Kurikulum SMA Negeri 2 Ngaglik

b. Pola peserta didik-pendamping Isi kegiatan adalah menanyakan, mengusulkan sesuatu, meminta bantuan pendamping, mengkonsultasikan, melaporkan hasil kerja dan informasi, menjawab pertanyaan pendamping dan sebagainya. c. Pola peserta didik-peserta didik Isi kegiatan adalah tanya jawab, diskusi, adu argumentasi dalam debat, berdialog dengan tutor sebaya, pemecahan masalah, bereksperimen, merancang suatu penelitian dan sebagainya.

D. Kurikulum SMA Negeri 2 Ngaglik

Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006 SMA Negeri 2 Ngaglik meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun, dimulai kari kelas X sampai dengan kelas XII yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006 SMA Negeri 2 Ngaglik terdiri atas lima kelompok mata pelajaran yaitu : 1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia 2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. 3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Kelompok mata pelajaran estetika 5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. Pengorganisasian kelas-kelas dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu : 1. Kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik 2. Kelas XI, dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas dua program, yakni : a. Program Ilmu Pengetahuan Alam b.Program Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Struktur Kurikulum Kelas X

Kurikulum Kelas X terdiri atas 16 Mata Pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti terdapat pada tabel berikut : ALOKASI WAKTU KOMPONEN SEMESTER 1 SEMESTER 2 A MATA PELAJARAN 1. Pendidikan Agama 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 5. Matematika 5 5 6. Fisika 3 3 7. Biologi 2 2 8. Kimia 2 2 9. Sejarah 1 1 10. Geografi 1 1 11. Ekonomi 2 2 12. Sosiologi 2 2 13. Seni Budaya Seni Musik 2 2 14. Pend. Jasmani, Olah Raga dan Kes 2 2 15. Teknologi Informasi dan Komunik 2 2 16. Keterampilan Bahasa Jepang 1 1 B Bahasa, Sastra Budaya Jawa Mulok 1 1 C Pengembangan Diri BK 1 1 Jumlah 39 39 Pengembangan diri di samping masuk ke intrakurikuler 1 jam Pelajaran juga dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler.

2. Struktur Kurikulum Kelas XI – XII Program IPA

Kurikulum Kelas XI dan XII Program Ilmu Pengetahun Alam terdiri atas 13 Mata Pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti terdapat pada tabel berikut : ALOKASI WAKTU KOMPONEN Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A MATA PELAJARAN 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 5. Matematika 5 5 5 5 6. Fisika 4 4 4 4 7. Biologi 4 4 4 4 8. Kimia 4 4 4 4 9. Sejarah 1 1 1 1 10. Seni Budaya Seni Rupa 2 2 2 2 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2 13. Keterampilan Bahasa Jepang 1 1 1 1 B Bahasa, Sastra Budaya Jawa Mulok 1 1 1 1 C Pengembangan Diri BK 1 1 1 1 Jumlah 39 39 39 39 Pengembangan diri di samping masuk ke intrakurikuler 1 jam Pelajaran juga dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler.

