Harga Rata-rata dari rata-rata sub grup Harga Standart Deviasi Tingkat Ketelitian Tingkat Kepercayaan Tingkat Keyakinan Uji Keseragaman Data Uji Kecukupan Data Waktu Siklus Ws Waktu Normal Wn Jadwal Induk Produksi JIP

Tabel 4.9. Tabel Pengolahan Data Proses Reaksi dan Kristalisasi No. Sub Grup Waktu Pengamatan Menit Ke Rata-rata Sub Grup ij Χ Jumlah Sub Grup ∑ ij X Jumlah Kuadrat ∑ 2 ij X 1 2 3 4 5 1 30.2 30.3 30 30.1 30 30.12 150.6 4536.14 2 30.2 30 30.1 30.1 30.2 30.12 150.6 4536.1 3 30 30.1 30.3 30.2 30.1 30.14 150.7 4542.15 4 30.1 30.1 30.2 30 30.3 30.14 150.7 4542.15 Jumlah 120.52 602.6 18156.54

a. Harga Rata-rata dari rata-rata sub grup

13 . 30 4 52 . 120 = = = ∑ L X X ij ij

b. Harga Standart Deviasi

2 1 − − = N X X ij ij δ 1 20 13 . 30 3 . 30 ..... 13 . 30 2 . 30 2 2 − − + + − = = 0.103 c. Harga Standart Deviasi Rata-rata L x δ δ = 051 . 4 103 . = =

d. Tingkat Ketelitian

171 . 100 13 . 30 051 . 100 x = × = × = X S σ

e. Tingkat Kepercayaan Tingkat Keyakinan

CL = 100 − S = 100 − 0.171 = 99.82

f. Uji Keseragaman Data

CL = 0.9982 maka k didapat dari Tabel Appendix bila tidak ada pakai interpolasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sehingga k = 2.92 UCL = X + k x δ = 30.13 + 2.92 0.051 = 30.280 CL = X = 30.13 LCL = X − k x δ = 30.13 - 2.92 0.051 = 29.979 Gambar 4.1. Grafik Uji Keseragaman Data Proses Reaksi dan Kristalisasi Dari gambar garafik diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata sub group berada dalam garis UCL dan LCL maka data diatas dikatakan seragam.

g. Uji Kecukupan Data

2 2 2         − = ∑ ∑ ∑ Xij Xij Xij N s k N 2 2 6 . 602 602.6 18156.54 20 171 . 92 . 2             − = = 12.98 ≈ 13 pengamatan. Karena 13 ≤ 20 atau N’ ≤ N maka data sudah cukup sehingga tidak diperlukan pengukuran lagi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

h. Waktu Siklus Ws

13 . 30 4 52 . 120 = = = ∑ N X WS i menit

i. Waktu Normal Wn

Wn = Ws × P = 30.13 × 1.11 = 33.4443 menit

j. Waktu Baku Wb

Allowance Wnx Wb − = 100 100 5 . 30 100 100 4443 . 33 − = x = 48.121 menitTon = 0.802 jamTon Dari hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

4.4.1 Uji Keseragaman Data

Untuk mengetahui apakah data yang diamati telah seragam perlu adanya uji keseragaman data dapat diketahui data tersebut telah seragam atau tidak, dengan kata lain data pengamatan tidak memenuhi batas kontrol. Tabel 4.10. Hasil Uji Keseragaman Data No Proses N UCL CL LCL Tes Data 1 Proses Reaksi dan Kristalisasi 20 30.280 30.13 29.979 Seragam 2 Proses Pemisahan Kristal 20 5.212 5.115 5.017 Seragam 3 Proses Pengeringan Produk 20 5.189 5.105 5.020 Seragam 4 Proses Pengepakan 20 20.559 20.305 19.992 Seragam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari tabel diatas dapat diketahui untuk: Proses Reaksi dan Kristalisasi dengan pengamatan sebanyak 20 kali, UCL sebesar : 30.280, CL sebesar : 30.13, dan LCL sebesar : 29.979, sedangkan proses pemisahan Kristal dengan pengamatan sebanyak 20 kali, UCL sebesar : 5.212, CL sebesar : 5.115, dan LCL sebesar : 5.017. sedangkan prose pengeringan produk dengan pengamatan sebanyak 20 kali, UCL sebesar : 5.189, CL sebesar : 5.105, dan LCL sebesar : 5.020, dan pada proses pengepakan dengan pengamatan sebanyak 20 kali, UCL sebesar : 20.559, CL sebesar : 20.305, dan LCL sebesar : 19.992. Untuk perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran II.

