dalam surat No. R-3280PW0252007, tanggal 30 Oktober 2007 tentang laporan hasil perhitungan kerugian Keuangan Negara atas dugaan tindak pidana korupsi
kegiatan PKPS BBM-IP di Kabupaten Simalungun Tahun Anggaran 2005. Kerugian tersebut terjadi karena di dalam kegiatan pembangunan di Nagori
Sidotani tersebut ditemukan adanya kekurangan fisik lapangan yang tidak dikerjakan sebesar Rp. 7.148.566,46 tujuh juta seratus empat puluh delapan ribu lima ratus
enam puluh enam rupiah koma empat puluh enam sen dan adanya kelebihan pemakaian bahan sebesar Rp. 99.310.000,00 sembilan puluh sembilan juta tiga ratus
sepuluh ribu rupiah.
2. Dakwaan
Bonar Zeitsel Ambarita didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan yang disusun secara subsidaritas yaitu :
Bonar Zeitsel Ambarita didakwa telah melakukan tindak pidana korupsi atas dugaan tindak pidana korupsi kegiatan PKPS BBM-IP di Kabupaten Simalungun
Tahun Anggaran 2005. Saksi Legiman sebagai Ketua Organisasi Masyarakat Setempat OMS Nagori Sidotani, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun pada
tanggal 12 September 2005menandatangani Surat perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan
Dakwaan Primair
Universitas Sumatera Utara
SP3Kontrak Swakelola Bantuan Sosial Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Bidang Infrastruktur Perdesaan PKPS BBM IP No.23PKPS
BBM IP2005. Isi dari surat perjanjian tersebut adalah untuk melakukan pembangunan
perkerasan jalan DesaNagori Sidotani, dengan saksi Jonny Manik yang menjabat sebagai Kepala Pembangunan Infrastruktur Perdesaan PKPS BBM Kabupaten
Simalungunselaku pihak pertama.Untuk memulai pelaksanaan kegiatan terebut, saksi Legiman menandatangani Surat Perintah Kerja SPMK Nomor : 03PKPS BBM
IP2005, dengan item- item pekerjaan sebagai berikut : a
Perkerasan jalan dengan telford jalan Huta I Sidotani sepanjang 250m x 3m. b
Perkerasan jalan dengan telford jalan Huta II Molo Nefo sepanjang 500m x 3,5m. c
Perkerasan jalan dengan telford jalan Huta III Teladan sepanjang 500m x 3,5m. d
Perkerasan jalan dengan telford jalan Huta IV teladan sepanjang 500m x 3,5 m. e
Perkerasan satu buah Plat Beton ukuran 1m x 1m x 7m. f
Pembangunan parit pasangan sepanjang 200m Uk. 0,5m x 0,5m x 200m. Penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama Operasional KSO selanjutnya
dilaksanakan pada tanggal 14 September 2014 dengan Nomor 84PKPS BBM- IP2005 yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di atas antara saksi
Legiman selaku pihak ke II dua dengan terdakwa Bonar Zeitsel Ambarita direktur CV. Bona Lestari pengusaha pengadaan bahanperalatan selaku pihak ke III
ketiga. Dalam Surat Perjanjian Kerjasama tersebut terdakwa Bonar Zeitsel Amabarita melakukan penyediaan bahan dan peralatan yang dibutuhkan saksi
Universitas Sumatera Utara
Legiman di lokasi pekerjaan seperti : pipa air minum, mesin pompa, batu pecah, batu padas, batu bata, semen, pasir, besi beton, aspal, seng, kayu, mesin gilas, dumptruk,
graider, excavator, traktor, buldozer, dan material beserta peralatan lainyang dibutuhkan.