3. Struktur Kurikulum Kelas XI – XII Program IPS

Kurikulum Kelas XI dan XII Program Ilmu Pengetahun Alam terdiri atas 13 Mata Pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti terdapat pada tabel berikut : ALOKASI WAKTU KOMPONEN Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2 A MATA PELAJARAN 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 5. Matematika 4 4 4 4 6. Sejarah 3 3 3 3 7. Geografi 3 3 3 3 8. Ekonomi 5 5 5 5 9. Sosiologi 3 3 3 3 10. Seni Budaya Seni Rupa 2 2 2 2 11. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2 13. Ketrampilan Bahasa Jepang 1 1 1 1 B Bahasa, Sastra Budaya Jawa Mulok 1 1 1 1 C Pengembangan Diri BK 1 1 1 1 Jumlah 39 39 39 39 Pengembangan diri di samping masuk ke intrakurikuler 1 jam Pelajaran juga dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Muatan lokal pada KTSP 2006 SMA Negeri 2 Ngaglik merupakan kegiatan kurikuler yaitu Bahasa Jawa, Sastra dan Budaya Jawa yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa dan Sastra dan Budaya Jawa dari dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan Pengembangan diri dilakukan melalui pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dalam belajar dan pengembangan karier serta kehidupan sosial peserta didik yang diampu oleh guru Bimbingan Konseling dalam satu jam pembelajaran setiap minggu seperti tertera pada Struktur Kurikulum. Kegiatan pengembangan diri juga dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler wajib yang dilakukan pembimbingannya oleh guru dan atau tenaga kependidikan. Kegiatan ekstra kurikuler tersebut meliputi : Kepramukaan, Karya Ilmiah Siswa, Majalah Dinding, Olah Raga, Seni, dan Kelompok penggemar Sains dan Teknologi. SMA Negeri 2 Ngaglik menyelenggarakan program pendidikan dengan sistem paket yakni setiap peserta didik wajib mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang ditetapkan untuk setiap tingkatan kelas dan program sesuai dengan Struktur Program KTSP Tahun 2006 SMA Negeri 2 Ngaglik. Beban belajar peserta didik untuk setiap tingkatan kelas tertera dalam Kurikulum yakni 39 jam pelajaran per minggu. Sedangkan alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. Selain beban belajar tercantum dalam Struktur Kurikulum, setiap eserta didik diwajibkan menyelesaikan tugas-tugas dari guru mata pelajaran dan muatan lokal baik melalui penugasan terstruktur maupun kegiatan mandiri tidak terstruktur dengan tujuan untuk mencapai standar kompetensi. Adapun waktu penyelesaian tugas- tugas tersebut diatur dan disepakati bersama antara pendidik dengan peserta didik. Penilaian hasil belajar setiap mata pelajaran dan muatan lokal meliputi ranah kognitif, psikomotorik, dan ranah afektif. Namun tidak semua mata pelajaran penilaiannya mencakup ketiga ranah tersebut, hal ini sangat tergantung pada karakteristik, tingkat dominan dan esensialitas ranah tersebut di masing-masing mata pelajaran. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, sekolah dan pemerintah . Penilaian oleh Pendidik meliputi Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, Ulangan Kenaikan Kelas, dan Tugas- tugas serta melalui Pengamatan. Penilain oleh sekolah dilakukan dalam bentuk Ujian sekolah, Ulangan Umum Bersama antar sekolah, sedangkan penilaian oleh pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional mata pelajaran tertentu dari kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Nilai hasil belajar mata pelajaran dan uatan lokal dinyatakan dalam bentuk angka antara 0 sampai dengan 100, sedangkan nilai pengembangan diri dalam bentuk nilai kualitatif yakni A amat baik, B baik, C cukup, dan K kurang. Penilain sikap, perilaku, dan budi pekerti dilaksanakan melalui pengamatan, dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk nilai kualitatif A amat baik, B baik, C cukup, dan K kurang. Standar Ketuntasan Belajar Minimal ditentukan oleh guru mata pelajaran muatan lokal setelah melalui analisa dengan memperhatikan kompleksitas materi pembelajaran, kondisi siswa, dan sarana pendukung. Standar ketuntasan belajar untuk semua mata pelajaranmuatan lokal baik ranah kognitif maupun psikomotor ditetapkan tidak kurang dari 65. Seorang siswa dinyatakan telah mencapai standar ketuntasan belajar minimal untuk mata pelajaran tertentu, apabila nilai kognitif dan nilai psikomotor yang diperolehnya telah mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal yang ditetapkan untuk mata pelajaran muatan lokal tersebut. Kriteria kelulusan bagi peserta didik dalam ujian mendasarkan pada kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional pada Tahun Pelajaran yang bersangkutan. Kenaikan Kelas dan penjurusan diatur sebagai berikut : 1. Kenaikan Kelas dari Kelas X ke Kelas XI Seorang siswa kelas X dinyatakan naik kelas ke kelas XI, bila memenuhi syarat sebagai berikut : a. Memiliki nilai untuk semua mata pelajaran atau muatan lokal pada semester 1 dan semester 2. b. Paling banyak terdapat 3 tiga mata pelajaran atau muatan lokal yang tidak mencapai standar ketuntasan belajar minimal. c. Nilai sikap, perilaku, dan Budi pekerti minimal C cukup Penjurusan bagi siswa yang naik kelas dari kelas X ke kelas XI dilaksanakan dengan mempertimbangkan nilai mata pelajaran muatan lokal, bakat, dan minat . Seorang siswa kelas X dapat dijuruskan ke Program Ilmu Pengetahuan Alam IPA, bila memenuhi syarat sebagai berikut : a. Memenuhi syarat naik kelas ke kelas XI b. Mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi semuanya telah mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal dengan jumlah nilai ranah kognitif tidak kurang dari 240. Seorang siswa kelas X dapat dijuruskan ke Program Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, bila memenuhi syarat sebagai berikut : a. Memenuhi syarat naik kelas ke kelas XI b. Mata pelajaran Sejarah, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi semuanya telah mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal dengan jumlah nilai ranah kognitif tidak kurang dari 240 Bagi siswa yang telah memenuhi SKBM namun tidak dapat dijuruskan maka melalui rapat pleno kenaikan kelas ditetapkan jurusannya dengan memperhatikan aspek bakat, minat serta kompetensi yang dicapai pada mata pelajaran khas jurusan setelah siswa yang bersangkutan mengikuti kegiatan remidial sehingga mencapai standar yang dibutuhkan..

