perhitungan normalitas dengan taraf signifikansi 5 diperoleh data bahwa X²
hitung
= 7.6894 X²
tabel
= 9.49. Hal ini berarti bahwa persepsi siswa tentang peran konselor sekolah di SMP N 22 Semarang tahun ajaran 20092010
berdistribusi normal. Pada skala kecemasan menghadapi ujian nasional, berdasarkan hasil uji
normalitas dengan taraf signifikansi 5 diperoleh data bahwa X²
hitung
= 2.4074 X²
tabel
= 9.49 harga dikonsultasikan pada tabel chi-kuadrat. Hal ini berarti bahwa tingkat penurunan kecemasan siswa dalam menghadapi ujian nasional
berdistribusi normal.
110
4.1.2.2 Analisis Korelasi
Dalam penelitian ini, akan dicari hubungan antara persepsi siswa tentang peran konselor sekolah dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian
nasional. Oleh sebab itu, dilakukan analisis korelasi dengan menggunakan rumus Product Moment. Analisis korelasi ini untuk menjawab hipotesis kerja Ha yang
diajukan yaitu “terdapat hubungan yang signifikan antara pesepsi siswa tentang peran konselor sekolah dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian
nasional di SMP N 22 Semarang tahun 20092010”. Hipotesis kerja tersebut diuji dengan analisis korelasi Product Moment yang menghasilkan
r
hitung
sebesar = - 0.186.
Bila dibandingkan dengan r
tabel
dengan taraf signifikansi 5 dan N = 39, maka diperoleh harga
r
tabel
= 0.316 dan termasuk dalam kategori sangat lemahrendah. Harga
r
hitung
r
tabel
,
yaitu -0.186 0.316, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi tersebut termasuk dalam kategori sangat lemahrendah.
Dengan demikian, uji hipotesis nihil Ho yang berbunyi “tidak ada hubungan antara persepsi siswa tentang peran konselor sekolah dengan tingkat kecemasan
dalam menghadapi ujian nasional pada siswa kelas IX SMP N 22 Semarang” diterima. Sedangkan hipotesis kerja Ha yang berbunyi “ada hubungan antara
persepsi siswa tentang peran konselor sekolah dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian nasional pada siswa kelas IX SMP N 22 Semarang” ditolak.
111
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Tahap akhir dalam penelitian adalah pembahasan hasil penelitian. Penelitian ini menjelaskan mengenai persepsi siswa tentang peran konselor
sekolah, kecemasan dalam menghadapi ujian nasional, dan hubungan antara persepsi siswa tentang peran konselor sekolah dengan tingkat kecemasan dalam
menghadapi ujian nasional pada siswa kelas IX SMP N 22 Semarang tahun ajaran 20092010.
4.2.1 Persepsi Siswa tentang Peran Konselor Sekolah
Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang pengalaman terhadap sesuatu benda atau suatu kejadian yang dialami. Persepsi
menurut Walgito 2003:46 adalah “suatu proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu
sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu”. Sebagai aktivitas yang integrated, maka seluruh
pribadi, seluruh apa yang ada dalam diri individu ikut aktif berperan dalam persepsi itu. Persepsi juga dapat diartikan sebagai “proses menyimpulkan
informasi dan menafsirkan kesan yang diperoleh melalui alat inderawi kita” Sugiyo 2005:34. Alat indera tersebut akan menerima stimulus, kemudian
diteruskan ke pusat susunan syaraf otak dan terjadilah proses psikologis sehingga individu menyadari apa yang dilihat, didengar, diraba dan sebagainya.
Persepsi merupakan cara pandang atau pengalaman seseorang terhadap suatu objek, peristiwa atau kejadian yang dialami. Pengalaman, objek atau
peristiwa tersebut akan menimbulkan stimulus atau rangsang terhadap alat indera