5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 74 Tahun 2008
tentang guru, kompetensi profesional sebagaimana yang dimaksudkan pada ayat 2 merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan :
a. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi
program satuan pendidikan, mata pelajaran,danatau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.
b. Konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang
relevan yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan satuan program pendidikan, mata pelajaran, danatau kelompok mata
pelajaran yang diampu. Dari beberapa pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa
kompetensi profesional guru merupakan kemampuan guru dalam menguasai materi atau bahan ajar yang diampu.
2. Kompetensi Profesional Guru F isika Tentang Materi Gerak Parabola
Kata “profesional” berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata bendaberarti orang yang mempunyai keahlian seperti
guru, dokter, hakim, dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang dapat dilakukan oleh mreka
yang secara khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan
lain Nana Sudjana dalam Usman, 1995:14. Dengan demikian, guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru. Atau dengan kata lain, guru profesional
adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya dalam bidangnya Agus F. Tamyong dalam
Usman, 1995:15. Jadi, guru fisika yang profesional adalah guru yang sudah terdidik dan terlatih serta yang memiliki keahlian khusus dan
pengetahuan yang luas dalam bidang fisika. Untuk menjadi guru fisika yang sungguh bermutu dan profesional,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilatih oleh guru secara terus menerus, antara lain:
1. Penguasaan materi gerak parabola
Guru fisika harus menguasai bahan yang akan diajarkan sehingga tidak menyebabkan miskonsepsi pada siswa. Maka guru fisika harus
terus mengembangkan diri dengan mempelajari bahan fisika. Ada baiknya juga mengembangkan bahan yang lebih tinggi setingkat
universitas, sehingga dapat mengajarkan dengan lebih luas dan tidak picik.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menyampaikan materi gerak parabola, yaitu:
a. Materi gerak parabola
Perpaduan antara gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan akan menghasilkan gerak parabola.
Perpaduan antara gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan tersebut yang dapat menghasilkan gerak
parabola bisa juga terjadi pada gerak dalam bidang horizontal dan gerak dalam bidang vertikal.
Gerak dalam Bidang Horizontal
Pada perpaduan antara gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan dalam bidang horizontal, akan
dibahas lagi kasus perahu yang menyeberangi sebuah sungai. Dalam hal ini perahu bergerak dipercepat dengan percepatan
a. Misalnya, perahu bergerak dari keadaan diam tanpa kecepatan awal
= 0 dan mengalami percepatan a = 2 ms
2
, maka nilai x dan y untuk kecepatan arus sungai
a
= 3 ms
2
adalah seperti pada garfik 2.1 dan tabel 2.1 dibawah ini
Grafik 2.1 Lintasan Perpaduan antara GLB dengan GLBB
Waktu t s 1
2 3
4 5
Jarak pada arah horizontal x =
a
t m
3 6
9 12
15 Jarak pada arah vertikal
y = at
2
m
1 4
9 16
25
Tabel 2.1 Nilai x dan y untuk beberapa nilai t
Gerak dalam Bidang Vertikal
Pada perpaduan antara gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan dalam bidang vertikal,
sepertinya pada bidang horizontal, juga akan menghasilkan gerak parabola. Gerak parabola yang sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari adalah perpaduan gerak lurus beraturan arah horizontal dan perpaduan gerak lurus berubah beraturan
arah vertikal dengan besar percepatan a = g. Gerak parabola dalam bidang vertikal ini secara umum disebut gerak peluru,
20 25
15 10
5 3
6 9
12 15
y
x
sedangkan gerak parabola lain sebenarnya adalah bagian dari gerak peluru ini. Tentunya, gerak parabola lain dapat
diselesaikan dengan pendekatan gerak peluru, hanya bergantung pada kondisi awal dan syarat batas lainnya.
Gambar dibawah ini menunjukkan lintasan sebuah benda yang dilempar keatas dengan sudut elevasi
α
pada kecepatan awal
. Pada sumbu x, benda bergerak dengan kecepatan konstan GLB, sedangkan pada sumbu y
percepatan konstan GLBB, dalam hal ini percepatan gravitasi g.
Gambar 2.1
α α
y
x
0y
0x
H
R x
y
=
0x
y x
x
=
0x
y
= -
0y
= -
1. Pada sumbu x