31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Agar konsep yang dipergunakan dapat diukur secara empiris serta untuk menghindari penafsiran yang berbeda, maka konsep tersebut perlu didefinisikan
terlebih dahulu. Adapun definisi operasional dan pengukuran variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Tidak Bebas Variabel Laten Endogen
a. Efektivitas Penjualan
Efektivitas penjualan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan cara meningkatkan kuantitas penjualan dengan melihat sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan dan kebijakan serta strategi yang ditetapkan perusahaan. Variabel efektivitas penjualan diukur dengan instrumen
kuisioner yang merupakan pengembangan dari Mutia 2011 terdiri dari lima pertanyaan. Skala data yang digunakan adalah dengan menggunakan
skala interval. Sedangkan penelitian ini menggunakan teknik pengukuran skala likert yang mempunyai skala 5 poin dengan pola sebagai berikut:
Sangat Setuju 5 4 3 2 1 Sangat Tidak Setuju Jawaban dengan nilai 5 sampai 4 berarti cenderung sangat setuju
dengan pernyataan yang diberikan. Nilai 3 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Jawaban 2 sampai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan. Indikator variabel sebagai berikut:
1. Prosedur penjualan tampak cukup efektif dan efisien.
2. Pengetahuan karyawan mengenai kondisi produk yang akan dijual.
3. Ada penetapan target penjualan minimum bagi karyawan.
4. Fasilitas yang ada dalam perusahaan mendukung efektivitas penjualan.
5. Perusahaan menggunakan jasa biro iklan dan mengadakan pameran
produk secara rutin. 2.
Variabel Bebas Variabel Laten Eksogen a.
Struktur Organisasi Kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit
organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan Mulyadi , 2009:166. Variabel struktur organisasi diukur
dengan instrument berupa kuisioner yang merupakan modifikasi dan pengembangan dari Fitria 2010 yang terdiri dari empat pertanyaan.
Indikator variabel sebagai berikut: 1.
Terdapat susunan struktur organisasi dalam perusahaan. 2.
Struktur organisasi dapat menunjukkan pemisahan fungsi-fungsi operasional dan garis-garis wewenang.
3. Perusahaan menjalankan koordinasi secara optimal dan luwes.
4. Pelaksanaan pembagian tugas yang jelas dan tidak kaku
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Prosedur
pencatatan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dan dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan
keandalan yang tinggi Baridwan, 1991:14. Variabel ini diukur dengan instrumen
berupa kuisioner
yang merupakan
modifikasi dan
pengembangan dari Fitria 2010 yang terdiri dari empat pertanyaan. Indikator variabel sebagai berikut:
1. Setiap transaksi terjadi atas dasar otorisasi dari yang memiliki
wewenang. 2.
Adanya sistem atau prosedur yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.
3. Pelaksanaan pencatatan yang bebas dari kesalahan sehingga
menghasilkan dokumen pembukuan yang dapat dipercaya. 4.
Adanya gudang-gudang terkunci dan password computer untuk akses karyawan yang berhak.
c. Praktek yang Sehat
Dikatakan dalam penelitian sebelumnya oleh Fitria 2010 Praktek yang sehat setiap pegawai dalam perusahaan melaksanakan tugasnya sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang telah
ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
cara untuk menjamin praktik sehat dalam pelaksanaannya. Variabel ini diukur dengan instrumen kuisioner yang merupakan pengembangan dari
Fitria 2010 terdiri dari lima pertanyaan. Indikator variabel sebagai berikut:
1. Formulir dan dokumen terkontrol pemberian nomor urut tercetak.
2. Komunikasi dan kerja sama karyawan membangun kemajuan
perusahaan. 3.
Pelaksanaan pemeriksaan mendadak. 4.
Berlaku pemberian masa cuti dan hukum yang adil bagi setiap karyawan.
5. Pencatatan penjualan ke dalam catatan akuntansi didasarkan atas
dokumen sumber dan dilampiri dokumen pendukung yang lengkap. d.
Karyawan yang Cakap Menurut Baridwan 1991:16 untuk mendapatkan pegawai yang tingkat
kecapakannya cukup, langkah-langkah harus dimulai sejak penerimaan pegawai baru, hendaknya dilakukan seleksi dan test-test agar dapat
ditentukan apakah calon pegawai dapat diterima bekerja dalam perusahaan, dan perlu diadakan pelatihan-pelatihan agar dapat
meningkatkan kecakapan pegawai tersebut. Variabel ini diukur dengan instrumen kuisoner yang merupakan modifikasi dan pengembangan dari
Fitria 2010 terdiri dari lima pertanyaan. Indikator variabel sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Karyawan menjaga kewibawaan instansi dengan memiliki keahlian
cakap pada bidangnya. 2.
Pelaksanaan seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut pekerjaannya.
3. Pelaksanaan sebagian besar waktu karyawan dikantor digunakan untuk
bekerja. 4.
Memberikan kesempatan mengikuti diklatlatihan bagi tiap karyawan. 5.
Karyawan mengikuti perkembangan perusahaan dan iptek.
3.2. Teknik Penentuan Sampel