Hasil Evaluasi Keamanan Penggunaan Obat Hipoglikemia Berupa

54 Kombinasi 3 macam obat juga ditemukan dalam penelitian ini yaitu pioglitazon tiazolidindion, Novorapid® insulin aspart dan Levemir® insulin detemir serta kombinasi metformin biguanid, Novorapid® insulin aspart dan Levemir® insulin detemir. Kombinasi 4 macam obat yaitu pioglitazon tiazolidindion, metformin biguanid, Novorapid® insulin aspart dan Levemir® insulin detemir. Penggunaan terapi kombinasi obat hipoglikemik disertai gaya hidup sehat bertujuan untuk mengontrol kadar glukosa darah, memperbaiki fungsi sel beta pankreas dan tidak merusak ginjal pasien. Kombinasi yang dilakukan adalah pengunaan kombinasi antara dua golongan obat hipoglikemia oral atau obat hipoglikemia oral dengan insulin PERKENI, 2011.

B. Hasil Evaluasi Keamanan Penggunaan Obat Hipoglikemia Berupa

Interaksi Obat Hipoglikemia Hasil penelitian menemukan terdapat lebih dari satu kejadian interaksi obat dalam satu hari rawat dan juga ditemukan hari rawat yang tidak terdapat kejadian interaksi obat. Gambar 9 berikut menunjukkan hal tersebut bahwa ditemukan pada 64 hari rawat 40 tidak ada kejadian interaksi obat. Pada penelitian ini ditemukan 175 kejadian interaksi obat pada 97 hari rawat dan disajikan pada Tabel XI. Banyaknya kejadian interaksi pada pasien pengguna obat hipoglikemia didukung oleh pernyataan Syamsudin 2011 dan Triplitt 2006 bahwa diabetes melitus tipe 2 menerima lebih dari satu macam obat mungkin mengalami interaksi obat. Selain itu, obat hipoglikemia juga berpotensi menyebabkan terjadinya interaksi obat Sengupta, 2012. 55 Gambar 9. Diagram Persentase Kejadian Interaksi Obat Pada Pasien di Instalasi Rawat Inap Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015 Pada Tabel XI, kejadian interaksi obat yang paling banyak ditemukan adalah interaksi antara metformin dengan insulin aspart Novorapid® sebanyak 27 kejadian 15. Interaksi dari kedua obat ini memiliki mekanisme farmakodinamik yang mengakibatkan peningkatan efek obat satu sama lain sehingga pasien akan berisiko untuk mengalami hipoglikemia. Pada penelitian ini terdapat dua jenis interaksi obat yaitu interaksi farmakodinamik dan interaksi farmakokinetik. Interaksi farmakodinamik terjadi antara obat yang memiliki efek farmakologis, antagonis, sinergis atau efek samping yang hampir sama. Interaksi farmakokinetik terjadi ketika suatu obat mempengaruhi absorbsi, distribusi, metabolisme dan eksresi ADME dari obat lainnya Wilcox and Gisela, 2005. Hasil penelitian ini, jenis interaksi obat yang paling banyak terjadi adalah interaksi farmakodinamik sebanyak 100 kejadian interaksi 57, interaksi farmakokinetik sebanyak 66 kejadian interaksi 38 dan interaksi obat yang tidak diketahui sebanyak 9 kejadian interaksi 5. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian Pattiwael 2004 dimana jenis interaksi obat farmakodinamik 97 60 64 40 Terdapat interaksi obat Tidak terdapat interaksi obat 56 memiliki persentase yang lebih tinggi yaitu 80,7 dibandingkan jenis interaksi obat farmakokinetik yaitu 19,2. Hasil ini juga hampir sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kapadia, et al 2013 dimana jenis interaksi obat farmakodinamik memiliki jumlah yang lebih besar yaitu 57,1 dibandingkan dengan jenis interaksi obat farmakokinetik yaitu 42,9. Tabel XI. Kejadian Interaksi Obat Selama Perawatan Pasien di Instalasi Rawat Inap Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015 Interaksi Obat Mekanisme Jumlah Interaksi Omeprazole + Alprazolam Farmakokinetik 3 