Selanjutnya bersamaan dengan menyerahkan segala dokumen pendukungbukti pengadaan atau penyediaan bahanperalatan yang diperjanjikan dan
menerima pembayaran bahanperalatan dari pihak ke II dua serta pembayaran harga bahanperalatan didasarkan kepada berita acara pemeriksaan atau bukti serah terima
bahanperalatan. Pembayaran tersebut bersumber dari Dana PKPS BBM IP DesaNagori Sidotani dengan jangka waktu pelaksanaan pengadaan bahanperalatan
sejak tanggal 12 September 2005 sampai dengan 12 Desember 2005. Bonar Zeitsel Ambarita meminta buku tabungan Dana PKPS BBM IP
DesaNagori Sidotani kepada saksi Legiman sebagai jaminan.Hal tersebut dilakukan berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama Operasional KSO No.84PKPS BBM-
IP2005. Bonar Zeitsel Ambarita mendahulukan penyediaan bahan-bahan, material yang diperlukan serta membayarkan upah pekerja dalam pelaksanaan kegiatan
Pembangunan tersebut. Pembangunanmenggunakan dana bantuan dari program pemerintah
Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Bidang Infrastruktur Perdesaan PKPS BBM-IP T.A 2005 dengan cara melibatkan warga masyakarat
Nagori Sidotani dengan dikoordinir oleh para GamotKepala Dusun masing-masing Huta. Setelah penandatanganan surat Perjanjian Kerjasama Operasional KSO
Universitas Sumatera Utara
tersebut, Bonar Zeitsel Ambarita langsung mengantarkan bahan material dimasing- masing huta sesuai dengan peta lokasi kegiatan Pembangunan dengan membuat tanda
terima penyerahan bahan material dari CV. Bona Lestari dengan para GamotKepla Dusun masing-masing huta.
Bonar selaku direktur CV. Bona Lestari mengeluarkan beberapa faktur-faktur dan tanda terima barang tanpa diketahui oleh saksi Legiman dan tercatat dalam buku
catatan harian tentang jumlah bahan material yang telah diterima dilokasi kegiatan dalam pembangunan tersebut. Bonar membuat bon-bon faktur pemakaian bahan
material berupa batu padas, pasir dan semen yang seolah-olah bon-bon faktur tersebut telah dipergunakan sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Hal ini bertentangan
dengan surat perjanjian rincian bon-bon faktur. Sesuai dengan bon-bon faktur yang telah dikeluarkan oleh terdakwa Bonar,
saksi Legiman telah mencairkan seluruh dana PKPS BBM-IP Tahun Anggaran 2005 sebesar Rp.250.000.000,- dua ratus lima puluh juta rupiah yang dananya ditampung
pada Bank Sumut Kas Perdagangan an. LKD PKPS BBM IP Nagori Sidotani Bandar dengan Nomor Rekening 221.02.04.003403-1.
Pencairan dana dilakukan sebanyak 3 tiga tahap dengan rincian sebagai : Tahap I 40 , diterima oleh Bonar pada tanggal 15 November 2005 sebesar
Rp.100.000.000,- seratus juta rupiah. Tahap II 40 diterima oleh Bonar tanggal 16 Desember 2005 sebesar Rp.100.000.000,- seratus juta rupiah dan tahap III 20
diterima oleh Bonar tanggal 22 Desember 2005 sebesar Rp.50.000.000,- lima puluh juta rupiah No.105PKPS BBM IP2005, pada tanggal 09 Desember 2005.
Universitas Sumatera Utara
Musyawarah dilakukan di Balai Nagori Sidotani pada tanggal 29 Januari 2006 terhadap pekerjaan pembangunan perkerasan jalan DesaNagori Sidotani yang telah
dilaksanakan, bahwa dalam musyawarah tersebut saksi Legiman tidak dapat mempertanggungjawabkan penggunaan uang sebesar Rp.250.000.000.- dua ratus
lima puluh juta rupaih. Hasil pemeriksaan fisik oleh Tenaga Ahli Dinas Jalan dan Jembatan
Pemerintah Propinsi Sumatera Utara ditemukan bahwaBonar selaku Direktur CV. Bona Lestari, dalam melaksanakan pengadaan bahan tidak melakukan berdasarkan
kebutuhan volume yang dibutuhkan oleh saksi Legiman pada pekerjaan telford dan pekerjaan parit. Sehingga menyebabkan adanya selisih volume yang dibutuhkan
dengan yang terpasang dilokasi pekerjaan perkerasan jalan desaNagori Sidotani serta jumlah volume dalam pengadaan bahan berupa batu padas, semen dan pasir terdapat
selisih antara jumlah volume yang terdapat pada 269 bon faktur batu padas, 85 bon faktur pasir dan 30 bon faktur semen yang diterbitkan oleh terdakwa Bonar Zeitsel
Ambarita dengan volume fisik yang terpasang. Terdakwa Bonar Zeitsel Ambarita telah menerima pembayaran atas kegiatan
Pembangunan Perkerasan jalan DesaNagori Sidotani sebesar Rp.246.178.200,00 atas dasar perhitungan pembayaran atas pekerjaan telford dan pekerjaan parit serta 269
bon faktur batu padas, 85 bon faktur Pasir dan 30 bon faktur semen kepada saksi Legiman tanpa berdasarkan volume pekerjaan yang telah dilaksanakan dan 269 bon
faktur batu padas, 85 bon faktur Pasir dan 30 bon faktur semen yang telah diterbitkan
Universitas Sumatera Utara
oleh CV. Bona Lestari yang seolah-olah seluruh volume yang tercantum pada bon faktur tersebut telah digunakan dilokasi kegiatan.
Berdasarkan hasil perhitungan kerugian keuangan negara oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPKP Perwakilan Propinsi Sumatera Utara
yang dituangkan dalam surat No.R-3280PW025 2007 pada tanggal 30 Oktober 2007 tentang laporan hasil perhitungan kerugian Keuangan Negara atas dugaan
tindak pidana korupsi kegiatan PKPS BBM-IP di Kabupaten Simalungun Tahun Anggaran 2005.Kerugian tersebut terjadi karena di dalam kegiatan pembangunan di
Nagori Sidotani ditemuka n : a.
Adanya kekurangan fisik lapangan yang tidak dikerjakan sebesar Rp.7.148.566,46 tujuh juta seratus empat puluh delapan ribu lima ratus enam
puluh enam rupiah koma empat puluh enam sen. b.
Adanya kelebihan pemakaian bahan sebesar Rp.99.310.000,00 sembilan puluh sembilan juta tiga ratus sepuluh ribu rupiah.
Hal ini menunjukkan bahwa perbuatan terdakwa Bonar Zeitsel Ambarita adalah memperkaya diri sendiri dengan cara mengeluarkan bon-bon faktur yang tidak
sesuai dengan keadaan yang terpasang dilapangan yang mengakibatkan terjadi kerugian Negara sebesar Rp.106.458.556,46 seratus enam juta empat ratus lima
puluh delapan ribu lima ratus lima puluh enam rupiah koma empat puluh enam sen. Perbuatan terdakwa telah melanggar Pasal 2 ayat 1 Jo Pasal 18 UUPTPK Jo. Pasal
55 1 ke-1 KUHP.
Dakwaan Subsidair
Universitas Sumatera Utara
Bonar Zeitsel Ambarita didakwa telah melakukan tindak pidana korupsi atas dugaan tindak pidana korupsi kegiatan PKPS BBM-IP di Kabupaten Simalungun
Tahun Anggaran 2005. Saksi Legiman sebagai Ketua Organisasi Masyarakat Setempat OMS Nagori Sidotani, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun pada
tanggal 12 September 2005menandatangani Surat perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan SP3Kontrak Swakelola Bantuan Sosial Program Kompensasi Pengurangan Subsidi
Bahan Bakar Minyak Bidang Infrastruktur Perdesaan PKPS BBM IP No.23PKPS BBM IP2005.
Isi dari surat perjanjian tersebut adalah untuk melakukan pembangunan perkerasan jalan DesaNagori Sidotani, dengan saksi Jonny Manik yang menjabat
sebagai Kepala Pembangunan Infrastruktur Perdesaan PKPS BBM Kabupaten Simalungunselaku pihak pertama.Untuk memulai pelaksanaan kegiatan terebut, saksi
Legiman menandatangani Surat Perintah Kerja SPMK Nomor : 03PKPS BBM IP2005, dengan item- item pekerjaan sebagai berikut :
g Perkerasan jalan dengan telford jalan Huta I Sidotani sepanjang 250m x 3m.
h Perkerasan jalan dengan telford jalan Huta II Molo Nefo sepanjang 500m x 3,5m.
i Perkerasan jalan dengan telford jalan Huta III Teladan sepanjang 500m x 3,5m.
j Perkerasan jalan dengan telford jalan Huta IV teladan sepanjang 500m x 3,5 m.
k Perkerasan satu buah Plat Beton ukuran 1m x 1m x 7m.
l Pembangunan parit pasangan sepanjang 200m Uk. 0,5m x 0,5m x 200m.
Penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama Operasional KSO selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 14 September 2014 dengan Nomor 84PKPS BBM-
Universitas Sumatera Utara
IP2005 yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di atas antara saksi Legiman selaku pihak ke II dua dengan terdakwa Bonar Zeitsel Ambarita direktur
CV. Bona Lestari pengusaha pengadaan bahanperalatan selaku pihak ke III ketiga. Dalam Surat Perjanjian Kerjasama tersebut terdakwa Bonar Zeitsel
Amabarita melakukan penyediaan bahan dan peralatan yang dibutuhkan saksi Legiman di lokasi pekerjaan seperti : pipa air minum, mesin pompa, batu pecah, batu
padas, batu bata, semen, pasir, besi beton, aspal, seng, kayu, mesin gilas, dumptruk, graider, excavator, traktor, buldozer, dan material beserta peralatan lainyang
dibutuhkan. Selanjutnya bersamaan dengan menyerahkan segala dokumen
pendukungbukti pengadaan atau penyediaan bahanperalatan yang diperjanjikan dan menerima pembayaran bahanperalatan dari pihak ke II dua serta pembayaran harga
bahanperalatan didasarkan kepada berita acara pemeriksaan atau bukti serah terima bahanperalatan. Pembayaran tersebut bersumber dari Dana PKPS BBM IP
DesaNagori Sidotani dengan jangka waktu pelaksanaan pengadaan bahanperalatan sejak tanggal 12 September 2005 sampai dengan 12 Desember 2005.
Bonar Zeitsel Ambarita meminta buku tabungan Dana PKPS BBM IP DesaNagori Sidotani kepada saksi Legiman sebagai jaminan.Hal tersebut dilakukan
berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama Operasional KSO No.84PKPS BBM- IP2005. Bonar Zeitsel Ambarita mendahulukan penyediaan bahan-bahan, material
yang diperlukan serta membayarkan upah pekerja dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Pembangunanmenggunakan dana bantuan dari program pemerintah Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Bidang Infrastruktur
Perdesaan PKPS BBM-IP T.A 2005 dengan cara melibatkan warga masyakarat Nagori Sidotani dengan dikoordinir oleh para GamotKepala Dusun masing-masing
Huta. Setelah penandatanganan surat Perjanjian Kerjasama Operasional KSO tersebut, Bonar Zeitsel Ambarita langsung mengantarkan bahan material dimasing-
masing huta sesuai dengan peta lokasi kegiatan Pembangunan dengan membuat tanda terima penyerahan bahan material dari CV. Bona Lestari dengan para GamotKepla
Dusun masing-masing huta. Bonar selaku direktur CV. Bona Lestari mengeluarkan beberapa faktur-faktur
dan tanda terima barang tanpa diketahui oleh saksi Legiman dan tercatat dalam buku catatan harian tentang jumlah bahan material yang telah diterima dilokasi kegiatan
dalam pembangunan tersebut. Bonar membuat bon-bon faktur pemakaian bahan material berupa batu padas, pasir dan semen yang seolah-olah bon-bon faktur tersebut
telah dipergunakan sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Hal ini bertentangan dengan surat perjanjian rincian bon-bon faktur.
Sesuai dengan bon-bon faktur yang telah dikeluarkan oleh terdakwa Bonar, saksi Legiman telah mencairkan seluruh dana PKPS BBM-IP Tahun Anggaran 2005
sebesar Rp.250.000.000,- dua ratus lima puluh juta rupiah yang dananya ditampung pada Bank Sumut Kas Perdagangan an. LKD PKPS BBM IP Nagori Sidotani Bandar
dengan Nomor Rekening 221.02.04.003403-1.
Universitas Sumatera Utara
Pencairan dana dilakukan sebanyak 3 tiga tahap dengan rincian sebagai : Tahap I 40 , diterima oleh Bonar pada tanggal 15 November 2005 sebesar
Rp.100.000.000,- seratus juta rupiah. Tahap II 40 diterima oleh Bonar tanggal 16 Desember 2005 sebesar Rp.100.000.000,- seratus juta rupiah dan tahap III 20
diterima oleh Bonar tanggal 22 Desember 2005 sebesar Rp.50.000.000,- lima puluh juta rupiah No.105PKPS BBM IP2005, pada tanggal 09 Desember 2005.
Musyawarah dilakukan di Balai Nagori Sidotani pada tanggal 29 Januari 2006 terhadap pekerjaan pembangunan perkerasan jalan DesaNagori Sidotani yang telah
dilaksanakan, bahwa dalam musyawarah tersebut saksi Legiman tidak dapat mempertanggungjawabkan penggunaan uang sebesar Rp.250.000.000.- dua ratus
lima puluh juta rupaih. Hasil pemeriksaan fisik oleh Tenaga Ahli Dinas Jalan dan Jembatan
Pemerintah Propinsi Sumatera Utara ditemukan bahwaBonar selaku Direktur CV. Bona Lestari, dalam melaksanakan pengadaan bahan tidak melakukan berdasarkan
kebutuhan volume yang dibutuhkan oleh saksi Legiman pada pekerjaan telford dan pekerjaan parit. Sehingga menyebabkan adanya selisih volume yang dibutuhkan
dengan yang terpasang dilokasi pekerjaan perkerasan jalan desaNagori Sidotani serta jumlah volume dalam pengadaan bahan berupa batu padas, semen dan pasir terdapat
selisih antara jumlah volume yang terdapat pada 269 bon faktur batu padas, 85 bon faktur pasir dan 30 bon faktur semen yang diterbitkan oleh terdakwa Bonar Zeitsel
Ambarita dengan volume fisik yang terpasang.
Universitas Sumatera Utara
Terdakwa Bonar Zeitsel Ambarita telah menerima pembayaran atas kegiatan Pembangunan Perkerasan jalan DesaNagori Sidotani sebesar Rp.246.178.200,00 atas
dasar perhitungan pembayaran atas pekerjaan telford dan pekerjaan parit serta 269 bon faktur batu padas, 85 bon faktur Pasir dan 30 bon faktur semen kepada saksi
Legiman tanpa berdasarkan volume pekerjaan yang telah dilaksanakan dan 269 bon faktur batu padas, 85 bon faktur Pasir dan 30 bon faktur semen yang telah diterbitkan
oleh CV. Bona Lestari yang seolah-olah seluruh volume yang tercantum pada bon faktur tersebut telah digunakan dilokasi kegiatan.
Berdasarkan hasil perhitungan kerugian keuangan negara oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPKP Perwakilan Propinsi Sumatera Utara
yang dituangkan dalam surat No.R-3280PW025 2007 pada tanggal 30 Oktober 2007 tentang laporan hasil perhitungan kerugian Keuangan Negara atas dugaan
tindak pidana korupsi kegiatan PKPS BBM-IP di Kabupaten Simalungun Tahun Anggaran 2005.Kerugian tersebut terjadi karena di dalam kegiatan pembangunan di
Nagori Sidotani ditemuka n : c.
Adanya kekurangan fisik lapangan yang tidak dikerjakan sebesar Rp.7.148.566,46 tujuh juta seratus empat puluh delapan ribu lima ratus enam
puluh enam rupiah koma empat puluh enam sen. d.
Adanya kelebihan pemakaian bahan sebesar Rp.99.310.000,00 sembilan puluh sembilan juta tiga ratus sepuluh ribu rupiah.
Hal ini menunjukkan bahwa perbuatan terdakwa Bonar Zeitsel Ambarita adalah memperkaya diri sendiri dengan cara mengeluarkan bon-bon faktur yang tidak
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan keadaan yang terpasang dilapangan yang mengakibatkan terjadi kerugian Negara sebesar Rp.106.458.556,46 seratus enam juta empat ratus lima
puluh delapan ribu lima ratus lima puluh enam rupiah koma empat puluh enam sen. Perbuatan terdakwa telah melanggar Pasal 3 Jo. Pasal 18 UUPTPK Jo. Pasal 55 1
ke-1KUHP.
3. Fakta-fakta Hukum