Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

15 kebutuan untuk menjadi dirinya sendiri. Secara perspektif fungsional maka motivasi dilihat dari konsep sebagai penggerak , harapan dan insentif. Sedangkan menurut sifat motivasi sendiri dibedakan atas motivasi intrinsic motivasi yang muncul dari diri individu dan motivasi ekstrinsik motivasi yang muncul karena faktor luar. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Pada proses pembelajaran siswa tidak selalu memiliki motivasi dari dalam diri mereka. Oemar Hamalik dalam Sanjaya 2011:256-257 menyatakan bahwa munculnya motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor , seperti : a. Tingkat kesadaran siswa terhadap kebutuhan yang mendorong tingkah laku dan kesadaran akan tujuan belajar yang hendak dicapai. b. Sikap guru terhadap kelas, yaitu perhatian dan tindakan guru untuk mengarahkan munculnya motivasi intrinsic maupun ekstrinsik. c. Pengaruh kelompok siswa d. Suasana kelas, yaitu kondisi pembelajaran yang diarahkan untuk memunculkan motivasi intrinsik atau motivasi ekstrinsik

D. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Model pembelajaran memiliki peran bagi tercapainya hasil belajar. Penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan materi ajar akan semakin memberikan efek positif bagi ketercapaian hasil belajar yang memuaskan. Pembelajaran kooperatif Cooperative Learning merupakan 16 suatu pendekatan pengajaran yang mengutamakan siswa untuk saling bekerjasama satu dengan lainnya untuk memahami dan mengerjakan segala tugas belajar mereka Efi, 2007:14. Lie 2010:28-29 menyatakan bahwa model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Terdapat berbagai aspek mendasar yang membedakan pembelajaran kooperatif dengan belajar kelompok. Perbedaan tersebut antara lain terletak pada adanya saling ketergantungan positif, tanggung jawab perorangan, tatap muka, komunikasi antar angota dan evaluasi proses kelompok. Menurut Slavin 2010:163, pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 komponen utama, yaitu : presentasi di kelas, tim kelompok, game permainan, turnamen pertandingan, dan rekognisi tim perhargaan kelompok. Prosedur pelaksanaan TGT dimulai dari aktivitas guru dalam menyampaikan pelajaran, kemudian siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya diadakan turnamen, di mana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Selengkapnya Slavin 2010: 163-183 menjelaskan mengenai tahap-tahap pelaksanaan TGT sebagai berikut : 1. Presentasi di kelas Presentasi di kelas merupakan bentuk pemberian dasarlandasan pemikiran bagi siswa. Presentasi yang dilakukan seperti halnya saat 17 memberikan meteri. Guru berperan sebgai pengantar materi dengan metode ceramah ataupun yang lain. Hal yang membedakan dari pola pembelajaran biasa, yaitu pada presentasi ini ditekankan pada unit TGT, sehingga diharapkan akan membantu siswa menyadari pentingnya pengetahuan awal ini. Jika siswa dapat memahami pola ini maka dapat membantu mereka dalam mengerjakan kuis atau turnamen yang akan menentukan skor team. 2. Diskusi kelompok team Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang memiliki seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jeis kelamin, ras dan etnik. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar dan lebih khusunya, adalah untuk memperiapkan anggotanya dalam mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materi, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan. Bagian terpenting adalah pembelajaran ini melibatkan pembahasan masalah bersama, mambandingkan jawaban dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman jika anggota tim ada yang membuat kesalahan. Tim adalah bagian terpenting. Pada tiap timnya yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan hal yang terbaik untuk tim dan tim harus melakukan hal yang terbaik untuk membantu tiap anggota. Tim ini memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik penting dalam pembelajaran dan itu adalah untu memberikan pehatian dan respek yang 18 mutual yang penting untuk akibat yang dihasilkan seperti hubungan antar kelompok, harga diri, penerimaan terhadap siswa lain . 3. Permainan Permainan terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang diperoleh siswa dari presentasi dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan di atas meja dengan tiga orang siswa yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Kebanyakan permainan hanya berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaa sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah aturan tentang penantang memperbolehkan para pemain saling menantang jawaban masing-masing. 4. Turnamen Turnamen adalah sebuah struktur dimana permainan berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit. Turnamen dilakukan setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Pada turnamen guru menunjuk 4 sampai 5 siswa untuk berada pada meja turnamen. Pada tiap meja turnamen diushakan memiliki homogenitas dari segi kemampuan dan tidak berasal dari kelompoktim yang sama. Setelah diperoleh pemenang dari kompetisi pertama kemudian dilakukan kompeteisi kedua untuk mendapatkan team yang paling unggul. Kompetiisi yang seimbang ini seperti halnya pada STAD, sehingga memungkinkan para siswa dari 19 semua tingkat kinerja berkontribusi secara maksimal terhadap skor team mereka. 5. Rekognisi tim Tim akan mendapat sertifikat atau bentuk penghargaaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan duapuluh persen dari tingkat mereka.

E. Materi Biologi dan Filum Chordata

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan modal pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa

1 5 88

Penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI pangkalan Kota Sukabumi

4 11 221

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Pengaruh strategi pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (stad) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa kelas iv materi perubahan lingkungan di mis islamiyah Londut tahun pelajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera U

0 0 143