12 mempengaruhi  semangat  dan  gairah  terhadap  suatu  objek.  Semakin  tertarik
dengan  suatu  objek,  maka  semakin  kuat  minat  terhadap  objek  tersebut  dimana didalamnya terdapat unsur rasa senang terhadap objek tersebut.
2.1.1.2.2 Cara Meningkatkan Minat Siswa
Slameto  2010:  180-181,  beberapa  ahli  pendidikan  berpendapat  bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru
adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Di samping memanfaatkan minat yang telah ada, Tanner  Tanner 1975
menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri  siswa  dengan  jalan  memberikan  informasi  pada  siswa  mengenai  hubungan
antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa si masa yang akan datang.
Sardiman 1986: 95 menjelaskan beberapa cara untuk menciptakan minat, antara lain:
a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar.
b. Menghubungkan  pengalamannya  dengan  persoalan  atau  masalah  pada
masa lampau. c.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlomba mendapatkan hasil yang lebih baik .
d. Menggunakan berbagai macam cara mengajar
2.1.1.2.3 Ciri-ciri Minat
Hurlock 1995: 115 menjelaskan bahwa ciri-ciri minat antara lain sebagai berikut.
13 a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental
Pada  dasarnya  minat  di  semua  bidang  tetap  berubah.  Perubahan minat  terjadi  selama  perubahan  fisik  dan  mental  siswa  berkembang.
Dengan  demikian  perkembangan  fisik dan  mental  seorang  siswa  akan tumbuh bersamaan dengan minat siswa.
b. Minat bergantung pada kesiapan belajar Siswa  tidak  akan  mempunyai  minat  sebelum  mereka  siap  secara
fisik dan mental untuk belajar. Misalnya: siswa tidak akan mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk belajar IPA, sampai siswa tersebut
memiliki pengetahuan dan keinginan untuk belajar  IPA sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
c. Minat bergantung pada kesempatan belajar Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat,
baik siswa  maupun  orang  dewasa.  Minat  berasal  dari  lingkungan, dimana  siswa  tinggal
. Lingkungan  siswa  sebagian  besar  terbatas  pada
rumah.  Minat  mereka  tumbuh  dari  rumah.  Dengan  bertambah  luasnya lingkup sosial, siswa lebih tertarik pada minat orang yang berada di luar
rumah,  yang  mulai  mereka  kenal.  Jadi,  minat  bergantung  pada seseorang untuk mencari situasi baru untuk belajar.
d. Perkembangan minat mungkin terbatas Ketidakmampuan  fisik  dan  mental  serta  pengalaman  sosial  yang
terbatas  akan  membatasi  minat  siswa.  Misalnya  pada  siswa  yang memiliki  cacat  fisik,  siswa  tersebut  mungkin  mempunyai  minat  yang
14 terbatas  dibandingkan dengan  teman  sebayanya  yang  memiliki
perkembangan fisik normal. e. Minat dipengaruhi pengaruh budaya
Siswa  mendapat  kesempatan  dari  orang  tua,  guru,  dan  orang dewasa  lain  untuk  belajar  mengenai  apa  saja  oleh  kelompok  budaya
mereka yang dianggap benar atau sesuai. Dengan demikian, siswa tidak diberi  kesempatan  untuk  menekuni  minat  yang  mereka  anggap  tidak
sesuai.  Minat  siswa  tergantung  pada  lingkup  budayanya  yang  mereka tekuni dengan baik.
f. Minat berbobot emosional
Bobot  emosional  merupakan  aspek  afektif  dari  minat  yang menentukan  kekuatanya.  Bobot  emosional  yang  tidak  menyenangkan
akan  melemahkan  minat  siswa.  Sebaliknya,  jika  bobot  emosional seorang  siswa  menyenangkan  maka  akan  memperkuat  minat  seorang
siswa tersebut. g. Minat itu egosentris
Sepanjang masa kanak-kanak, bahwa minat itu bersifat egosentris. Minat akan menuntun mereka ke arah tujuannya. Misalnya, minat siswa
pada  mata  pelajaran  tertentu,  kepandaian  mereka  di  bidang  tersebut  di sekolah  menjadi  langkah  penting  untuk  menuju  kedudukan  yang  baik
dan menguntungkan di bidang yang diminati siswa.
2.1.1.2.4 Aspek-aspek Minat