D. Kepribadian yang utuh integral
Goleman 1997 berpendapat bahwa hampir 80 keberhasilan seseorang tidak ditentukan oleh tingginya IQ seseorang. IQ hanya menyumbang kira-kira
20 bagi faktor-faktor yang menentukan kesuksesan dalam hidup. Sisanya ditentukan oleh kemampuan lain yang disebut sebagai kecerdasan emosional.
Dalam penelitian selanjutnya Stephen R. Covey menyatakan “cara pikir sederhana mengenai kehidupan ini: pribadi utuh tubuh, pikiran, hati dan jiwa
dengan empat kebutuhan dasar untuk hidup, belajar, mencinta dan meninggalkan warisan, dan empat kecerdasan atau kemampuan fisik, mental, emosional, dan
spiritual” Covey,2006:125. Jadi seorang anak untuk dapat berkembang secara optimal dan berperan serta
dalam masyarakat mencapai kesuksesan hidup perlulah dipersiapkan dengan kecerdasan-kecerdasan yang diperlukan. Menurut Gardner, kecerdasan seseorang
meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika- logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalis Armstrong, Setiap Anak Cerdas,2002. Cara berpikir inilah yang kemudian mendorong orang
mulai melihat dan mengembangkan kemampuan-kemampuan yang yang ada dalam pribadi seseorang selain kemampuan intelektual mental. Roger 2005
mengatakan: “Orang-orang yang mampu bertanggung jawab terhadap kepribadian
mereka sendiri dan mampu memperbaikinya, maka mereka akan menjadi mahluk yang sadar dan rasional. Pada pengalaman sadarnya
tersebut akan memberikan kerangka intelektual dan emosional di mana kepribadian terus menerus bertumbuh” Roger,2005:43
Kepribadian seorang anak bertumbuh secara utuh pada saat aspek-aspek
dalam kepribadian anak tersebut berkembang secara integral. Seluruh aspek kepribadian anak baik aspek fisik, mental, emosional dan spiritualnya dapat
dikembangkan. Sama seperti anak dalam sebuah keluarga, anak asuh pun perlu untuk dipersiapkan dengan mengembangkan kepribadiannya secara utuh. Jadi
pemeliharaan pada lembaga atau Panti Asuhan diharapkan dapat mengembangkan seluruh kemampuan dan kepribadian anak asuhnya. Melalui asah, asuh dan asih
anak-anak asuh dipersiapkan untuk dapat hidup dan berperan dalam masyarakat secara optimal selepas mereka dari Panti Asuhan.
Berdasarkan literatur- literatur di atas maka aspek-aspek kepribadian yang integral yang akan di teliti adalah aspek fisik, mental dan emosi-spiritual yang
akan diwujudkan oleh peran pengasuh melalui aspek-aspek asuh, asah dan asih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini peneliti menguraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian, yaitu jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen
pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Donald Ary, dkk Furchan,1982:415 mengungkapkan bahwa
penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan dan diarahkan untuk menetapkan sifat
suatu situasi pada waktu penelitian dilakukan. Sedangkan tujuan dari survei adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi
tentang individu.
B. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti dalam penelitian adalah para anak asuh di Panti Asuhan Pondok El Jireh Yogyakarta tahun 2008 sebanyak 30 orang.