Proses Terjadinya Kecemasan Kecemasan

43 menghadapi ujian perlu dikendalikan agar tidak berlebihan dan justru akan merugikan siswa sendiri.

2.3.5 Proses Terjadinya Kecemasan

Sundari 2005:51 menyatakan bahwa “kecemasan terjadi karena individu tidak mampu mengadakan penyesuaian terhadap diri sendiri dan lingkungan pada umumnya”. Kecemasan timbul karena manifestasi perpaduan bermacam-macam faktor penyebab dan proses emosi, misalnya individu sedang mengalami frustrasi atau konflik. Kecemasan seringkali didahului oleh rasa kekhawatiran atau ketakutan yang berasal dari pikiran atau harapan yang terepresi serta hilangnya kepercayaan diri dalam mengatasi suatu masalah. Kecemasan berlangsung dalam intensitas dan waktu tertentu. Individu mengalami cemas karena adanya reaksi terhadap suatu masalah yang sulit dipecahkan. Selanjutnya tekanan dalam masalah tersebut membuat individu menjadi frustrasi karena menyangka akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dan tidak mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Hal ini dapat menimbulkan ketakutan atau kecemasan terhadap dirinya sendiri sehingga dapat mempengaruhi kepribadiannya. Siswa yang memiliki masalah kecemasan dalam menghadapi ujian nasional dapat dikatakan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya. Setiap siswa tentu saja memiliki penyebab kecemasan yang berbeda. Hal ini tergantung pada situasi yang dialami masing-masing siswa. Kecemasan ini timbul karena manifestasi berbagai macam faktor penyebab dan proses emosi. Siswa mengalami kekhawatiran atau kecemasan terhadap situasi 44 yang dialami. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan diri dalam mengatasi masalah. Kecemasan merupakan reaksi terhadap suatu masalah yang sulit dipecahkan. Tekanan yang timbul dari masalah tersebut dapat membuat siswa frustrasi dan berpikir tentang sesuatu yang tidak menyenangkan yang akan terjadi. Intensitas dan lamanya kecemasan pada tiap siswa berlangsung dalam waktu yang tidak sama. Hal ini tergantung kondisi individu yang bersangkutan. Ada siswa yang sanggup mengatasi kecemasan yang dialami secara mandiri karena kecemasannya masih berada pada taraf ringan, atau karena siswa tersebut memiliki ketahanan pribadi dan kemampuan mengatasi masalah yang baik. Namun, ada pula siswa yang mengalami kecemasan berat bahkan panik dengan faktor penyebab dan gejalanya masing-masing, tergantung kondisi dan kepribadian siswa.

2.3.6 Upaya untuk Mengatasi Kecemasan