Natrium diklofenak + Metronidazole Farmakokinetik 4 Fenitoin + Lansoprazole Farmakokinetik 3 Fenitoin + Atorvastatin Farmakokinetik 8 Metronidazole + Cilostazol Farmakokinetik 4 Metoclopramid + Fosfomycin Farmakokinetik 10 Sucralfat + Lansoprazole Farmakokinetik 2 Ranitidin + Cefuroxime Farmakokinetik 12 Ranitidin + Metformin Farmakokinetik 20 Simvastatin + Gemfibrozil Farmakodinamik 5 Gemfibrozil + Glimepirid Farmakodinamik 4 Ciprofloxacin + Insulin aspart Farmakodinamik 11 Ciprofloxacin + Metformin Farmakodinamik 6 Ciprofloxacin + Pioglitazone Farmakodinamik 7 Metformin + Insulin aspart Farmakodinamik 27 Metformin + Insulin detemir Farmakodinamik 6 Metformin + Novomix Farmakodinamik 12 Natrium diklofenak + Ketorolac Farmakodinamik 3 Pioglitazone + Insulin aspart Farmakodinamik 7 Pioglitazone + Insulin detemir Farmakodinamik 7 Aspirin + Glimepirid Farmakodinamik 5 Gemfibrozil + Insulin aspart Tidak diketahui 7 Meloxicam + Ciprofloxacin Tidak diketahui 2 Total 175 Pada Tabel XII berikut disajikan jumlah kejadian interaksi obat berdasarkan sifat interaksi obat. Sifat kejadian interaksi obat yang paling banyak terjadi yaitu bersifat signifikan sebanyak 140 80. Terdapat 3 kejadian interaksi obat yang bersifat serius yaitu interaksi obat antara fenitoin dengan lansoprazole. Efek yang mungkin terjadi dari interaksi obat tersebut adalah dapat menurunkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 efek lansoprazole sehinga diperlukan pemantauan monitoring terhadap kondisi pasien. Seluruh kejadian interaksi obat yang ditemukan sebanyak 175 kejadian interaksi obat dan seluruhnya merupakan kejadian interaksi obat yang potensial sehingga efek interaksi obat yang ditemukan tidak terjadi pada pasien akan tetapi memiliki kemungkinan efek interaksi obat dapat terjadi sehingga perlu dilakukan pemantauan. Tabel XII. Kejadian Interaksi Obat Berdasarkan Sifat Interaksi Obat Pada Pasien di Instalasi Rawat Inap Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015 Sifat Interaksi Jumlah Interaksi Jenis Interaksi Potensial Persentase Aktual Persentase Minor 32 32 18 Signifikan 140 140 80 Serius 3 3 2 Total 175 175 100 Menurut Medscape 2015 pada kategori interaksi obat serius, kombinasi obat tidak dapat digunakan atau harus dihindari karena dapat membahayakan keadaan pasien sehingga dibutuhkan alternatif untuk pemilihan obat lain yang tidak membahayakan kondisi pasien. Pada kategori interaksi obat signifikan harus dilakukan monitoring terhadap kombinasi obat yang diberikan kepada pasien, dapat juga dilakukan penyesuaian dosis jika diperlukan dan dapat juga dilakukan modifikasi waktu pemberian obat jika diperlukan. Pada kategori interaksi obat minor, obat masih dapat diberikan kepada pasien karena tidak menimbulkan efek yang membahayakan bagi pasien serta dengan pertimbangan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Terdapat perbedaan kategori interaksi obat berdasarkan Medscape 2015 dengan acuan menurut Albadr et al 2014 yaitu pada kategori serius memerlukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 penanganan medis segera karena interaksi mengancam nyawa. Pada kategori signifikan, pasien memerlukan perubahan terapi jika interaksi obat memperburuk keadaan pasien. Pada kategori minor, jika terdapat kontraindikasi dalam pemberian obat secara bersamaan dan pasien tidak memerlukan perubahan terapi tetapi dilakukan monitoring. Interaksi obat yang terjadi dapat menimbulkan efek yang menguntungkan maupun merugikan bagi pasien Tatro, 2007. Interaksi obat juga