4
d. Berapa proporsi penggunaan obat yang efektif pada terapi pasien di Instalasi
Rawat Inap Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul periode Agustus 2015?
2. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai Evaluasi Penggunaan Obat Hipoglikemia Pada Pasien Di Instalasi Rawat Inap Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati
Bantul Periode Agustus 2015 belum pernah dilakukan akan tetapi, terdapat beberapa penelitian yang terkait dengan efektivitas dan keamanan penggunaan
obat yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti lain, diantaranya yaitu: a.
Penelitian yang dilakukan oleh Lestari 2013 tentang Gambaran Efektivitas Penggunaan Obat Antidiabetik Tunggal dan Kombinasi Dalam Mengendalikan
Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Fatmawati Tahun 2012. Penelitian yang dilakukan secara retrospektif
ini untuk mengidentifikasi efektivitas penggunaan obat antidiabetik dengan terkendalinya kadar gula darah sewaktu. Hasil penelitian ini ditemukan
penggunaan ADO tunggal yang efektif adalah Metformin dengan gula darah sewaktu terkendali pada hari ke-4 dan Sulfonilurea dengan gula darah sewaktu
terkendali pada hari ke-5 sedangkan penggunaan ADO kombinasi yang efektif adalah Gludepatic dengan Gliquidone dengan gula darah sewaktu terkendali
pada hari ke-3.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Susilowati dan Rahayu 2012 yang meliputi
identifikasi Drug Related Problem DRPs yang Potensial Mempengaruhi Efektivitas Terapi Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rawat Inap RSUD
5
Tugurejo Semarang periode 2007-2008. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif untuk mengetahui gambaran penggunaan antidiabetik, angka
kejadian DRPs, jumlah kejadian DRPs beserta penyebab yang potensial mempengaruhi efektivitas terapi pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Hasil
penelitian menunjukkan angka kejadian DRPs yang mempengaruhi efektivitas terapi sebesar 23,3 dari 43 pasien dengan ketidaktepatan pemilihan obat
sebanyak 11 kasus, dosis terlalu rendah 1 kasus.
c. Penelitian yang dilakukan oleh Arifin, Prasetyanigrum dan Andayani 2006
mengenai Evaluasi Kerasionalan Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang Tahun
2006 secara retrospektif, mengkaji ketepatan pemilihan obat, ketepatan dosis serta interaksi obat yang terjadi. Hasil kajian ditemukan sebanyak 100
pemilihan obat yang tepat, 100 dosis tepat dengan obat paling banyak digunakan adalah metformin 46,87. Interaksi obat yang terjadi ditemukan 1
kasus pada antidiabetik dengan diuretik tiazid.
d. Penelitian yang dilakukan oleh Mayasari 2015 mengenai Analisis Potensi
Interaksi Antidiabetik Injeksi Insulin Pada Peresepan Pasien Rawat Jalan Peserta Askes Rumah Sakit Dokter Soedarso Pontianak Periode April-Juni
2013. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan retrospektif secara deskriptif mengkaji potensi interaksi obat antidiabetik injeksi insulin. Hasil penelitian ini
berupa potensi interaksi obat terjadi 20 pada resep yang menerima 5 jenis obat dan 46 pada resep yang menerima 5 jenis obat. Hasil penelitian juga
6
terdapat 107 kejadian interaksi obat dengan mekanisme interaksi
farmakokinetik 3,74, farmakodinamik 59,81 dan tidak diketahui 36,45.
Perbedaan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian lain yang telah disebut diatas adalah penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan
keamanan penggunaan obat hipoglikemia di Instalasi Rawat Inap Bangsal Bakung RSUD Panembahan Senopati Bantul. Perbedaan dengan peneliti terdahulu terletak
pada sifat pengambilan data, subyek yang diteliti, periode pelaksanaan penelitian, serta tempat penelitian. Persamaan dengan peneliti terdahulu terletak pada kajian
penelitian mengenai efektivitas penggunaan obat hipoglikemia yang meliputi ketepatan dosis dan pemilihan obat serta keamanan penggunaan obat yang
meliputi adanya interaksi obat yang mungkin terjadi.
3. Manfaat Penelitian