Peningkatan Hasil Belajar Pembahasan

64 Hasil dari observasi dan kuisioner yang telah dikemukan tersebut menunjukkan pengaruh positf model pembelajaran TGT terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Model ini pada pembelajaran selanjutnya dapat diaplikasikan jika menghendaki adanya peningkatan motivasi belajar. Moh. Uzer Usman 2005:40, menyatakan bahwa dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif, guru harus: 1 melibatkan siswa secara aktif; 2 menarik minat dan perhatian siswa; 3 membangkitkan motivasi siswa; dan 4 memperhatikan perbedaan individu siswa.

2. Peningkatan Hasil Belajar

Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari perbandingan hasil pretest dan posttest pada masing-masing siklus. Pada siklus kedua hasil posttest siklus pertama dijadikan pembanding dengan posttest siklus II. Hasil belajar secara lengkap adadalah sebagai berikut: Tabel 20. Perbandingan Hasil Belajar Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada Pokok Bahasan Chordata Jenis Data Yang Diamati Data Tapel 20102011 Post-test Siklus I Post-test Siklus II nilai tertinggi 100 85 95 nilai terendah 10 35 75 siswa yang tuntas belajar 73 49 siswa 13 siswa 19 orang jumlah siswa yang belum tuntas belajar 62 siswa 6 siswa 0 orang rata-rata nilai 67.415 72.15 84.47 ketuntasan klasikal 44.14 68.4 100.00 65 Data hasil belajar tahun ajaran 20102011 merupakan data dari rata-rata 4 kelas. Hal ini digunakan untuk melihat kondisi secara keseluruhan baik mengenai ketuntasan klasikal yang dimiliki maupaun rata-rata yang dicapai dari pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan Model TGT pada siswa kelas XD SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 20112012 menunjukkan adanya kecenderungan positif terhadap peningkatan hasil belajaran kognitif. Kecenderungan positif ini terlihat dari peningkatan rata-rata kelas maupun prosentase ketuntasan klasikal. Peningkatan hasil belajar berupa peningkatan rata-rata kelas ditunjukkan dari masing-masing siklus. Pada siklus I diperoleh hasil rata-rata klasikal yang dicapai adalah 72,15. Nilai pada siklus I ini belum mencapai target yaitu pencapaian ketuntasan dengan minimal nilai 73. Hal ini kemudian diperbaiki pada siklus ke dua sehingga nilai rata-rata kelas yang diperoleh meningkat menjadi 84,47. Peningkatan yang serupa juga terjadi pada prosentase rata-rata klasikal. Ketuntasan klaksikal hanya seitar 68 atau sebanyak 13 orang siswa mampu mencapai ketuntasan minimal yang ditargetkan. Pada siklus kedua ketuntasan klasikal yang dicapai sudah melehibihi target akhir yang ingin dicapai. Target akhir penelitian adalah 70 siswa mencapai ketuntasan minimal KKM, namun pada siklus kedua ini 66 ketuntasan mencapai 100 atau sekitar 19 siswa sudah berhasil mencapai KKM. Data mengenai hasil belajar dan motivasi belajar siswa menunjukkan adanya keberhasilan penerapan model TGT dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Secara lengkap data tersebut dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 11. Grafik Perbandingan antara Motivasi Belajar dan Hasil Belajar pada Siklus I dan II Grafik tersebut menunjukkan bahwa dalam pembelajaran faktor motivasi belajar berpengaruh terhadap ketuntasan belajar. Motivasi belajar siswa yang diperoleh dari data kuisioner dan obervasi pada siklus pertama sekitar 79 berpengaruh pada hasil belajar dimana ketuntasan hanya 72. Hal tersebut dikarekan keinginan siswa untuk belajar mandiri masih kurang dan masih mengadalkan teman yang lain. Sementara itu saat dilakan test secara personal hasil yang diperoleh 70,00 100,00 79,00 84,00 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 siklus I Siklus II p ro se n ta se n il a i hasil belajar kognitif motivasi belajar 67 masih dibawah stadar sehingga ketuntasan klasikal masih dibawah target. Pada siklus kedua terlihat antara hasil observas dan kuisioner menunjukkan kenaikan yang diikuti pula dengan kenaikan nilai ketuntasan klasikal. Hal ini disebabkan motivasi intrinsik yang dimiliki siswa mulai berkembang sehingga kesadaran untuk belajar mandiri semakin tinggi. Sehingga pada saat post- test siklus II pun ketuntasan yang dicapai semakin tinggi sekitar 100 dengan tingkat motivasi belajar siswa sebanyak 84 siswa memiliki motivasi yang termasuk katergori baik hingga sangat baik. Data–data tersebut menunjukkan bahwa model pembelajran kooperatif TGT mampu membantu siswa meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Hal tersebut diperkuat dengan teori Slavin dalam Sanjaya 2010:309 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif cooperative learning saat ini menjadi perhatian dan dianjurkan para ahli pendidikan untuk digunakan, dikarenakan beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa dengan penggunaan pembelajaran kooperatif cooperative learning dapat meningkatkan prestasi atau hasil belajar siswa. 68

3. Faktor Pendukung Penerapan Pembelajaran Kooperatif TGT

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan modal pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa

1 5 88

Penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI pangkalan Kota Sukabumi

4 11 221

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12

Pengaruh strategi pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (stad) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa kelas iv materi perubahan lingkungan di mis islamiyah Londut tahun pelajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera U

0 0 143