BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian  ini  merupakan  jenis  penelitian  deskriptif-kuantitatif  yang bertujuan  untuk  menggambarkan  tingkat  menarik  diri  pada  suatu  populasi
karyawan  dalam  menghadapi  kemungkinan  Pemutusan  Hubungan  Kerja  PHK. Penelitian  deskriptif  merupakan  suatu  bentuk  penelitian  yang  bertujuan  untuk
menggambarkan suatu situasi secara sistematis. Menurut  Sugiyono  1999:  21  penelitian  deskriptif  digunakan  untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sample  atau  populasi  sebagaimana  adanya,  tanpa  melakukan  suatu  analisis  dan
membuat  kesimpulan  yang  berlaku  umum.  Penelitian  deskriptif  bertujuan  untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta
dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu Suryabrata, 2002: 24.
B. Variabel Penelitian
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  yang  bersifat  deskriptif,  artinya penelitian ini dilakukan tanpa adanya kontrol terhadap variabel, sehingga variabel
penelitian dilihat sebagaimana adanya. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah  tingkat  menarik  diri  karyawan  dalam  menghadapi  kemungkinan
Pemutusan Hubungan Kerja PHK.
19
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Menurut  Sugiyono  1992:  2,  variabel  penelitian  merupakan  gejala  yang menjadi  fokus  penelitian  untuk  diamati.  Variabel  penelitian  adalah  atribut  atau
sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu dalam  kelompok  itu  yang  ditetapkan  oleh  peneliti  untuk  dipelajari  dan  ditarik
kesimpulan. Menarik  diri  withdrawal  merupakan  suatu  reaksi  subjektif  yang  tampak
dari  gejala  afektif,  kognitif,  dan  fisiologis  akibat  permasalahan-permasalahan yang  dialami  oleh  karyawan  yang  sedang  menghadapi  kemungkinan  Pemutusan
Hubungan Kerja PHK, yaitu permasalahan ekonomi, masalah kehilangan status sosial,  perasaan  tak  berguna  atau  tidak  produktif, dan  masalah  kesepian. Tingkat
menarik diri diukur dengan skala tingkat menarik diri. Adapun aspek yang diukur meliputi aspek afektif, aspek kognitif, dan aspek fisiologis.
D. Subjek Penelitian
Subjek  penelitian  adalah  sumber  utama  data  penelitian  yaitu  yang memiliki  data  mengenai  variabel  yang  akan  diteliti.  Subjek  penelitian  pada
dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian. Subjek penelitian dipilih  secara  purposive  sampling  yaitu  penentuan  sampel  dengan  pertimbangan
tertentu  Sugiyono,  1999:  61.  Pertimbangan  yang  dibuat  adalah  adalah  subjek penelitian  merupakan  karyawan  perusahaan  yang  pernah  melakukan  program
Pemutusan Hubungan Kerja PHK masal terhadap karayawannya. Subjek dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan kriteria
dari  populasi  yang  sudah  diketahui  sebelumnya.  Dalam  penelitian  ini  ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian, antara lain:
1.  Karyawan Subjek  yang  akan  diteliti  dalam  penelitian  ini  adalah  karyawan,  yaitu
seseorang  yang  masih  aktif  bekerja  di  suatu  perusahaan  tertentu  dan menduduki suatu posisi  jabatan tertentu
2.  Usia Subjek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah karyawan yang berusia
antara 25 tahun sampai 35 tahun. Peneliti memilih usia 25 tahun sampai 35 tahun karena pada masa ini orang masih berorientasi pada pekerjaan formal.
3.  Pengalaman Kerja Subjek  yang  akan  diteliti  dalam  penelitian  ini  adalah  karyawan  yang  telah
bekerja  secara  formal  sedikitnya  selama  dua  tahun,  karena  pada  umumnya orang yang telah bekerja sedikitnya selama dua tahun telah mengembangkan
identitas dirinya sesuai dengan pekerjaan yang digelutinya.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data dengan cara menyebarkan skala pada subjek penelitian.  Alat  pengumpulan  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah
skala  tingkat  menarik  diri.  Skala  adalah  rangkaian  pengukuran  mengikuti  aturan tertentu  yang  mengukur  suatu  sifat  atau  atribut  Allen    Yen,  dalam  Prastiti,
2005. Skala mempunyai karakteristik khusus yang membedakannya dari berbagai alat  pengumpulan  data  yang  lain  seperti  angket  questionaire,  daftar  isian,
inventori, dan lain-lain yang mengacu pada alat ukur aspek afektif  Azwar, 2002: 3.
Skala  tingkat  menarik  diri  ini  disusun  berdasarkan  definisi  operasional variabel  penelitian  yang  dikaitkan  dengan  hal-hal  yang  dapat  menimbulkan
kecenderungan  menarik  diri  pada  karyawan  dalam  menghadapi  kemungkinan Pemutusan  Hubungan  Kerja  PHK,  yaitu  masalah-masalah  kehilangan  peran,
jabatan, pendapatan, kepercayaan diri, harga diri, kontak sosial, daya guna, tujuan hidup, serta identitas yang didapatkan dari pekerjaan.
Tingkat  menarik  diri  karyawan  dalam  menghadapi  kemungkinan Pemutusan Hubungan Kerja PHK dapat diungkap melalui skala tingkat menarik
diri  yang  dibagi  menjadi  lima  kategori,  yaitu  sangat  rendah,  rendah,  sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Keadaan ini nantinya akan diukur dengan menggunakan
skala  tingkat  menarik  diri,  dengan  format  tipe  Linkert,  yang  memungkinkan subjek  menjawab  dalam  berbagai  tingkatan  pada  setiap  item  yang
menggambarkan tingkat menarik diri. Skor tinggi berarti subjek memiliki tingkat menarik  diri  yang  tinggi,  sedangkan  skor  rendah  menunjukkan  bahwa  subjek
memiliki  tingkat  menarik  diri  yang  rendah  dalam  menghadapi  kemungkinan Pemutusan  Hubungan  Kerja  PHK.  Penelitian  ini  menggunakan  format
summated  rating ,  yaitu  angka  yang  dijumlahkan,  yang  metodenya  hampir  sama
dengan format tipe Linkert. Skala yang digunakan ini terdiri dari empat alternatif jawaban,  yaitu  sangat  sesuai  SS,  sesuai  S,  tidak  sesuai  TS,  dan  sangat  tidak
sesuai STS. Keempat penilaian tersebut diberi bobot sebagai berikut: 22