Selain air, berat basah juga dipengaruhi oleh kadar nitrogen. Hal ini sesuai pernyataan Roesmarkham dan Yuwono 2002 yang menyatakan
bahwa nitrogen dapat meningkatkan produksi tanaman dan kadar protein karena apabila terjadi peningkatan kadar protein maka akan terjadi
akumulasi pada bagian daun sehingga tanaman akan mengalami penambahan bobot. Pernyataan tersebut menunjukan bahwa kadar nitrogen
pada pupuk cair daun gamal dengan konsentrasi 30 perlakuan C dan waktu penyiraman pupuk cair gamal yang sesuai memberikan ketersediaan
ion Nitrat dan Amonium yang optimal untuk diserap oleh akar tanaman. Sedangkan pada konsentrasi pupuk 20 perlakuan B dan konsentrasi
pupuk 10 perlakuan A, konsentrasi pupuk yang diberikan dan waktu penyiraman yang digunakan kurang sesuai sehingga pertumbuhan dan
perkembangan tanaman sawinya kurang baik dibandingkan dengan perlakuan C 30.
Berat basah tanaman juga dipengaruhi oleh jumlah daun.Semakin banyak jumlah daun yang dimiliki suatu tanaman maka semakin tinggi
juga berat basah yang dimiliki tanaman tersebut.Sebaliknya sedikit jumlah daun suatu tanaman maka semakin rendah berat basah tanaman
tersebut.Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan.Pada penelitian ini perlakuan C 30 memiliki jumlah daun dan kontrol
memiliki jumlah daun terendah.Begitupun dengan berat basah yang dimiliki perlakuan C 30 adalah berat basah tertinggi dan berat basah
pada kontrol adalah berat basah terendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Berat Kering
Berat kering tanaman disebut juga biomassa tanaman.Berat kering biomassa merupakan gambaran kualitas dari suatu tanaman.Pada berat
kering tidak terdapat kandungan air dan hanya terdapat cadangan makanan seperti protein, lemak dan karbohidrat. Untuk menghilangkan kandungan
air maka dilakukan proses pengeringan seperti jemur dibawah sinar
matahari selama 4 hari dan dioven selama 48 jam.
Semakin besar biomasa suatu tanaman maka proses metabolisme dalam tanaman tersebut berjalan dengan baik. Sedangkan semakin kecil
biomassa tanaman maka proses metabolisme dalam tanaman tersebut tidak berjalan dengan baik. Proses metabolisme yang terhambat dapat
menyebabkan pembelahan dan pemanjangan sel dan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
Gambar 4.3 menunjukan bahwa pada setiap perlakuan memiliki berat kering yang berbeda-beda. Rata-rata berat kering tanaman sawi
caisim dari urutan tertinggi hingga terendah adalah perlakuan C 30, perlakuan B20, perlakuan A 10 dan kontrol. Tanaman yang
memiliki berat kering yang tinggi menunjukan bahwa tanaman tersebut mengalami pertumbuhan vegetatif yang baik karena mampu menyerap
unsur hara dan air secara optimal. Perlakuan C 30 memiliki berat kering yang tinggi dari perlakuan yang lain, artinya tanaman pada
perlakuan ini telah mampu menyerap unsur hara dan air secara optimal. Sedangkan pada perlakuan B 20 dan A 10 yang memiliki berat
kering dibawah perlakuan C 20 belum mampu menyerap unsur hara dan air dengan optimal sehingga memiliki pertumbuhan yang kurang baik
dari perlakuan C 30. Tanaman sawi yang tidak diberi pupuk cair daun gamal juga memiliki berat kering yang lebih rendah dari ketiga perlakuan
lainnya.Hal ini terjadi karena pada tanaman ini nutrisi yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman.Tanaman hanya mendapatkan nutrisi
dari media tanam yang ada tanpa ada pemberian pupuk tanmbahan.
4. Luas Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang berperan pada proses fotosintesi karena adanya klorofil. Daun yang memiliki luas dan jumlah
klorofil yang tinggi akan menyebabkan proses fotosintesis berjalan dengan baik. Semakin besar luas daun tanaman maka penyerapan cahaya matahari
juga semakin besar.Luas daun tanaman sawi caisim dihitung menggunakan metode punch.Gambar 4.4 menunjukan bahwa rata-rata luas daun pada
setiap perlakuan berbeda. Urutan luas daun tertinggi sampai urutan terendah adalah luas daun pada perlakuan pupuk cair konsentrasi 30 C,
pupuk cair daun gamal konsentrasi 20 B, pupuk cair daun gamal
konsentrasi 10 A dan kontrol.
Luas daun dipengaruhi oleh adanya unsur hara. Menurut Putra 2012, proses pertumbuhan daun menjadi lebih panjang dan lebar
disebabkan adanya hasil fotosintesis yang dirombak melalui proses respirasi dan menghasilkan energi untuk aktivitas pembelahan dan
pembesaran sel. Artinya bahwa adanya ketersediaan unsur hara yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cukup maka dapat membentuk klorofil sehingga klorofil tersebut menyerap energi cahaya matahari yang digunakan untuk proses
fotosintesis. Hasil fotosintesis kemudian digunakan untuk pertumbuhan tanaman seperti pembelahan sel menjadi semakin panjang dan lebar.
