Bantul, tepatnya di daerah gunting. Dulu pengrajin gunting merupakan mantan pekerja di Taman Sari.
b. Bagaimana strategi Bapak untuk menentukan harga jual?
Menentukan harganya dengan memproduksi batik dengan kualitas yang bagus.
c. Bagaimana bisa bertahan sebagi pengrajin batik?
Bisa bertahan masih batik, karena selalu berkreasi. Banyak yang mati karena pengrajin tidak kreatif. Dulu harga batik lukis lebih mahal dan
banyak diminati, tapi sekarang berpindah ke batik sandang karena lebih diminati. Yang mengerjakan dan kualitas pengerjaan juga
berpengaruh pada penjualan. d.
Apakah yang mempengaruhi Bapak dalam menentukan harga jual? Berdasarkan keterampilan dan lama pengerjaan.
e. Bagaimana pengaruh harga produk milik pesaing terhadap produk
milik Bapak? Tidak terlalu berpengaruh, karena jenis kain, motif maupun bahan
pewarna yang digunakan bisa berbeda, dan juga memiliki ciri yang berbeda
– beda. f.
Berapa laba yang diambil? Laba yang diambil bisa sampai 50, tergantung tingkat kerumitan dan
pewarna yang dipakai.
6. Batik Tulis Bu Noor Batik Klasik
a. Bagaimana sejarah batik Bu Noor?
Meneruskan dari Ibu, batik Bu Noor merupakan batik Kuno. Dulu yang punya ijin usaha hanya ibuknya Bu Noor dan Bu Wiroto.
Pembatik yang di Taman Sari dulu mereka hanya buruh dan kini mantan buruh mereka
– reka membuat lukisan. Bu Noor meneruskan karena sudah pensiun dan tidak punya kesibukan lagi jadi meneruskan
kembali. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Bagaimana Batik Bu Noor masih bisa bertahan?
Kami mempertahankan ini tidak karena guide. Pengrajin lain yang pakai guide berpikir tidak laku. Kami menggunakaan cara masyarakat
saja, dari mulut ke mulut. Selain itu kami juga ikut koperasi Batik Bu Noor sendiri kalau tamu diantar oleh guide tidak mau, karena harus
kasi komisi dan berat malahan.karena guide minta 50 sendiri. c.
Bagaimana proses produksinya? Kami memproduksi di Bantul, tidak di sini. Karena tidak ada
tempatnya. Tapi juga harus mengeluarkan biaya lebih dan limbah lilin yang harusnya bisa menjadi keuntungan malah jadi rugi karena dipakai
oleh pengrajin sana untuk produksi batik mereka sendiri. d.
Apakah ada biaya sewa dalam menentukan harga jual? Tidak, karena semua memakai tanah sendiri. Walau pun menggunakan
tenaga kerja dari Bantul tidak ada biaya sewa hanya memberikan upah pekerja saja.
7. Batik Paintings Kusuma Bapak Kusuma
a. Bagaimana strategi Bapak dalam menentukan harga jual?
Pemasukan harus laba, misalkan modal yang dikeluarkan Rp50.000 maka harus minim terjual Rp100.000. kalau tidak mau membeli sekian
maka tidak buat. b.
Apakah yang mempengaruhi Bapak dalam menentukan harga jual? Bahan baku dan pewarna yang dipakai. Kualitas dan produk yang
halus. c.
Apakah kendala yang dihadapi? Kendala yang dihadapi yaitu tidak bisa menjual langsung pada
pelanggan, karena kalau langsung ke konsumen tidak bisa laku banyak.
d. Berapa laba yang diambil?
Paling tidak 20 untuk labanya. Tidak mungkin ambil 50 persen karena masih harus membayar tenaga kerja.
e. Bagaimana pengaruh harga jual milik pesaing
Tidak banyak pegaruh, karena punya ciri khas sendiri. f.
Apa yang membuat yakin terus bertahan? Karena tidak semua bisa buat lukisan yang sama, dan tidak ada yang
bisa meniru dengan sama persis. g.
Hambatan apa saja yang dialami? hambatannya dalah karena banyaknya guide, karena guide sekarang
tidak mau hanya 10 persen komisi maunya 50 persen, makanya Bapak Kusuma tidak membuka Gallery nya, dan hanya menjual pada
pengepul saja. h.
Apa harapan Bapak untuk Pemerintah? Lebih pada pemasarannya, dibantu untuk pemasaran agar tidak mati
dan juga pemberian modal untuk membeli bahan – bahan batik.
8. Batik Tulis Bu Wiwik