Pendidikan
23
1. Siapakah Ahmad Dahlan?
2. Mengapa beliau dikatakan ”Guru yang Kiai”?
3. Hal-hal apa yang menarik dari biografi seorang tokoh terkenal
itu? 4.
Hal apa yang menjadi mengagumkan bagi kalian dari biografi tokoh tersebut?
5. Tuliskan hal-hal yang menarik atau yang mengagumkan itu
dengan kalimatmu sendiri 1.
Bacakan hasil deskripsi kalian tentang biografi seorang tokoh terkemuka, yakni Ahmad Dahlan secara bergantian di depan kelas
2. Berikan komentar terhadap deskripsi penyampaian biografi
tokoh tersebut 3.
Kemukakan komentar kalian disertai dengan penjelasan secara argumentatif
Selain Ahmad Dahlan masih banyak tokoh-tokoh lain, baik dalam bidang pendidikan, ilmuwan, bangsawan, maupun negarawan.
Silakan kalian pergi ke perpustakaan dan baca buku biografi tokoh- tokoh tersebut. Laporkan hasil membaca kalian untuk dibahas
bersama di dalam kelas
C. Membaca Ragam Wacana Tulis Melalui Membaca Intensif
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Pelatihan 3
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Pelatihan 4
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Pelatihan 5
Bacalah beberapa teks berikut dengan baik
Teks 1 Prioritas Beasiswa Belanda untuk Tingkatan Profesionalisme
Jarang pelajar Indonesia yang melanjutkan pendidikannya ke negeri Belanda. Ada pelajar yang sudah belajar di negeri Belanda
pun sulit untuk mendapatkan beasiswa. Padahal, pelajar itu banyak yang masih belum bekerja membutuhkan beasiswa. Memang, selama
ini prioritas beasiswa Belanda itu diberikan pada orang-orang Indonesia yang sudah bekerja untuk meningkatkan profesionalisme
di bidang yang sedang digelutinya.
Menurut, Chairman of Organization and External Affair Ikaned Johan Kandou yang ditemui seusai pembukaan upacara Holland
Education Fair 2003 di Jakarta, Sabtu 251 mengatakan ”Sebenar-
nya antusias masyarakat untuk mendapatkan beasiswa dari Belanda sangat besar. Hanya saja selama ini sebagian besar adalah mereka
yang belum bekerja. Padahal, ada kebijakan dari pemerintah Kerajaan Belanda bahwa beasiswa itu diprioritaskan untuk orang-orang yang
sudah bekerja,” ujarnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
24
Jangankan pegawai perusahaan kecil, pegawai di perusahaan besar pun sering kali menghadapi kesulitan untuk melanjutkan
studinya ke luar negeri. Kendalanya, mereka tidak mendapat jaminan bila pulang kembali ke tanah air bisa menduduki posisinya semula.
Jangan-jangan kursinya sudah diberikan kepada orang lain. Bahkan, ia tidak diterima lagi bekerja di perusahaan tersebut atau yang
bersangkutan malah sebelumnya diberikan pilihan keluar dari perusahaan bila ingin melanjutkan kuliah. Memang untuk kondisi
saat ini, di Indonesia tidak gampang bagi orang-orang yang sudah bekerja ini untuk melanjutkan studi di luar negeri.
Nadia, salah satu pengunjung Holland Education Fair 2003. mengakui bahwa perusahaan tempat ia bekerja meskipun tergolong
besar, namun sepertinya tidak mengizinkannya untuk melanjutkan studi. Paling tidak harus bekerja lebih dari tujuh tahun dulu baru
bisa mendapatkan izin. Jadi, sekarang pilihannya adalah kalau mau melanjutkan studi sekarang, ya, harus berhenti bekerja. Tampaknya
itulah jalan yang akan saya pilih, apalagi saya memang belum berkeluarga, sehingga beban penghidupan keluarga belum mem-
beratkan. Kasihan bagi rekan sekerja saya yang sudah berkeluarga dan ingin melanjutkan studi, mereka terpaksa memendam dulu
keinginan itu sampai ada tabungan untuk membiayai hidup keluarganya selama mereka studi ke luar negeri,” ujarnya
Sumber: Kompas, 28 Januari 2003
Teks II Kemampuan Bahasa Inggris Pelajar Lebih Baik
Kemampuan bahasa Inggris pelajar cenderung lebih baik, dibandingkan kemampuan bahasa Inggris mahasiswa. Ini dapat
dilihat saat penentuan placement test di sebuah lembaga pendidikan kursus bahasa Inggris di Bandung, hampir sebagian besar peserta
placement test pelajar tempati level lebih baik dari mahasiswa. Jika
ada dua peserta SMA dan mahasiswa ikut placement test, anak SMA bisa berhasil masuk level elementary, sedangkan peserta mahasiswa
menempati level basic, peserta SMA bisa masuk basic II, sedangkan mahasiswa masuk basic 1. Demikian disampaikan Direktur LBPP-
LIA Buahbatu, Drs. Ofwan Azhar Solihin, M.Sc kepada ”PR” di ruang kerjanya, berkenaan dengan kualitas penguasaan bahasa
Inggris mahasiswa dan pelajar, Kamis 131.
