32
proses produksi dan pemasarannya yang relatif lebih mudah. Para pedagang besar ataupun kecil siap membeli langsung dari tangan petani. Kelima, bibit nanas sangat mudah diperoleh.
Pada awalnya bibit nanas diperoleh di pasar-pasar tradisional terdekat ataupun dari sanak saudara yang tinggal di kampung-kampung yang ada di Desa Sabungan Nihuta 1. Setelah
masyarakat membudidayakan nanas dan menghasilkan sendiri bibit, maka pembelian bibit tidak perlu lagi
keluar dari Desa Sabungan Nihuta 1.
3.2 Proses Pertanian Nanas Tahun 1980-2000
Tanaman nanas yang mempunyai nama latin Ananas comosus L. Merr ini termasuk komoditi buah-buahan terpenting di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya minat
masyarakat untuk mengkonsumsi buah ini yang berpengaruh pada perluasan areal pertanian nanas untuk meningkatkan produksi.
Penanaman nanas oleh
.
masyarakat Desa Sabungan Nihuta 1 dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, tanaman nanas ditanam dengan tanaman muda lainnya secara
berdampingan. Cara seperti ini sering disebut dengan sistem tumpang sari. Penanaman tanaman muda ini dimaksudkan untuk menambah kesuburan tanah sekaligus menambah
penghasilan keluarga. Tanaman nanas sudah dapat dipanen setelah berumur lima tahun. Oleh karena waktu lima tahun cukup lama untuk menunggu hasil panen sehingga petani seringkali
menambah pemasukan dengan menanam tanaman-tanaman muda tersebut di antara tanaman nanas. Kedua, nanas ditanam khusus datam satu lahan secara tersendiri, artinya nanas
ditanam tanpa adanya tanaman-tanaman lain di sampingnya. Bibit yang digunakan oleh masyarakat Desa Sabungan Nihuta 1 diperoleh dengan
33
berbagai cara. Cara pertarna yaitu dengan membeli bibit nanas yang siap tanam di pasar- pasar tradisional. Bibit yang dijual di pasar tradisional ini berasal dari berbagai daerah seperti
dari Kecamatan Sipahutar sendiri, Balige maupun daerah-daerah lain di luar Sumatera Utara. Masyarakat Desa Sabungan Nihuta 1 dapat memperoleh bibit nanas dengan harga per satu
tanaman yang siap ditanam. Cara kedua yaitu dengan memperoleh dari sanak saudara yang telah lebih dahulu membudidayakan tanaman nanas ini. Dengan cara kedua ini bibit nanas itu
diperoleh dengan cara pembibitan kemudian setelah umurnya cukup baru di-stek oleh petani tersebut. Bibit nanas ini diperoleh dari kebun-kebun nanas milik masyarakat yang telah lebih
dahulu membudidayakan tanaman nanas ini. Nanas di Desa Sabungan Nihuta 1 ditanam dengan jarak yang berbeda-beda. Nanas
ditanam pada jarak 60 cm x 60 cm dan jarak antara dua baris 150 cm. Namun, nanas dapat pula ditanam pada jarak 150 cm x 150 cm. Makin rapat jarak tanamnya, makin kecil buah
yang dihasilkan. Untuk kebutuhan industri pengalengan canning biasanya diperlukan buah yang berukuran kecil jarak tanam 30 x 40 cm silindris. Pupuk kandang yang diperlukan 5-
10 kg per lubang tanam. Pupuk buatan yang digunakan yaitu 100 kg urea, 200 kg TSP, dan 100 kg KCl per hektar.
Pupuk buatan itu diberikan dua kali, yaitu pada umur 4 minggu setelah tanam dan 8 minggu setelah tanam. Walaupun demikian, pemberian pupuk urea yang berlebihan dapat
mendorong terjadinya mahkota ganda mulptiple crown yang menyebabkan buahnya menjadi kecil dan adakalanya buah ganda.
