2.2.1. Sifat-sifat polimer selulosa
Sifat-sifat polimer selulosa biasanya dipelajari dalam keadaan larutan, menggunakan pelarut, seperti CED atau Kadoksen. Berdasarkan sifat-sifat larutan, kesimpulan dapat
diperoleh mengenai berat molekul rata-rata , polidispersitas, dan konformasi polimer. Pengukuran-pengukuran berat molekul menunjukkan bahwa selulosa kapas dalam
keadaan asalnya mengandung kira-kira 15.000 dan selulosa kayu mengandung kira- kira 10.000 sisa glukosaHardjono, 1995.
Selulosa adalah padatan, polimer berwarna tidak berbau, dan tidak beracun. Selulosa tidak larut dalamair dan pelarut organik umum, hal ini dikarenakan kohesi
yang kuat antara makromolekulmelalui gaya antarmolekul, terutama jaringan ikatan hidrogen, maka selulosatidak dapat diubah menjadi keadaan cair.
Selulosadapat dianggap sebagaipolimertermalyang agak stabil,
karenamempertahankan struktursolidstatedansifatmekaniksampaisuhu sekitar200
o
C, dan titiklelehdiasumsikansekitar 400
o
C. Selulosatetap stabildalam airpHnetral atausedikit basa. Selulosa dan turunan selulosa merupakan polimer yang
menguntungkan dari sudut pandanglingkungan, karena selolusa dan turunannya dapat dengan aman kembali ke siklus karbon alamioleh pembusukan sederhana Klemm,
1998. Selulosa bersifat dapat diperbarui, biodegradable, biocompactible, dan
mudah dijadikan turunannya, serta memiliki sifat yang menarik, seperti, densitas rendah, modulus tinggi, kekuatan yang tinggi, hanya mengalami sedikit kerusakan
saat proses, beberapa dibutuhkan pada pemrosesan peralatan, dan harganya relative murah Gea, 2010.
Selulosa dengan rantai panjang mempunyai sifat fisik yang lebih kuat, lebih tahan lama terhadap degradasi yang disebabkan oleh pengaruh panas, bahan kimia
maupun pengaruh biologis. Sifat fisika dari selulosa yang penting adalah panjang, lebar dan tebal molekulnya Fengel, 1995.
Sifat – sifat selulosa dengan pereaksi kimia : 1.
Selulosa dengan asam encer tidak dapat terhidrolisis
Universitas sumatera utara
2. Selulosa dengan asam konsentrasi yang tinggi dapat terhidolisis menjadi
selubiosa dan D-glukosa 3.
Selulosa asetat, berperan dalam film fotografi, bahan perekat, dan serat sintetik.
4. Dengan asam sulfat, untuk pembuatan aluminium sulfat yang dapat bereaksi
dengan sejumlah kecil sabun pada pulp kertas untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp menjadi permukaan
kertas yang keras Vignon, 2004.
2.2.2. Pembagian Selulosa