477
Daun kelapa muda sangat sensitif, sehingga mudah sekali ber- ubah warna menjadi kecoklatan apabila tergores, terpotong atau terlipat.
Untuk menjaga kesegarannya disimpan ditempat yang sejuk maksimal 1 hari. Gunakan daun kelapa segera setelah dipetik atau minimal 1 hari
setelah proses pemetikan.
Gambar 15.39 Wadah dari Daun Kelapa Janur
3 Daun Pandan
Sifat daun pandan adalah cepat layu apabila tergores, terpotong atau terlipat. Daun pandan yang digunakan untuk pembungkus atau se-
bagai tempat hidang adalah daun pandan yang jenisnya besar dan lebar.
Daun pandan sebaiknya digunakan segera setelah dipetik. Kalau akan disimpan, simpanlah dengan cara membungkus pakai koran dan
disimpan dalam lemari pendingin yang diletakan pada rak penyimpanan buah atau sayur.
E. DESSERT ALA INDONESIA
Susunan hidangan menu Indonesia di kenal dengan menu seimbang yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-
buahan dan ditambah dengan susu. Istilah dessert atau hidangan penu- tup jarang digunakan, namun kalau menu Indonesia dikonversikan de-
ngan susunan hidangan menu Internasional, maka yang menjadi hi- dangan penutup biasanya adalah buah-buahan baik dalam keadaan
segar maupun yang sudah diolah. Jadi Penyajian kue dalam susunan menu Indonesia jarang ditemui.
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan dalam bidang makanan atau tata hidang susunan hidangan Indonesia
mau tidak mau harus dapat menyesuaikan dan beradaptasi dengan kemajuan tersebut. Apalagi dalam era globalisasi yang kita terima atau
tidak telah datang dihadapan kita. Globalisasi cenderung menjadikan dunia menjadi seragam.
Berdasarkan susunan hidangan menu kontinental atau Inter- nasional maka dikenal sekurang-kurangnya 3 sampai 5 urutan hidangan
yang terdiri dari: Appetizer, Soup, Entree, Main Course dan Dessert.
Di unduh dari : Bukupaket.com
478
Desert yaitu makanan yang mempunyai rasa manis, porsi kecil dengan bentuk menarik.
Dengan demikian makanan Indonesia dari kelompok kue-kue sangat berpotensi untuk dihidangkan sebagai dessert. Kue-kue yang
memenuhi syarat untuk dihidangkan sebagai dessert antara lain adalah : kelepon, kue lapis, kue nagasari, kue bugis, kue mangkok, agar-agar,
kue lumpur dan sebagainya.
Gambar 15.40. Dessert ala Indonesia
F. PENYAJIAN ANEKA KUE INDONESIA
Penglihatan dan penciuman merupakan dua modalitas indra yang dapat menerima rangsangan jarak jauh. Dengan mencium bau
harum makanan kemudian melihat warna-warni makanan yang menarik, seseorang akan tertarik perhatian dan tergugah seleranya untuk makan.
Sebaliknya jika penyajian tak menarik atau aroma tidak disukai, maka selera makan akan terhambat, dan keinginan untuk mengkonsumsi
makanan tersebut menurun, bahkan dapat hilang sama sekali.
Cara menyajikan dan peralatan yang digunakan dalam menghi- dangkan makanan ikut berpengaruh pada penerimaan makanan terse-
but. Penghidangan dan penggunaan peralatan harus sesuai dengan tingkat sosial dari calon konsumen. Tingkat kualitas peralatan juga harus
sesuai dengan tingkat kualitas makanannya.
Pada prinsipnya penyajian kue Indonesia didasarkan pada karakteristik kue, yaitu kue basah atau kue kering. Hal ini sangat penting
karena kedua kue mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga bentuk penataan dan penyajiannya juga berbeda. Alat wadah yang
digunakan dapat sama ataupun berbeda.