4.4.2. Uji Kecukupan Data

Untuk mengetahui apakah jumlah data yang telah diamati sudah cukup, maka perlu adanya uji kecukupan data sehingga dapat diketahui data tersebut telah cukup. Dimana syarat memenuhi adalah N’ N. Tabel 4.11. Hasil Uji Kecukupan Data No Proses N ∑ 2 Xij ∑ Xij N’ Tes Data 1 Proses Reaksi dan Kristalisasi 20 18156.54 602.6 13 Cukup 2 Proses Pemisahan Kristal 20 102.3 523.39 11 Cukup 3 Proses Pengeringan Produk 20 521.31 102.1 11 Cukup 4 Proses Pengepakan 20 8247.05 406.1 12 Cukup perhitungan N, ∑ 2 Xij , ∑ Xij , dan N’ untuk masing-masing kegiatan kerja dapat dilihat sebagai berikut : Pada Proses Reaksi dan Kristalisasi nilai N Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sebesar 20, ∑ 2 Xij : 18156.56, ∑ Xij : 602.6, dan N’ : 13 maka data sudah cukup sehingga tidak diperlukan pengukuran lagi. Sedangkan pada proses pemisahan Kristal nilai N sebesar 20, ∑ 2 Xij : 102.3, ∑ Xij : 523.39, dan N’ : 11, maka data sudah cukup sehingga tidak diperlukan pengukuran lagi. Sedangkan pada proses pengeringan produk nilai N sebesar 20, ∑ 2 Xij : 521.31, ∑ Xij : 102.1, dan N’ : 11, maka data sudah cukup sehingga tidak diperlukan pengukuran lagi. Dan pada proses pengepakan nilai N sebesar 20, ∑ 2 Xij : 8247.05, ∑ Xij : 406.1, dan N’ :12, maka data sudah cukup sehingga tidak diperlukan pengukuran lagi Untuk perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat lampiran II.

4.4.3. Waktu Siklus, Waktu Normal dan Waktu Baku

waktu siklus merupakan waktu dari rata – rata operator dibagi dengan banyak operator tiap stasiun kerja. Waktu normal adalah yang menunjukkan bahwa seorang operator yang berkualitas baik akan menyelesaikan pekerjaan pada kecepatan atau tempo kerja yang normal. Sedangkan waktu baku merupakan waktu dari seluruh elemen kerja ditambah dengan allowance yang dibutuhkan oleh tenaga kerja. Untuk lebih jelasnya waktu normal, waktu baku, dan waktu siklus untuk masing – masing proses dapat dilihat pada tabel berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.12. Perhitungan Waktu Normal, Waktu Siklus dan Waktu Baku No Proses Waktu Siklus WS Menit Ton Waktu Normal WN Menit Ton Waktu Baku WB Menit Ton 1 Proses Reaksi dan Kristalisasi 30.13 33.4443 48.121 2 Proses Pemisahan Kristal 5.115 6.0357 8.938 3 Proses Pengeringan Produk 5.105 6.0239 9.127 4 Proses Pengepakan 20.305 23.5538 34.385 Dari tabel 4.12 diatas dapat diketahui bahwa: Proses Reaksi dan Kristalisasi waktu siklus sebesar : 30.13 MenitTon, waktu normal sebesar : 33.443 MenitTon , waktu baku sebesar : 48.121 MenitTon. Sedangkan proses pemisahan Kristal waktu siklus sebesar : 5.115 MenitTon, waktu normal sebesar : 6.0357 MenitTon, waktu baku sebesar : 8.938 menitTon. Sedangkan proses pengeringan produk waktu siklus sebesar : 5.105 menitTon, waktu normal sebesar : 6.0239 MenitTon, waktu baku sebesar : 9.127 MenitTon. Sedangkan proses pengepakan waktu siklus sebesar : 20.305 MenitTon, waktu normal sebesar : 23.5538 MenitTon, waktu baku sebesar : 34.385 MenitTon. Perhitungan Waktu siklus, Waktu normal dan waktu baku untuk proses yang lain dapat dilihat pada lampiran II Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.5. Peramalan Permintaan Tahun 2011

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan kebutuhan dimasa datang dalam periode waktu dengan melihat tingkat permintaan konsumen atas suatu produk. Peramalan dilakukan untuk masa mendatang melalui pengujian keadaan masa di masa lalu yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan barang ataupun jasa.

