18
d Usia dan Gender Stell 2007 menyebutkan penelitian mengenai
demografi prokrastinasi tidak ditemukan adanya perbedaan signifikan
antara laki-laki
dan perempuan
dalam kemunculan perilaku prokrastinasi, akan tetapi laki-laki
dapat dikatakan lebih rentan daripada perempuan. Semakin matang
usia, semakin
terjadi penurunan
perilaku prokrastinasi dengan korelasi sebesar -0.15.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi akademik dapat dipengaruhi oleh faktor internal,
yaitu faktor yang ada dalam diri individu dan faktor eksternal berupa faktor dari luar individu. Faktor tersebut dapat
memunculkan perilaku prokrastinasi maupun menjadi faktor kondusif yang akan menjadi katalisator.
B. Pola Asuh Demokratis
1. Pengertian Pola Asuh Demokratis
Dalam kamus Bahasa Indonesia 1995 pola asuh terdiri dari kata pola dan asuh, pola adalah sistem atau cara kerja. Sedangkan asuh
mempunyai arti menjaga merawat dan mendidik anak kecil, membimbing membantu, melatih, dan sebagainya supaya dapat
berdiri sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Menurut Nurcahyani 2013 pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orang tua dengan anak, di mana orang tua
bermaksud menstimulasi anaknya dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orang tua,
agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.
Jadi pola asuh dapat diartikan suatu cara terbaik yang dapat dtempuh orang tua dalam mendidik anak-anaknya sebagai perwujudan
dari rasa tanggung jawabnya serta bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, mendisiplinkan, serta melindungi anak
dalam mencapai proses kedewasaan. Pola asuh demokratis adalah suatu cara mendidik dan membimbing
anak, di mana orang tua bersikap terbuka terhadap tuntutan dan pendapat yang dikemukakan anak, kemudian mendiskusikan hal
tersebut bersama-sama Purwanto, 2010 Pola asuh orang tua yang demokratis dapat didefinisikan sebagai
pola pemeliharaan anak atau kendali orang tua terhadap anak dengan cara kesederajatan dan lebih mengutamakan kepentingan anak atau
child centeredness Hurlock dalam Handayani, 2001. Tipe pola asuh demokratis adalah tipe pola asuh terbaik di antara
tipe pola asuh yang ada. tipe pola asuh ini tidak banyak menggunakan kontrol terhadap anak Djamarah, 2014. Dimana orang tua bersikap
friendly dan anak bebas mengemukakan pendapatnya. Disini orang tua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
lebih mau mendengar keluhan dari anaknya, mau memberikan masukan. Ketika anaknya diberi hukuman, orang tua menjelaskan
kenapa dia harus dihukum. Contoh dari pola asuh ini dimana orang tua mau mendengarkan curhat dari anaknya, mau memberikan solusi dari
masalah yang dihadapi anaknya. Orang tua lebih mengajarkan anak untuk lebih baik, misalnya mengetuk pintu sebelum masuk rumah dan
menjelaskan kenapa harus melakukan hal itu. Pola asuh demokratis menurut Baumrind dalam Santrock, 2003
yaitu pola asuh yang mendorong remaja untuk bebas tetapi tetap memberikan batasan dan mengendalikan tindakan mereka, adanya
komunikasi verbal secara timbal balik yang berlangsung secara bebas dan sikap orang tua yang hangat dan bersifat membebaskan hati remaja.
Baumrind dalam Santrock, 2003 mengumpulkan informasi tentang praktik membesarkan anak dengan mengamati interaksi orangtua
dengan anak-anak prasekolah mereka di rumah dan di laboratorium. Temuan Baumrind mengungkapkan bahwa anak-anak dari orang tua
otoritatif yang berkembang dengan sangat baik. Penilaian oleh psikologi menunjukkan bahwa mereka hidup bahagia, percaya diri
dalam penguasaan taks baru, dan mampu mengendalikan diri untuk menolak terlibat dalam tindakan kurang baik Berk,1995.
21
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang memberikan kebebasan kepada anak. Tetapi dalam
kebebasan ini masih ada batasan-batasan dan pengawasan dari orang tua. Orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk
menyampaikan ide dan mengambil keputusan dalam setiap pemecahan masalah.
2. Pengaruh Pola Asuh Demokratis