Pemeliharaan tanaman nanas ini dilakukan masyarakat Desa Sabungan Nihuta 1 dengan cara yang sederhana. Pemeliharaan selanjutnya ialah pembersihan rumput atau
gulma, terutama alang-alang Imperata cylindrica L.. Adanya gulma pada pertanaman nanas
34
dapat menurunkan hasil buah antara 20-42. Pembuatan saluran-saluran drainase yang baik sangat dianjurkan untuk mencegah serangan penyakit busuk akar dan busuk hati titik
tumbuh. Hama yang menyerang tanaman nanas yang penting ialah kutu merah, kutu sisik
Diaspis bromeliae Kerner, kutu tepung atau kutu putih Dysmicoccus brevipes dan binatang kaki seribu Scutigerella immaculata Newp serta nematoda Pratylenchus yang
menyebabkan terjadinya bintil-bintil pada akarnya. Penyakit yang berbahaya ialah cendawan Phytophthora cinnamomi Rand yang
menyebabkan busuk hati titik tumbuh dan busuk buah bakteri Erwinia chrysanthemi. Pada pertanaman nanas yang drainasenya tidak baik atau tergenang air, penyakit
busuk akar cendawan Phytophthora parasitica mengancam. Selain itu, ada penyakit virus yang menyebabkan daun nanas mengecil dan bergaris kuning yang disebut Emilia sonchifolia
L. DC. Virus ini disebarluaskan oleh gurem Thrips tabaci Lind. Oleh karena itu, dalam usaha tani komersial yang berskala besar, adanya hama dan penyakit tersebut perlu dicegah
sebelum menyerang tanaman. Adapun peralatan-peralatan yang digunakan masyarakat dalam perawatan penanaman
nanas adalah seperti cangkul, pompa, arit, dan babat. Cangkul ini biasa digunakan untuk membersihkan lahan-lahan yang ada di sekitar tanaman nanas tersebut. Pompa, ini digunakan
untuk menyemprot nanas tersebut. Arit dan babat memiliki fungsi yang sama, biasanya arit dan babat digunakan untuk memotong rumput yang tumbuh di sekitar tanaman nanas.
Nanas pada umumnya bisa menghasilkan buah dan dapat dipanen ketika sudah mencapai usia lima tahun. Tanaman nanas ini dapat dipanen sebanyak dua kali setahun.
Biasanya waktu panen tidak dapat ditentukan, tetapi pada umumnya nanas akan
35
menghasilkan buah yang lebih banyak dari biasanya. Buah nanas harus dipanen setelah tua benar atau matang pohon. Tanda buah dapat dipanen ialah matanya telah datar dan tampak
jarang, apabila dipukul diketuk akan mengeluarkan suara menggema. Buah nanas yang mulai matang akan mengeluarkan aroma khas. Bulan-bulan panen besar ialah Desember,
Januari dan Juli. Produksi nanas di Indonesia tahun 2000 adalah 601.450 ton dari areal 18.840 ha.
Tidak seperti pohon karet yang waktu panen getah penyadapan yang harus dilakukan pada pagi hari agar menghasilkan getah yang maksimal, pemetikan buah nanas ini
tidak mengenal waktu tertentu. Pemetikan buah nanas dapat dilakukan kapan saja, baik itu pagi hari, siang ataupun sore. Dalam hal pemetikan buah nanas, masyarakat Desa Sabungan
Nihuta 1 mengusahakan cara yang terbaik agar buah tersebut tidak rusak. Untuk itu dipekerjakanlah orang yang sudah terbiasa, melakukan hal tersebut.
Pemetikan buah nanas dapat dilakukan oleh keluarga atau oleh tenaga kerja upahan. Pemetikan buah oleh keluarga dilakukan apabila jumlah tanaman nanas hanya sedikit atau
pada saat harga sedang rendah. Pemetikan oleh tenaga kerja keluarga ini umumnya dilakukan dengan cara yang sangat berhati-hati. Pemetik buah nanas upahan dilakukan apabila tenaga
kerja keluarga tidak dapat memetik buah nanas mereka karena jumlah tanaman yang dimiliki sangat banyak dan pada saat harga nanas tinggi. Berbeda dengan tenaga kerja keluarga,
tenaga upahan selalu melakukannya dengan cara yang kurang hati-hati, sehingga banyak buah nanas yang berlobang akibat salah pemetikan, cabang yang patah dan sebagainya. Cara
ini dilakukan karena tenaga kerja cenderung memetik buah nanas dengan cepat agar pekerjaan lekas selesai sehingga dapat segera pulang.
Penggunaan tenaga kerja upahan semakin berkurang pada saat harga rendah. Ketika
36
harga nanas rendah, pemetikan buah nanas dilakukan oleh tenaga kerja keluarga. Hal ini disebabkan, hasil panen tidak cukup untuk membayar upah tenaga kerja upahan. Pemetikan
buah nanas pada saat harga rendah seringkali menyebabkan kerugian pada si petani, namun meskipun demikian pemetikan harus tetap dilakukan agar buah nanas tidak rusak.
3.3 Pembiayaan, Tenaga Kerja dan Pemasaran