1. Kue basah
Bila diperhatikan karakteristik kue basah salah satunya yaitu mempunyai tekstur basahlembab. Penataan dan penyajiannya sebagai
berikut: Kue basah yang bentuknya besar dapat disajikan utuh atau telah
dipotong-potong. Hal ini disesuaikan dengan jenis dan tujuan acara. Wa-
Di unduh dari : Bukupaket.com
479
dah yang digunakan dapat berupa tampah atau piring ceper besar ben- tuk bulat atau lonjong. Kue basah yang dipotong-potong atau utuh dapat
langsung disusun di atas tampah yang telah dialas dan dihias daun pisang dengan bentuk yang rapi dan menarik. Diakhiri dengan membe-
rikan hiasan garnish. Garnish disini harus memenuhi syarat yaitu sederhana, menarik, dan terbuat dari bahan yang dapat dimakan seperti
buah-buahan yang berasa manis misalnya buah cherry.
Bila menggunakan piring ceper besar, bentuknya tergantung dari bentuk kue yang akan ditata. Piring ceper diberi alas daun pisang atau
daun pandan, kemudian letakkan kue diatasnya. Bila piring ceper yang digunakan polos atau tidak bermotif, maka dalam menata kue pada
piring perlu ditambahkan hiasan garnish. Sedangkan bila mengguna- kan piring ceper bermotif, maka dalam penataannya tidak perlu diberi-
kan hiasan garnish yang banyak.
Pada kue basah yang telah dikemasdibungkus, maka penyajian- nya dapat menggunakan keranjang yang telah dihias, kemudian disusun
rapi dan diberi hiasan seperti pita, bunga atau ornamen lainnya. Pada kue basah yang bentuknya kecil-kecil dapat disajikan de-
ngan daun pisang yang telah dibentuk takir dan sudi. Dimana takir dan sudi dibuat dengan bentuk yang kecil untuk perorangan berukuran
diameter hampir sama dengan piring kue dessert plate.
2. Kue kering
Karakteristik kue kering yaitu mempunyai tekstur kering dan umumnya dengan teknik pengolahan digoreng dan dibakar. Dalam pe-
nataan dan penyajiannya sedikit berbeda dengan kue basah, yaitu sebagai berikut:
Pada kue kering berbentuk besar dapat disajikan utuh atau telah dipotong-potong. Hal ini disesuaikan dengan jenis dan tujuan acara.
Untuk kue yang berbentuk utuh dapat digunakan wadah berupa tampah. Tampah terlebih dahulu diberi styrofoam dan dibungkus dengan kertas
timah aluminium foil. Kemudian tampah dihias dengan guntingan kertas roti yang menarik atau kertas minyak berwarna-warni. Atau dapat
juga dengan kertas dekorasi yang telah jadi dan siap beli.
Bila menggunakan piring ceper besar bermotif atau tidak bermo- tif, piring cukup dialas dengan kertas roti atau kertas dekorasi siap beli.
Letakkan kue utuh diatasnya, lalu di beri hiasan berupa potongan daun pandan, daun mint atau buah cherry.
Untuk kue yang berbentuk kecil atau telah dipotong-potong, da- pat digunakan tampah atau piring ceper besar. Sebelum ditata di atas
piring, kue terlebih dahulu ditempatkan dalam paper cup yang ukuran- nya sesuai dengan bentuk ukuran kue. Kemudian susun kue di atas
tampah atau piring.
Dalam penyajian untuk perorangan, kue dengan bentuk kecil atau yang telah dipotong dapat langsung ditata dan disajikan menggu-
nakan piring kue dessert plate.
Di unduh dari : Bukupaket.com
480
Gambar 15.41 : Kue sebagai Sarapan Pagi Pada kesempatan sehari-hari kue dapat juga disajikan sebagai
snack atau teman minum teh baik pada pagi maupun pada sore hari. Kue-kue Indonesia yang dapat disajikan sebagai snack sangat banyak
macamnya baik yang mempunyai rasa manis maupun gurih.
Cara penyajiannya bermacam-macam antara lain: a. Untuk perorangan disajikan dalam piring ceper kecilpiring kue dan
dalam kotak.
Gambar 15.42 Kue untuk perorangan b. Untuk jumlah banyak diletakkan dalam piring ceper besar.
Gambar 15.43 Kue untuk orang banyak
Di unduh dari : Bukupaket.com
481
c. Disajikan dalam satu tampah dengan bermacam-macam kue.
Gambar 15.44 Kue Tampah
G. PENYIMPANAN KUE INDONESIA