2.9 Perencanaan Kapasitas Kasar Rought Cut Capacity Planning
RCCP
Rought Cut Capacity Planning RCCP digunakan untuk memverifikasi
kapasitas yang diperlukan untuk membuat MPS Jadwal Induk Produksi . Jangka waktu perencanaan RCCP ini sama dengan MPS, biasanya 1 – 3 tahun kedepan.
Sama seperti MPS, RCCP mendapatkan laporan yang dirubah pada saat produksi. Bagaimanapun, RCCP tidak mendapatkan komponen persediaan yang
sudah diproduksi dan disimpan atau pada saat diproses, sehingga kapasitas yang dibutuhkan untuk proyek jangka pendek akan bermasalah. Sumber lain yang
berpotensial untuk menjadi masalah adalah jika jadwal induk produksi tidak mengandung informasi tentang perencanaan pemesanan. Rought Cut Capacity
Planning digunakan untuk membuat keputusan dalam mengatur kapasitas pada
jangka waktu tertentu. Keputusan mungkin akan meliputi standart mesin dan subkontrak. Smith, 1989
Dalam jangka panjang, perhitungan dan perencanaan kebutuhan kapasitas dilakukan dengan metode Rougt Cut Capacity Planning. Analisis ini dilakukan
untuk menguji ketersediaan kapasitas fasilitas produksi yang tersedia di dalam memenuhi jadwal induk produksi MPS yang telah ditetapkan. Dengan kata
lain, proses ini akan menghasilkan jadwal induk produksi yang telah disesuaikan., karena telah memberikan gambaran tentang ketersediaan kapasitas untuk
memenuhi target produksi yang disusun dalam jadwal induk produksi. Hali ini dilakukan mengingat rencana induk produksi diturunkan dari optimasi ongkos –
ongkos produksi sehingga tidak mencerminkan realita kebutuhan kapasitas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sebenarnya. Pada kenyataanya, keputusan – keputusan penambahan fasilitas baru, lembur atau subkontrak pada hakikatnya dihasilkan pada tahap ini. Jadi tujuan
MPS adalah mewujudkan perencanaan agregat menjadi suatu perencanaan terpisah untuk masing – masing item individu . selain itu MPS juga dapat
mengevaluasi jadwal – jadwal alternative dalam hal kebutuhan kapasitas, menyediakan input sistem dan membantu manajer produksi untuk mengahasilakn
prioritas – prioritas untuk penjadwalan produksi. Untuk melakukan perhitungan kebutuhan kapasitas dengan menggunakan
metode Rought Cut Capacity Planning RCCP dibutuhkan masukan berupa : Ramalan permintaan dan rencana produksi yang dihasilkan dari proses
peramalan, perencanaan agregat, serta proses diisagregasi. Struktur produk dan bill of material-nya.
Waktu Set Up dan waktu proses suatu produk di suatu departemen. Jumlah produksi yang ekonomis dari produk tersebut EPQ : Economic
Production Quantity .
Keempat macam data tersebut selanjutnya digunakan untuk menghitung kebutuhan kapasitas periode per periode. Tahapan perhitungan kapasitas dengan
menggunakan metode Rought Cut Capacity Planning ialah sebagai sebagai berikut :
Step 1 : Menentukan rencana produksi melalui proses peramalan dan proses
perencanaan produksi. Step 2
: Membuat struktur produk dan bill of material produk. Step 3 : Menghitung standart waktu kerja Standart Run Hours : SRH
dengan menggunakan persamaan berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
RunTime EPQ
SetupTime SRH
Keterangan : SRH : Menghitung standart waktu kerja EPQ : Jumlah produksi yang paling ekonomis dalam
satuan waktu per menit . SRH ini menunjukkan total waktu yang dibutuhkan untuk membuat
satu unit produk pada suatu kelompok mesin. Step 4 : Menghitung kebutuhan sumber daya Bill of Resource .
Step 5 : Menghitung kebutuhan kasar kapasitas. Kusuma, 2004 RCCP merupakan urutan kedua dari hierarki perencanaan prioritas
kapasitas yang berperan dalam mengembangkan MPS. RCCP melakukan validasi terhadap MPS yang juga menempati urutan kedua dalam herarki perencanaan
prioritas produksi. Guna menetapkan sumber – sumber spesifik tertentu khususnya yang diperkirakan akan menjadi hambatan potensial potensial
bottleneck adalah untuk melaksanakan MPS. Dengan demikian kita dapat
membantu manajemen untuk melaksanakan RCCP, dengan memberikan informasi tentang tingkat produksi di masa mendatang yang akan memenuhi permintaan
total itu. Jadi penyesuaian MPS akan dilakukan berdasarkan hasil dari analisa
RCCP ini. Salah satu teknik pada proses RCCP adalah perencanaan kapasitas dengan menggunakan faktor – faktor keseluruhan. Teknik ini mengalokasikan
kebutuhan – kebutuhan kapasitas untuk departemen – departemen, individu atau mencakup periode waktu 3 bulanan.
Apabila permintaan konsumen melebihi kapasitas produksi yang ada maka akan berdampak seperti :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Material terlanjur dibeli dan dibawa ke shop kemudian dikerjakan atau diproses.
Terjadi antrian. Lead time tinggi waktu menyelesaikan produk .
Peranan RCCP dalam perencanaan dan pengendalian kapasitas dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Production planning
Material requirements
planning Master
production schedule
Production activity control
Demand management
Final assembly scheduling
Resource requirement
planning Rough cut
capacity planning
Capacity requirement
planning Inputoutput
control Long range
Medium range
Short range
Capacity management
techniques
Gambar 2.5. Peranan RCCP dalam perencanaan dan pengendalian
kapasitas
Referensi : Chapter 12
Fogarthy D.W.,
Blackstone J.H.,
Hoffmann T.R.,
Production and
Inventory Management,
South Western
Pub. Co, 1991
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.10 Teknik –