Menurut Sofwan, kecenderungan ini menarik, mengingat bila dilihat dari tingkatan pendidikan, seharusnya kemampuan bahasa
Inggris mahasiswa lebih baik dari pelajar. Namun, ternyata tingkatan pendidikan tidak menjamin lebih baiknya kemampuan berbahasa
Inggris seseorang.
Bukan itu saja, bila dilihat dari jumlah kuantitatif pun, peserta kursus anak SMA lebih banyak dibanding mahasiswa. Dari data yang
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pendidikan
25
ada, peserta kursus SMA sekira 40, SMP 30, mahasiswa 20 dan SD 10.Namun, lanjut Sofwan, ini menunjukan gejala pe-
nurunan. Karena sudah banyak sekolah formal yang memberlakukan sekolah 5 hari atau sekolah dengan sistem full day sehingga
memperkecil peluang pelajar untuk dapat mengikuti kursus di luar sekolah. ”Meski penurunannya tidak signifikan, tapi ada. Ini sangat
disayangkan, karena dengan sistem pembelajaran seperti itu, semangat pelajar mencari ilmu tambahan di luar berkurang,”
Di dalam kaitan ini, ia mengharapkan adanya sinergi yang positif antara lembaga pendidikan formal dan non-formal sehingga semangat
pelajar untuk dapat memperoleh pendidikan bahasa Inggris seperti ini tetap terpenuhi.
Sumber: Pikiran Rakyat,15 Januari 2005
Paragraf pertama pada teks 1 di atas, yakni: Jarang pelajar Indonesia yang melanjutkan pendidikannya ke negeri
Belanda. Ada pelajar yang sudah belajar di negeri Belanda pun sulit untuk mendapatkan beasiswa. Padahal, pelajar itu banyak yang
masih belum bekerja membutuhkan beasiswa. Memang, selama ini prioritas beasiswa Belanda itu diberikan pada orang-orang Indone-
sia yang sudah bekerja untuk meningkatkan profesionalisme di bidang yang sedang digelutinya.
Paragraf itu terdiri atas tiga kalimat. Kalimat 1 membicarakan jarangnya pelajar Indonesia yang melanjutkan pendidikan ke negeri
Belanda. Kalimat 2 membicarakan sulitnya pelajar Indonesia men- dapatkan beasiswa dari negeri Belanda. Kalimat 3 membicarakan
banyak pelajar Indonesia yang belum bekerja membutuhkan beasiswa. Kalimat 4 membicarakan beasiswa Belanda
diprioritaskan bagi pelajar Indonesia yang sudah bekerja. Bila kita cermati kalimat demi kalimat yang terdapat pada paragraf tersebut,
kalimat 1, 2, dan 3 berisi hal-hal khusus yang sifatnya memperkuat pernyataan yang tersirat pada kalimat 4. Kalimat 4 itu sendiri
merupakan kesimpulan atau generalisasi dari kalimat-kalimat sebelumnya.
Selanjutnya, agar kalian memperoleh pemahaman tentang paragraf induktif, kerjakan pelatihan berikut ini
1. Baca kembali artikel di atas secara keseluruhan dan catat isi
tiap-tiap paragraf 2.
Identifikasi pola pengembangan yang tergambar pada paragraf dalam artikel di atas
3. Buatlah kesimpulan isi teks berdasarkan generalisasi, analogi,
atau sebab akibat yang tergambar pada artikel tersebut 4.
Bahaslah pekerjaan kalian di depan kelas bersama guru mata pelajaran
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Pelatihan 6
Di unduh dari : Bukupaket.com
Komp Bahasa SMA 3 Bhs
26
D. Menulis Laporan DiskusiSeminar