4.5.1. Membuat Plot Diagram Permintaan

Dari data permintaan produk Pupuk ZA pada tabel 4.3. dapat digambarkan dalam suatu plot diagram dengan adanya permintaan sebagai berikut: Gambar 4.2. Plot Diagram Permintaan PT. PETROKIMIA Gresik tahun 2009 -2010 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.5.2. Penetapan Metode Peramalan.

Dilihat dari plot diagram permintaan produk pada gambar 4.2. Yang berpola fluktuatif. Sehingga untuk pengolahan data permintaan Januari 2009 sd Desember 2010, menggunakan 3 metode peramalan, yaitu : metode single exponential smoothing SES, double exponential smoothing DES dan simple average SA.

4.5.3. Menghitung Masing – masing Kesalahan Peramalan

Peramalan ditujukan untuk memprediksi permintaan yang akan datang. Dari hasil perhitungan peramalan dengan menggunakan program Win QSB dapat dilihat pada lampiran IV, maka dihasilkan nilai kesalahan peramalan yang diperoleh dari permintaan tahun lalu, seperti pada tabel 4.13. dibawah ini : Tabel 4.13. Nilai Kesalahan Peramalan Dari Berbagai Metode Peramalan No. Metode MAD MSE MAPE 1 Simple Average SA 602.1851 613866.7 3.31387 2 Single Exponential Smoothing SES 628.3544 669523.4 3.491299 3 Double Exponential Smoothing DES 557.9526 580049.9 3.096

4.5.4. Memilih Metode Dengan Nilai Kesalahan Peramalan Terkecil

Dari tabel 4.13. diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode yang memiliki kesalahan peramalan terkecil adalah metode Double Exponential Smoothing nilai Alfha 0.5 dengan nilai kesalahan MAD = 557.9526, MSE =580049.9, MAPE = 3.096 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.5.5. Uji Verivikasi Data Dengan MRC Moving Range Chart

Setelah didapat fungsi peramalan dengan kesalahan peramalan tekecil, kemudian perlu diadakan verifikasi apakah fungsi tersebut dapat diterapkan atau tidak, maka alat yang digunakan adalah MRC Moving Range Chart. Cara membuat MRC adalah sebagai berikut : MR = ŷ t - y t – ŷ t-1t – y t-1 Dimana : MR = Moving Range ŷ t = Data hasil Peramalan hasil tertentu y t = Data peramalan periode tertentu ŷ t-1 = Data hasil peramalan 1 periode sebelumnya y t-1 = Data permintaan 1 periode tertentu Adapun rata-rata moving range didefinisikan sebagai : Dimana : MR = Rata-rata moving range n = jumlah periode Garis tengah peta moving range adalah pada titik. batas kontrol atas dan bawah Pada peta moving range adalah : UCL = +2,66.MR LCL = -2,66.MR Sementara itu, variable yang akan diplot ke dalam peta moving range : ∆y t = ŷ t – y Untuk uji yang paling tepat bagi kondisi diluar kendali adalah dengan cara Membagi peta kendali ke dalam 6 bagian dengan selang yang sama. Yaitu daerah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. A adalah daerah diluar ± 23 2,66 . MR = ± 1,77 . MR diatas +1,77 MR dan dibawah –1,77 MR. Daerah B adalah daerah diluar ± 0,89 . MR diatas +0.89 MR dan dibawah – 0,89 MR. Dibawah ini adalah tabel perhitungan MRC. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.14. Perhitungan Moving Range Bulan Periode t Peramalan Permintaan Error Moving Range MR Januari 2009 Pebruari 2009 Maret 2009 April 2009 Mei 2009 Juni 2009 Juli 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Pebruari 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 Juni 2010 Juli 2010 Agustus 2010 September 2010 Oktober 2010 November 2010 Desember 2010 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 - 17900 17550 17825 17862.5 17681.25 17665.63 17445.31 17853.91 18042.58 18479.1 18418.46 18448.68 18444.07 18131.9 18070.88 18237.91 18345.19 18035.71 17949.41 17965.49 18228.13 18311.76 18354.73 17900 16500 19000 17700 17100 17800 18000 18100 18500 19600 17800 18600 18400 17200 18200 18800 18500 17000 18000 18100 19000 18300 18400 18500 - -1400 -1450 125 762.5 -118.75 -334.37 -654.69 -646.09 -1557.42 679.1 -181.54 48.68 1244.07 -68.1 -729.12 -262.09 1345.19 35.71 -150.59 -1034.51 -71.87 -88.24 -145.27 - 1400 2850 1575 637.5 881.25 215.62 320.32 8.6 911.33 2236.52 860.64 230.22 1195.89 1312.17 661.02 467.03 1607.28 1309.48 186.3 883.92 962.64 16.37 57.03 ∑ MR 20785.63 Perhitungan : 1 − = ∑ n MR MR 23 63 . 20785 = = 903.783 MR BKA . 66 . 2 = MR BKB . 66 . 2 − = = 2.66 . 903.783 = –2.66 . 903.783 = 2404.06 = –2404.06 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Daerah A = ± 1.77 . MR Daerah B = ± 0.89 . MR = ± 1.77 . 903.783 =± 0.89. 903.783 = ± 1599.69 = ± 804.36 Gambar 4.3. Peta Kendali Moving Range Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa perhitungan moving range untuk menggunakan metode Double Eksponential Smoothing dengan alfa 0.5 layak dipakai untuk peramalan karena, data error berada pada batas kontrol atas dan batas kontrol bawah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.5.6. Hasil Peramalan Dengan Metode Yang Dipilih

