b. Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan rumput atau gulma yang tumbuh di sekitar tanaman sawi caisim. Penyiangan
dilakukan secara manual yaitu dengan cara mencabut gulma di sekitar tanaman sawi caisim. Selain penyiangan, dilakukan juga
pemeliharaan tanaman dari hamapenyakit.Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap pagi dan sore pada setiap hari untuk mencegah
hamapenyakit.Hama yang ditemukan pada tanaman langsung dimatikan dan dibuang.
8. Panen
Dalam penelitian ini kegiatan panen dilakukan satu kali untuk semua tanaman yaitu pada hari ke 25 setelah tanam. Panen dilakukan
saat sore hari dengan caramencabut tanaman sawi dari masing-masing polibagnya.Panen dilakukan pada tanggal 13 Juni 2016.
9. Pengambilan data
Pengambilan data dimulai sejak tanaman berumur 3 hari setelah penanaman di polibag dan dilakukan setiap 3 hari sekali hingga panen.
Pengambilan data yang dilakukan meliputi : a.
Jumlah daun Perhitungan jumlah daun dilakukan dengan menghitung daun-daun
yang tumbuh sempurna pada batang pokok tanaman, dan pada cabang batang tanaman.
b. Luas daun
Luas daun dihitung dengan menggunakan metode punch. Setelah proses panen, diambil satu daun pada setiap tanaman dengan posisi
letak daun yang sama tengah tanaman untuk dilakukan pengukuran luas daun. Daun yag telah diambil tersebut kemudian
dilubangi menggunakan tutup botol air mineral 600 ml Agua yang telah diketahui luasnya.Setelah dilubangi, daun dibungkus
dalam kertas aluminium foil dan di oven dengan suhu 48° selama 2 hari.Selanjutnya, daun yang telah di oven tersebut ditimbang
menggunakan timbangan analitik, dan dari data hasil penimbangan tersebutlah dihitung luas daunnya.
c. Berat basah tanaman
Berat basah adalah berat suatu tanaman setalah panen. Berat basah masih mengandung kadar air dari tanaman sawi caisim. Setelah
tanaman sawi caisim berumur 25 hari dilakukan pemanenan dengan mencabut akar batang sawi dari media tanam dengan hati-
hati agar tidak rusakpatah. Kemudian tanaman dibersihkan dari tanah dengan cara mencucinya dan setelah bersih ditimbang
menggunakan timbangan analitik dalam satuan gram. d.
Berat kering tanaman Berat kering tanaman adalah berat suatu tanaman setelah melewati
beberapa proses tahapan pengeringan. Cara mengukur berat kering tanaman adalah tanaman dikeringkan dengan cara menjemur
hingga kering dibawah sinar matahari selama 4 hari. Kemudian dioven pada suhu 48°C selama 48 jam.Selanjutnya bahan yang
sudah dioven ditimbang dengan timbangan analitik.
G. Analisis Data
Setelah data penelitian diperoleh maka dilakukan pengujian untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan signifikan.Pengujian data dilakukan
dengan Uji Anova.Uji Anova bertujuan untuk mengetahui apakah data berbeda secara statistit atau tidak.Syarat untuk mengetahui Uji Anova adalah
Uji Normalitas dan Uji Homogenitas.Jika dari hasil Uji Anova menunjukan bahwa data berbeda secara statistik maka dilanjutkan dengan Uji Duncan.Uji
Duncan merupakan uji lanjutan dari data statistik jika sampel data dari uji anova menunjukan data berbeda secara statistik.Analisis data ini dilakukan
menggunakan program SPSS versi 16.0.
