68
3. Faktor Pendukung Penerapan Pembelajaran Kooperatif TGT
Faktor yang mendukung penerapan pembelajaran kooperatif TGT dalam meningkatan motivasi dan hasil belajar pada siswa kelas X SMA
Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 20112012 antara lain seperti jumlah siswa, kondisi siswa yang senang berkompetisi, dan ruang belajar yang
luas. Siswa yang berjumlah sesuai sangat tepat dalam penerapan model
ini. Hal ini disebabkan pada model ini menerapkan permainan yang memiliki kelemahan mengenai jumlah kelompok. Jika kelompok
semakin besar maka untuk mengkoordinir kelompok itu semakin sulit. Penelitian yang dilakukan membagi siswa menjadi 5 kelompok.
Tiap kelompok beranggotakan 4-5 orang yang merupakan ukuran ideal untuk diskusi dan turnamen. Kelompok ideal ini sangat mendukung
dalam pengaturan waktu maupun jumlah media. Kondisi awal siswa yang memiliki motivasi tinggi saat diajak untuk
berkompetisi merupakan faktor pendukung kedua. Siswa di kelas XD SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki kecenderungan bersemangat
belajar saat diberikan nilai. Hal ini yang mendorong mudahnya model TGT ini diterapkan karena siswa memiliki merasa bersemangat bahwa
di akhir permainan akan mendapat nilai tinggi jika memenangkan pertandingan.
Lembar kerja siswa juga memberikan dukungan terhadap penerapan metode. Lembar kerja membantu memberikan pemahaman
69
bersama terhadap materi. Siswa yang akan melakukan turnamen akan mudah menjalankan turnamen jika dalam proses diskusi mendapat
informasi seimbang. Bekal informasi yang merata akan membantu tiap anggota tim mendapatkan skor tim yang tinggi.
Hal terakhir yang mendukung adalah kondisi ruang belajar yang memadai. Pembelajaran yang dilakukan di laboratorium dengan luas
ruangan yang memadai sangat memfasilitasi model pembelajaran ini. Model ini menggabungkan permaian dan kompetisi sehingga
membutuhkan tempat yang cukup untuk pergerakan siswa. kondisi laboratorium yang cukup luas sangat membantu kelancaran penerapan
metode ini.
4. Faktor penghambat penerapan pembelajaran koopertaif TGT