merupakan penyebab dari timbulnya toksisitas obat yang berhubungan dengan penggunaannya dalam pengobatan sehingga sangat perlu dilakukan monitoring. Pemberian kombinasi obat kepada pasien dengan tujuan untuk menimbulkan interaksi obat yang menguntungkan, tidak perlu dihindari namun harus tetap dilakukan monitoring pada kondisi pasien supaya tujuan pengobatan dapat tercapai Nah, 2007. Tabel XIII. Kejadian Interaksi Obat Yang Melibatkan Obat Hipoglikemia Pada Pasien di Instalasi Rawat Inap Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015 Interaksi Obat Sifat Interaksi Obat Jumlah Interaksi Obat Aspirin + Glimepirid Minor 5 Metformin + Novomix Signifikan 12 Ciprofloxacin + Insulin aspart Signifikan 11 Ciprofloxacin + Pioglitazone Signifikan 7 Pioglitazone + Insulin detemir Signifikan 7 Pioglitazone + Insulin aspart Signifikan 7 Ciprofloxacin + Metformin Signifikan 6 Metformin + Insulin aspart Signifikan 27 Metformin + Insulin detemir Signifikan 6 Gemfibrozil + Insulin aspart Signifikan 7 Ranitidin + Metformin Signifikan 20 Gemfibrozil + Glimepirid Signifikan 4 Total 119 59 Pada Tabel XIII diatas, dipaparkan jumlah kejadian interaksi obat yang melibatkan obat hipoglikemia pada pasien di Instalasi Rawat Inap Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul. Terdapat sejumlah 119 kejadian interaksi obat yang melibatkan obat hipoglikemia 68. Kejadian interaksi obat yang melibatkan obat hipoglikemia paling banyak terjadi pada penggunaan obat metformin dengan insulin aspart Novorapid® sebanyak 27 interaksi obat 23. Kedua obat ini berinteraksi dengan mekanisme sinergis farmakodinamik sehingga dapat saling meningkatkan efek masing-masing obat yang dapat menyebabkan hipoglikemia. Pada penelitian ini, efek interaksi kedua obat tersebut tidak terjadi pada pasien artinya penggunaan kedua obat tersebut dilakukan untuk mendapatkan efek interaksi obat yang bersifat menguntungkan yaitu untuk menjaga kadar gula darah sewaktu berada pada rentang yang diharapkan. Penggunaan kedua obat ini juga diperlukan monitoring gula darah pasien untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat yang tidak diharapkan yaitu hipoglikemia. Sifat interaksi obat yang melibatkan obat hipoglikemia paling banyak terjadi pada kategori signifikan sebanyak 114 kejadian interaksi obat 96 sehingga memerlukan pemantauan terhadap kondisi gula darah pasien. Dari 119 kejadian interaksi obat yang melibatkan obat hipoglikemia, terdapat interaksi obat antara obat hipoglikemik dengan obat hipoglikemik dan interaksi obat antara obat hipoglikemik dengan obat lain pada pasien di instalasi rawat inap bangsal bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015 yang disajikan pada Gambar 10. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 Gambar 10. Diagram Proporsi Interaksi Obat Antara Obat Hipoglikemik Dengan Obat Hipoglikemik Dan Interaksi Obat Antara Obat Hipoglikemik Dengan Obat Lain Pada Pasien di Instalasi Rawat Inap Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul Periode Agustus 2015 Hasil kejadian interaksi obat hipoglikemik dengan obat hipoglikemik sebanyak 59 kejadian interaksi obat 50 sedangkan hasil kejadian interaksi obat hipoglikemik dengan obat lain sebanyak 60 kejadian interaksi 50. Jumlah kejadian interaksi obat hipoglikemik dengan obat hipoglikemik dan interaksi obat hipoglikemik dengan obat lain tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Proporsi kejadian interaksi obat keduanya hampir sama.

C. Hasil Evaluasi Efektivitas Berupa Ketepatan Pemilihan Obat,