31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Jumlah daun
Perhitungan jumlah daun tanaman sawi caisim dimulai dari tanaman berumur 11 hari setelah semai hingga tanaman berumur 25 hari. Perhitungan
jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung daun yang telah terbuka secara sempurna. Hasil perhitungan jumlah daun tanaman sawi dari setiap
perlakuan dapat
dilihat grafik
berikut ini:
Gambar 4.1 Grafik pertumbuhan jumlah daun tanaman sawi caisim setiap 3 hari helai
Grafik diatas menunjukan adanya pengaruh pemberian perlakuan pupuk cair daun gamal terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman sawi
caisim.Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan jumlah daun pada
1 2
3 4
5 6
7 8
9
23 Mei 26 Mei 29 Mei 1 Juni 4 Juni 7 Juni 10 Juni 13 Juni
Grafik Pertambahan Jumlah Daun Setiap 3 Hari
Kontrol 10
20 30
setiap perlakuan. Pada semua perlakuan terjadi pertumbuhan daun meningkat dengan baik pada tanggal 23 Mei hingga tanggal 4 Juni,
sedangkan pada tanggal pengamatan selanjutnya pertumbuhan jumlah daun tidak menunjukan pertumbuhan jumlah daun yang baik karena tidak
semua perlakuan mengalami peningkatan pertumbuhan jumlah daun. Perlakuan yang mengalami pertumbuhan jumlah daun secara berurutan
dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah adalah perlakuan dengan konsentrasi pupuk 30, perlakuan dengan konsentrasi pupuk 20,
perlakuan pupuk dengan konsentrasi pupuk 10 dan kontrol.
Pertambahan jumlah daun yang didapatkan merupakan selisih jumlah daun dari awal pengambilan data dan terakhir pengambilan data
selama 22 hari.Rata-rata pertambahan jumlah daun tiap tanaman sawi caisim pada setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 Rata-rata pertambahan jumlah daun pada tanaman sawi caisim
Perlakuan Ulangan
Rerata R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10
A 10 3
2 3
5 4
5 4
4 5
5 4
B 20 6
3 3
5 4
6 5
3 6
4 4.5
C 30 5
4 5
5 6
4 7
7 7
6 5.6
Kontrol 4
3 4
2 4
3 5
2 3
3 3.3
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata
pertambahan jumlah daun pada setiap perlakuan berbeda.Pertambahan jumlah daun paling banyak dihasilkan oleh tanaman yang diberi perlakuan
C 30, yaitu 6.5 diikuti dengan tanaman yang diberi perlakuan B 20 yaitu 4.5.Rata-rata pertambahan jumlah daun pada urutan ketiga adalah
tanaman yang diberi perlakuan A 10, yaitu 4 sedangkan pertumbuhan jumlah daun yang paling sedikit adalah tanaman yang diberi perlakuan K
kontrol yaitu 3.3. Hasil uji ANOVA pada lampiran 8 menunjukan bahwa p value
sig = .001 0.05 maka HO ditolak dan HI diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada penambahan
jumlah daun terhadap setiap perlakuan yang diberikan. Hasil uji ANOVA selanjutnya diteruskan dengan uji Duncan karena adanya perbedaan yang
signifikan terhadap jumlah daun pada setiap perlakuan yang diberikan.Setelah dilakukan uji Duncan, hasil yang diperoleh adalah pada
perlakuan A 10, B 20 dan kontrol tidak menunjukan perbedaan yang nyata. Sedangkan pada perlakuan C 30 menunjukan hasil yang
beda nyata terhadap ketiga perlakuan lainnya. Oleh karena itu konsentrasi pupuk yang baik untuk pertambahan jumlah daun adalah pada perlakuan
dengan konsentrasi pupuk 30. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Berat basah
Berat basah tanaman sawi caisim diperoleh dengan cara menimbang tanaman sawi caisim pada saat tanaman dipanen. Data rata-rata hasil
penimbangan berat basah menunjukan adanya perbedaan berat basah pada setiap perlakuan. Perbedaan rata-rata tersebut dapat dilihat pada grafik
berikut ini :
Gambar 4.2 Grafik rata-rata berat basah tanaman sawi caisim
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa pada setiap perlakuan memiliki perbedaan berat basah. Tanaman dengan pemberian pupuk cair daun
gamal konsentrasi 10 perlakuan A, rata-rata berat basahnya adalah 28.6 gram sedangkan tanaman dengan pemberian pupuk cair daun gamal konsentrasi 20
perlakuan B memiliki rata-rata berat basah 34.8 gram. Pada tanaman dengan
5 10
15 20
25 30
35 40
10 20
30 Kontrol
b e
rat b
asah g
ram
Konsentrasi Pupuk Grafik pengaruh Konsentrasi Pupuk Cair Daun Gamal
Terhadap Berat Basah Tanaman Sawi Caisim
Perlakuan