Pada tanaman dengan pemberian pupuk cair daun gamal konsentrasi 30 perlakuan C, unsur hara yang tersedia dan diserap oleh
tanaman lebih optimal dari pada perlakuan lainnya sehingga menghasilkan luas daun yang lebih tinggi dari pada perlakuan lainnya.Pada kontrol
terdapat rata-rata luas daun yang lebih rendah dari pada ketiga perlakuan lainnya karena pada kontrol unsur hara yang dimiliki hanya terdapat pada
media tanam saja tanpa adanya penambahan unsur hara seperti pada ketiga perlakuan lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian berupa jumlah daun, berat basah, berat kering dan luas daun, faktor yang berpengaruh terhadap keempat
parameter pertumbuhan ini adalah unsur hara. Apabila unsur hara suatu tanaman tersedia dengan cukup maka proses pertumbuhan dan
perkembangannya dapat berjalan secara optimal. Pada semua parameter pertumbuhan, tanaman sawi yang diberi pupuk cair daun gamal
konsentrasi 30 C menunjukan nilai rata-rata yang lebih tinggi dari pada perlakuan B 20, A 10 dan kontrol dan urutan rata-rata perhitungan
pada semua parameter adalah sama. Dengan demikian menunjukan bahwa dengan pemberian pupuk cair daun gamal konsentrasi 30 perlakuan C
pada tanaman sawi caisim dapat menambah unsur hara yang dimiliki oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
media tanam dan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman sehingga tanaman dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik dari perlakuan
yang lainnya. Pada penelitian ini tanaman sawi caisim di semua perlakuan
mendapat serangan hama yaitu ulat tritip dan belalang. Kedua jenis hama ini menyerang tanaman sawi caisim dari tanaman berumur 1 minggu
sampai umur 3 minggu. Gejala tanaman yang mengalami serangan ulat tritip ini adalah daun menjadi berlubang dan lubangnya terbentuk kecil.
Apabila terjadi serangan berat oleh ulat ini maka daun tanaman akan hanya terlihat tulang-tulang daun saja. Ulat ini dapat menggeliat dan
menjatuhkan diri menggunakan benang sutranya apabila tersentuh. Ulat ini juga akan menyerang secara banyak pada musim kemarau Rukmana,
2007. Serangan ulat tritip pada tanaman sawi caisim selama penelitian menyebabkan daun berlubang bahkan ada beberapa daun yang berlubang
besar.Daun yang berlubang besar tidak dapat digunakan dalam perhitungan jumlah daun.Hal ini dikarenakan pada daun yang berlubang
besar tidak memiliki nilai ekonomi lagi sehingga biasanya dihilangkan sebelum dijual di pasaran.
Selain itu, ada belalang yang menyerang tanaman sawi dengan memakan bagian daun muda dan pucuk tanaman sawi caisim.Belalang
yang ditemukan berukuran sedang dan besar. Saat terjadi serangan hamaoleh belalang dan ulat tritip, dilakukan pengendalian secara manual
untuk mengendalikan hama tersebut. Pada setiap pagi dan sore dilakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengamatan pada setiap tanaman sawi caisim dan apabila ada ulat dan belalang maka langsung ditangkap dan dimatikan.
C. Keterbatasan dalam Penelitian
Penelitian ini dipusatkan pada konsentrasi pupuk cair, maka akan lebih baik jika dilanjutkan dalam pengujian kandungan konsentrasi pupuk
daun gamal. Selain itu juga waktu lamanya fermentasi juga berpengaruh pada kadar unsur hara yang dimiliki pupuk ini, sehingga perlu adanya
penelitian lanjutan. Selama penelitian, peneliti tidak melakukan uji pH pupuk yang digunakan dan pH tanah yang dijadikan media tanam.Selain
itu adanya keterbatasan alat untuk mengukur luas daun sehingga peneliti hanya menggunakan alat seadanya saja untuk mengukur luas daun, apabila
dalam penelitian selanjutnya mengukur luas daun maka di persiapkan alat untuk mengukurnya.
48
BAB V IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN
Penelitian yang telah dilakukan dengan judul Pengaruh Pupuk Cair Daun
Gamal terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi CaisimBrassica junceaL.dapat
diimplementasikan dalam pembelajaran Biologi khususnya pada kelas XII semester 1 yaitu pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.Berikut
adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dapat digunakan :
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif, dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia. 3.
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradapan terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelaslaboratorium
maupun di luar kelaslaboratorium. 3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup hasil percobaan. 4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan
ilmiah yang benar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sebelum diterapkan pada pembelajaran, dibuatrancangan pembelajaran yang berisi silabus, RPP, LKS, dan instrumen penilaian.Rancangan
pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 1-4. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yan telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Perbedaan konsentrasi pupuk cair daun gamal memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim yakni pertambahan jumlah daun, berat basah, berat kering dan luas daun.
2. Pupuk cair daun gamal dengan konsentrasi 30 paling efektif terhadap
pertumbuhan tanaman sawi caisim.
B. SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh pupuk cair
daun gamal dengan variasi konsentrasi yang berbeda dan tamanan yang lainnya. Hal ini bertujuan untuk melihat pengaruh pupuk cair
daun gamal ini terhadap pertumbuhan tanaman lainnya. 2.
Perlu dilakukan pengukuran pH tanah yang digunakan sebagai media, serta pH pupuk cair daun gamal yang dibuat. Tujuannya untuk melihat
apakah pH tanah dan pupuk baik untuk digunakan untuk pertumbuhan tanaman.
3. Pada lahan penelitian yang digunakan, banyak terdapat hama sehingga
perlu menggunakan pestisida alami untuk pembasmian hama. Penggunaan pestisida jenis ini juga bertujuan untuk mengurangi
penggunaan pestisida kimia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI