Pembelajaran Berbasis Proyek Project-based Learning

41 Siswa perlu mengalami bagaimana menarik simpulan ilmiah berdasarkan pengamatan atas fakta-fakta dan sekumpulan data yang diperoleh. Langkah-langkah dalam InquiryDiscovery Learning Pada dasarnya sintaks InquiryDiscovery Learning meliputi lima langkah seperti nampak dalam Tabel 5 di bawah ini Suchman, et.al.2008:52. 1. Merumuskan pertanyaan Merumuskan pertanyaan, masalah, atau topik yang akan diselidiki. 2. Merencanakan Merencanakan prosedur atau langkah-langkah pengumpulan dan analisis data. 3. Mengumpulkan dan menganalisis data Kegiatan mengumpulkan informasi, fakta, maupun data, dilanjutkan dengan kegiatan menganalisisnya. 4. Menarik simpulan Menarik simpulan-simpulan jawaban atau penjelasan ringkas 5. Aplikasi dan Tindak lanjut Menerapkan hasil dan mengeksplorasi pertanyaan- pertanyaan atau permasalahan lanjutan untuk dicari jawabnya. Menurut Sutman, 5 langkah di atas merupakan langkah umum, yang bisa dibedakan menjadi 5 level yang mencerminkan kadar atau derajat aktivitas siswa. Sutman mulai dengan level 0 yang mencerminkan derajad keterlibatan siswa yang rendah karena 5 langkah di atas sepenuhnya dilakukan dan dikontrol oleh guru, bukan siswa. Berturut-turut, pada level 1 guru menyerahkan langkah pertama kepada siswa sampai dengan level 5, ketika kelima langkah di atas sepenuhnya dilakukan oleh siswa di bawah bimbingan guru Sutman, et.al., 2008:39-52.

5. Pembelajaran Berbasis Teks Ganre Based Apprach

Pembelajaran Berbasis Teks texts-based instruction dilandasi pada pengertian bahwa kemampuan komunikasi adalah kemampuan menggunakan dan memahami jenis-jenis teks. Selain itu teks diartikan sebagai unit bahasa lisan atau tulis yang mempunyai struktur yang bisa diidentifikasi, dan ciri-ciri kebahasaan tertentu. Oleh karena itu, Pembelajaran Berbasis Teks mempunyai tujuan pokok mengembangkan kemampuan siswa menggunakan dan memahami jenis jenis teks. Terdapat 4 tahap besar dalam Pembelajaran Berbasis Teks, yaitu , Building Knowledge of Field BKOF , Modelling M, Joint Construction JC, dan Independent Construction IC. Dalam setiap tahap dapat dikembangkan serangkaian kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan tahap pembelajaran tersebut. a. Building Knowledge of Field Tujuan dari tahap ini adalah membangun pegetahuan atau latar belakang pengetahuan siswa mengenai topik yang akan mereka tulis atau bicarakan. Untuk membantu siswa menguasai topik, dalam tahap ini guru mengembangkan 42 berbagai kegiatan berbahasa, termasuk membaca, menyimak, dan berbicara. Dalam konteks pembelajaran di Indonesia, tahap ini sangat membantu siswa mempelajari pengetahuan dan kosakata yang relevan. Ketika siswa memiliki kosakata yang sangat terbatas, hendaknya dialokasikan jumlah pertemuan sebanyak mungkin sesuai kebutuhan. Pada tahap ini siswa:  diperkenalkan dengan konteks sosial model jenis teks tertentu yang otentik yang sedang dipelajari  mengeksplorasi fitur fitur konteks budaya umum dimana jenis teks ini digunakan serta tujuan sosial yang harus dicapai  mengeksplorasi konteks situasi terdekat dengan meneliti register teks model yang telah dipilih Ekplorasi register meliputi:  membangun pengetahuan tentang topik teks model dan pengetahuan tentang kegiatan sosial di mana teks tersebut digunakan, misalnya kegiatan sosial mencari kerja di dalam tema employment;  memahami peran dan hubungan orang-orang yang menggunakan teks tersebut dan bagaimana mereka ini membangun dan memelihara hubungan, misalnya hubungan antara pencari kerja dan calon majikan; dan  memahami saluran komunikasi yang digunakan misalnya lewat telpon, berbicara secara tatap muka dengan sesama anggota panel wawancara, dan sebagainya.  Kegiatan membangun konteks mencakup:  menyajikan konteks melalui gambar, bahan audivisual, realia, ekskursi, kunjungan lapangan, pembicara tamu, dsb.;  menentukan tujuan sosial melalui diskusi atau survei, dsb.;  melakukan kegiatan lintas budaya;  melakukan kegiatan penelitian terkait; dan  membandingkan teks model dengan teks lain dengan jenis teks yang sama atau berbeda, misalnya membandingkan wawancara kerja dengan percakapan antara sahabat. Selama tahap ini berlangsung, guru harus menciptakan kegiatan yang membantu siswa untuk memahami isi teks, termasuk peran orang-orang yang terlibat, tujuan teks, fungsi teks, dan jenis situasi. Kegiatan pemahaman dapat bervariasi dari kegiatan sederhana menemukan informasi tentang ‘apa’ ke kegiatan yang lebih kompleks pertanyaan inferensial. Pertanyaannya dapat berbentuk pilihan ganda, melengkapi atau uraian tergantung pada tingkat pembelajarannya Madya, 2013. Tahap ini dapat dilakukan lebih dari satu pertemuan karena building knowledge yang intensif akan membuat siswa benar-benar memahami topik yang akan ditulis atau dibicarakan. Hal ini akan memudahkan siswa menulis atau berbicara tentang topik dalam jenis teks yang sama. Waktu yang lama dalam tahap ini dapat dikompensasi dengan cara mengurangi alokasi waktu untuk tahap-tahap yang selanjutnya.