Hasil peramalan metode Double Exponential Smoothing dengan menggunakan program Win QSB, seperti pada tabel 4.15. sebagai berikut : Tabel 4.15. Data Hasil Peramalan Permintaan Produk Periode Tahun Bulan Permintaan Ton 1 2011 Januari 18402 2 2011 Februari 18402 3 2011 Maret 18402 4 2011 April 18402 5 2011 Mei 18402 6 2011 Juni 18402 7 2011 Juli 18402 8 2011 Agustus 18402 9 2011 September 18402 10 2011 Oktober 18402 11 2011 November 18402 12 2011 Desember 18402 Total 220824 Berdasarkan hasil dari pengolahan data menggunakan Double Exponensial Smoothing , maka diperoleh hasil peramalan permintaan untuk 12 periode mendatang yaitu dari bulan Jan sampai dengan Desember 2011. Hasil peramalan yang didapat adalah sebagai berikut dalam Tonbulan : 18402, 18402, 18402, 18402, 18402, 18402, 18402, 18402, 18402, 18402, 18402 dan 18402 dengan total 220824 Ton Pupuk jenis ZA. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran IV. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.6. Jadwal Induk Produksi JIP

Jadwal Induk Produksi merupakan suatu rencana produksi yang menggambarkan hubungan antara kuantitas tiap jenis produk pada suatu periode tertentu. Dengan rincian sebagai berikut : • Kebutuhan kotor diambil dari hasil peramalan permintaan Januari 2011 – Desember 2011 • POH Project On Hand yaitu Persediaan yang dimiliki • POH awal sebesar 145 produk. Didapat dari hasil produksi akhir pada bulan Des yaitu sebesar 18355 unit dikurangi dengan banyak permintaan sebesar 18500 unit. Sehingga persediaan yang dimiliki hanya 145 unit • Kebutuhan bersih diperoleh dari kebutuhan kotor dikurangi POH Dan dapat dilihat pada tabel 4.16. dibawah ini : Tabel 4.16. Jadwal Induk Produksi Produk bulan Keb. Kotor POH Keb. Bersih jan 2011 18402 145 18257 Feb 2011 18402 18402 Mart 2011 18402 18402 Aprl 2011 18402 18402 Mei 2011 18402 18402 Jun 2011 18402 18402 Jul 2011 18402 18402 Agt 2011 18402 18402 Spt 2011 18402 18402 Okt 2011 18402 18402 Nop 2011 18402 18402 Des 2011 18402 18402 Dari tabel diatas didapat bahwa pada bulan januari – Desember 2 011 Kebutuhan kotor didapatkan 18402, sedangkan Project On Hand POH pada Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bulan Januari sebanyak 145, bulan Februari – Desember sebanyak 0, dan Kebutuhan Bersih pada bulan Januari 18257, sedangkan pada bulan Februari – Desember 18402.

4.7. Matrik Produksi