2. Kenaikan Kelas dari Kelas XI ke Kelas XII Program IPA

Seorang siswa kelas XI IPA dinyatakan naik kelas ke kelas XII IPA, bila memenuhi syarat sebagai berikut : a. Memiliki nilai untuk semua mata pelajaran atau muatan lokal pada semester 1 dan semester 2. b. Paling banyak terdapat 3 tiga mata pelajaran atau muatan lokal yang tidak mencapai standar ketuntasan belajar minimal. c. Nilai sikap, perilaku, dan Budi pekerti minimal C cukup. d. Nilai mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi telah mencapai standar nilai SKBM.

3. Kenaikan Kelas dari Kelas XI ke Kelas XII Program IPS

Seorang siswa kelas XI IPS dinyatakan naik kelas ke kelas XII IPS, bila memenuhi syarat sebagai berikut : a. Memiliki nilai untuk semua mata pelajaran atau muatan lokal pada semester 1 dan semester 2. b. Paling banyak terdapat 3 tiga mata pelajaran atau muatan lokal yang tidak mencapai standar ketuntasan belajar minimal. c. Nilai sikap, perilaku, dan Budi pekerti minimal C cukup Nilai mata pelajaran Sejarah, Ekonomi, Sosiolodi, dan Geografi telah mencapai standar nilai SKBM.

E. Sumber Daya Manusia di SMA Negeri 2 Ngaglik

Dokumen yang terkait

Hubungan kedisiplinan belajar, status sosial ekonomi orang tua, dan fasilitas belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa.

0 0 156

Hubungan antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 152

Hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua : studi kasus SMA BOPKRI 2, Yogyakarta.

1 2 131

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat siswa SMA dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus siswa-siswi kelas XII SMA Negeri I Minggir.

0 1 116

Hubungan antara kedisiplinan belajar, fasilitas belajar, minat mengikuti bimbingan belajar dan tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus pada SMK Taman Siswa Nanggulan.

0 0 148

Hubungan kedisiplinan belajar, status sosial ekonomi orang tua, dan fasilitas belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa

0 1 154

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR, FASILITAS BELAJAR, MINAT MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DAN TINGKAT PENDIIDKAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 1 146

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PRESTASI BELAJAR EKONOMI, DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN MINAT BELAJAR AKUNTANSI Studi Kasus siswa-siswi Klas XI dan XII Ilmu Pengetahuan Sosial di SMA Negeri 2 Ngaglik Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

0 0 156

Hubungan antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta - USD Repository

0 0 150