1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM di
Indonesia cukuplah pesat, hal ini menyebabkan naiknya tingkat persaingan
antar industri UMKM. UMKM mempunyai peran yang cukup besar dalam menunjang tingkat perekonomian di Indonesia yang memiliki berbagai
bidang industri UMKM, seperti industri makanan, kerajinan, tekstil dan masih banyak lainnya. Diantara bidang industri tersebut salah satunya
adalah bidang industri Batik. Industri batik sudah ada dari jaman dahulu, hingga sekarang perkembangan dalam bidang ini cukup pesat.
Batik sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Tidak hanya digemari
oleh masyarakat Indonesia tapi batik juga digemari oleh wisatawan yang datang berlibur ke Indonesia. Memakai baju batik bagi masyarakat
Indonesia sudah menjadi hal yang biasa dan bahkan di sekolah pada hari tertentu diwajibkan untuk memakai batik. Batik tidak hanya diproduksi
oleh industri besar akan tetapi banyak industri-industri kecil menengah atau yang kita sebut sebagai UMKM juga banyak yang memproduksi kain
batik. UMKM diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas produknya,
tidak hanya itu UMKM juga dituntut untuk menyediakan produk yang baik dengan harga jual yang terjangkau, hal demikian akan membuat
konsumen lebih hati-hati dalam memilih produk yang akan dibeli. Harga jual memiliki peran yang penting dalam menentukan eksistansi suatu
usaha di dunia bisnis. Setiap perusahaan pasti memiliki strategi dalam menetapkan standar harga jual untuk produknya, begitu juga dengan
UMKM, khususnya pada UMKM Batik mereka pasti juga memiliki caranya sendiri dalam penetapan harga jual produk, agar dapat bersaing
dengan kompetitor yang lain. Tidak hanya sesama UMKM tapi juga dengan perusahaan batik yang lebih besar. Dalam penetapan harga jual ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, seperti jenis bisnis yang digeluti dan juga lingkungan dimana bisnis ini dijalankan Ajie, 2012.
Selain kedua faktor di atas dalam penentuan harga jual juga perlu memperhatikan metode yang digunakan. Perusahaan perlu mengetahui
metode yang tepat untuk menentukan harga jual produknya agar sesuai dengan harga di pasaran dan juga dapat meningkatkan pendapatan dan
juga laba yang diperoleh. Ada berbagai metode penentuan harga jual produk, antara lain
metode penentuan harga berdasar biaya, yang termasuk dalam metode ini adalah penetapan Harga Biaya Plus cost plus pricing, penetapan Harga
Mark-Up, penetapan Harga BEP Break Even Point. Selain itu ada penetapan
harga jual
berdasar Harga
pesaingkompetitor dan
Penetapan harga berdasarkan permintaan. Tidak
semua keputusan
penentuan harga didekati dengan cara yang sama, beberapa keputusan tentang penentuan harga berhubungan dengan harga produk standar yang
dijual kepada pelanggan dalam rutinitas sehari-hari menjalankan aktivitas bisnis. Keputusan harga lainnya berhubungan dengan pesanan khusus dari
produk standar Garrison, 1985. Menurut penelitian terdahulu Igir, 2015, menjaga standar harga adalah salah satu cara yang ampuh agar
dapat menjaga eksistensi dari perusahaan di dunia bisnis, yang dimaksudkan standar harga disini adalah harga yang ada di pasaran dan
sesuai dengan harga yang konsumen inginkan. Agar dapat bersaing dalam dunia bisnis perusahaan dituntut untuk
mampu menyediakan produk dan jasa yang baik dengan harga lebih rendah atau harga yang tidak jauh berbeda atau bahkan sama dengan
pesaing lainnya. Laba merupakan salah satu aspek yang dapat menunjukkan bagaimana perusahaan berjalan. Laba yang diperoleh ini
nantinya diharapkan mampu membuat perusahaan dapat lebih berkembang dan juga akan menentukan bagaimana kelanjutan dari usaha tersebut.
Pentingnya penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui seperti apa penentuan harga jual produk pada industri UMKM batik. Tepat
tidaknya perusahaan dalam menentukan metode yang digunakan dalam penentuan harga jual produknya ini akan mempengaruhi penjualan
UMKM, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Evaluasi Penentuan Harga Jual Produk” dengan mengambil studi kasus
pada UMKM Batik yang bertempat di Komplek Taman Sari, Kotamadya, Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah